Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perubahan pada Bokong Bisa Tunjukkan Masalah Kesehatan

Kompas.com - 28/12/2015, 14:45 WIB
Dian Maharani

Penulis

Sumber BOLDSKY

KOMPAS.com - Bentuk bokong selama ini lebih diperhatikan dalam kaitannya dengan penampilan semata. Tapi, siapa sangka, perubahan pada bokong bisa menunjukkan suatu masalah kesehatan.

Menurut penelitian terbaru, bokong berkaitan dengan kesehatan tubuh lainnya. Misalnya saja, jika ditemui ada perubahan kulit dan pertumbuhan rambut pada bokong, bisa jadi salah tanda tubuh Anda sehat atau tidak.

Berikut sejumlah masalah kesehatan yang bisa ditunjukkan dari perubahan di bokong Anda.

Masalah punggung
Waspadai adanya masalah pada punggung atau tulang belakang ketika bagian bokong terasa kendur. Ini artinya otot inti dalam keadaan lemah, terutama bagian mendalam otot punggung yang disebut multifidi. Otot ini tersebut berfungsi untuk menstabilkan tulang belakang.

Masalah kaki
Perubahan pada bokong juga bisa menunjukkan adanya masalah pada kaki Anda. Tandanya, jika bagian pinggul hingga bokong terasa lebih berat atau penuh dan lebih besar. Tanda tersebut bisa menjadi indikasi adanya masalah pada kaki Anda.

Folikulitis
Folikulitis adalah infeksi pada folikel rambut yang merupakan masalah pada laki-laki maupun perempuan. Adanya folikuitis atau berbentuk seperti jerawat di bokong bisa menjadi acuan untuk menentukan apakah deterjen untk mencuci pakaian atau kain yang Anda gunakan baik untuk kulit atau tidak. Folikulitis bisa muncul karena kulit berminyak dan pori-pori tersumbat.

Wasir
Bokong Anda juga bisa menunjukkan adanya wasir. Namun, kebanyakan kasus yang mempengaruhi kondisi bokong adalah sering sembelit dan mengejan selama buang air besar. Jika sembelit terjadi, perbanyak konsumsi serat, cukup minum air putih, dan perbanyak aktivitas fisik.

Jantung
Tahukah Anda, jika lemak di daerah bokong bisa melindungi jantung, pembuluh darah, dan hati? Lemak di daerah bokong menjadi anti-inflamasi atau anti-peradangan. Jika lemak di bokong berkurang dan lemak hanya menumpuk di bagian perut, maka Anda lebih berisiko sakit jantung dan masalah kardiovaskular lainnya.

Diabetes
Pada wanita, biasanya perubahan bokong terjadi setelah menopause karena ada perubahan hormon. Saat itulah, bokong akan lebih kendur dan kekurangan lemak. Masalah kesehatan pun mengintai para wanita setelah menopase, seperti diabetes.

Kadar estrogen rendah
Bentuk bokong seperti huruf V ternyata bisa menjadi tanda rendahnya tingkat estrogen dalam tubuh wanita. Estrogen adalah hormon penting dalam tubuh wanita. Untuk meningkatkan kadar estrogen, pastikan konsumsi makanan berprotein, mineral, dan asal folat dalam jumlah seimbang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau