JAKARTA, KOMPAS.com — Memang harus diakui, gadget atau gawai saat ini sulit dipisahkan dari aktivitas sehari-hari, terutama pada mereka yang berusia produktif, mulai dari untuk urusan pekerjaan, bermain game, hingga sekadar mengecek linimasa beberapa media sosial.
Sayangnya, kebiasaan ini menurun ke anak-anak, yang seharusnya mendapatkan stimulan sesuai pertumbuhan otaknya.
Banyak penelitian telah memaparkan efek buruk screen time terhadap tumbuh kembang anak, mulai dari obesitas, ketidakpedulian, sulit fokus, radiasi, hingga agresivitas.
Karena itulah, asosiasi dokter anak Amerika Serikat dan Kanada menekankan perlunya anak usia 0-2 tahun sama sekali tidak terpapar gadget. Sementara itu, anak 3-5 tahun dibatasi satu jam per hari, dan dua jam untuk anak 6-18 tahun.
Elizabeth T Santosa, psikolog pendidikan dan anak, mengatakan bahwa sebenarnya kecil kemungkinan seorang anak bisa kecanduan screen time, jika orangtuanya bijak menggunakan gawai. Karena itulah, jika anak sudah menunjukkan tanda kecanduan, peran orangtua sangat penting untuk memperbaikinya.
"Salah satu cara mengatasi adiksi screen time pada anak adalah membuat aturan baru. Misalnya, jika anak terbiasa main gadget setiap hari, buat aturan baru hanya main pada Sabtu dan Minggu. Orangtua enggak boleh kalah dengan anak. Enggak boleh takut anak tantrum dan marah. Tunjukkan kepada anak bahwa kendali ada pada orangtua," ujar Elizabeth saat peluncuran buku Screen Time karya Tascha Liudmilla di Rumah Baca Kerinci, Jakarta (16/2/2016).
Selain itu, menurut psikolog yang akrab disapa Lizie ini, orangtua juga harus memberikan contoh dan menujukkan konsistensi. Bagaimanapun juga, anak akan mengikuti apa yang dilakukan oleh orangtuanya.
"Jangan melarang anak main gadget, tetapi orangtua selalu sibuk dengan gadget-nya. Makan malam keluarga pegang gadget, di mobil buka gadget, mau tidur sibuk dengan gadget. Kalau tidak mau anak main gadget, orangtua juga jangan pegang gadget. Apa yang Anda harapkan, Anda harus contohkan," kata Lizie.
Untuk mengalihkan perhatian anak dari gadget, orangtua bisa membacakan buku dengan mendongeng agar anak lebih tertarik. Menumbuhkan minat membaca buku memiliki efek positif yang lebih banyak ketimbang membiasakan anak belajar dengan gawai. Selain itu, orangtua juga bisa mengenalkan berbagai permainan kreatif yang menstimulasi motorik anak sesuai usianya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.