Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/05/2016, 08:10 WIB

KOMPAS.com - Ketika kita membicarakan kolesterol, langsung ada dua kategorisasi yang muncul, yakni kolesterol jahat (LDL) dan kolesterol baik (HDL). Jenis kolesterol yang terakhir ini berdampak positif dalam peredaran darah.

Kolesterol LDL, HDL, dan trigliserida, menghasilkan kolesterol total, angka ajaib yang mungkin akan dokter minta untuk Anda turunkan angkanya. Dari ketiga komponen lemak darah itu, kolesterol HDL harus kita tambah kadarnya.

Karena kolesterol tidak bisa larut dalam darah, maka diperlukan lipoprotein untuk mengangkutnya ke dan dari sel. Kolesterol baik bekerja untuk menyapu kolesterol jahat dari pembuluh darah, lalu membawanya ke liver, ginjal, ovarium, dan testis.

Singkat kata, kolesterol HDL adalah kolesterol baik karena ia menyingkirkan kolesterol jahat dari tubuh. Kolesterol ini juga mengurangi risiko pengerasan pembuluh darah sehingga kita terhindar dari serangan jantung.

Penelitian juga menunjukkan, kadar kolesterol baik yang kurang bisa meningkatkan risiko kehilangan memori dan demensia.

Pada orang yang sehat, 30 persen dari darahnya dibentuk dari kolesterol baik. Para dokter menyarankan agar kadar HDL lebih tinggi dari 60 mg/dL. Kadar HDL kurang dari 40 pada pria dan kurang dari 50 pada wanita dianggap berbahaya.

Bagaimana cara meningkatkan kadar HDL?

- Batasi asupan alkohol.
- Batasi asupan kalori.
- Hindari makanan mengandung asam lemak jenuh atau kolesterol.
- Turunkan berat badan.
- Berhenti merokok.
- Olahraga.
- Tambahkan serat larut dan makanan mengandung asam lemak dalam pola makan sehari-hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com