KOMPAS.com - Penelitian sebelumnya mendapati, olahraga secara rutin dapat membantu seseorang menurunkan risiko mengembangkan kanker usus besar, payudara, kanker ovarium, dan endometrium, termasuk mengendalikan angka kegemukan dan kecanduan merokok.
Berita baiknya, penelitian terakhir juga menunjukkan, bahwa wanita yang rutin berolahraga lebih mungkin untuk terhindar dari kanker serviks.
Untuk melihat apa kaitan antara aktivitas fisik dengan risiko kanker serviks, para peneliti merekrut 128 wanita kulit putih dengan kanker serviks yang dirawat di Cancer Institute Roswell Park.
Kemudian, peneliti juga melibatkan 512 wanita yang diduga memiliki masalah abnormal pada mulut rahim mereka, namun tidak didiagnosis dengan kanker serviks.
Kedua kelompok diminta untuk mengisi kuesioner tentang tingkat aktivitas fisik mereka seperti yang didefinisikan oleh Pedoman Aktivitas Fisik 2008 bagi penduduk Amerika.
Sehingga, peneliti mengelompokkan wanita yang olahraga kurang dari sekali seminggu, atau hanya empat kali per bulan, diklasifikasikan sebagai "tidak aktif."
Setelah itu, peneliti melihat sejauh mana hubungan antara aktivitas fisik seperti olahraga dengan kemungkinan pengembangan kanker serviks.
Setelah menganalisis hasil, para peneliti menemukan bahwa sebagian besar wanita yang menderita kanker serviks melaporkan bahwa mereka kurang aktif secara fisik alias jarang berolahraga ketimbang wanita yang tidak memiliki kanker serviks.
“Studi ini dipublikasikan dalam Journal Lower Genital Tract Disease ini menunjukkan beberapa hal yang bisa dilakukan perempuan untuk mencegah kanker ini di kemudian hari,” kata penulis senior Kirsten Moysich, seorang profesor onkologi di departemen Pencegahan dan Pengendalian Kanker di RPCI.
"Pesannya adalah bahwa perempuan harus melakukan sesuatu, dan bahwa setiap tingkat olahraga yang dilakukan akan sangat membantu," kata Moysich kepada HuffPost.
"Wanita sering bingung dan frustrasi dengan aktivitas fisik yang direkomendasikan orang lain, sehingga dapat menyebabkan mereka menyerah dan akhirnya tak melakukan apa-apa. Padahal, bergerak aktif bisa dilakukan dalam banyak hal, seperti berjalan, bersepeda, atau hanya berkebun."
Pedoman Aktivitas Fisik 2008 merekomendasikan para wanita setidaknya melakukan 150 menit aktivitas fisik ringan per minggu atau 75 menit aktivitas aerobik yang kuat per minggu, atau kombinasi dari keduanya.
Di tahun ini, sekitar 12.990 perempuan diperkirakan didiagnosis dengan kanker serviks dan sekitar 4.120 di antaranya diperkirakan meninggal dunia, menurut American Cancer Society.
Kebanyakan kasus kanker didiagnosis pada wanita dengan usia kurang dari 50 tahun, dan 15 persen kasus kanker ditemukan pada wanita di atas 65 tahun.
Sejauh ini, cara yang paling penting untuk menghindari kanker serviks, menurut panduan American Cancer Society, adalah memiliki pemeriksaan kesehatan pap smear dan tes HPV untuk memeriksa adanya sel pra-kanker.
Sel-sel pra-kanker dapat diobati sehingga mereka tidak berubah menjadi kanker serviks yang invasif. Namun, studi ini juga menunjukkan bahwa olahraga juga sama pentingnya, bahkan bisa menjadi langkah pertama yang perlu dilakukan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.