Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 31/05/2016, 07:52 WIB
Adhis Anggiany Putri S

Penulis

KOMPAS.com – Semakin dewasa usia, metabolisme tubuh kian menurun. Pembakaran lemak menjadi energi tak lagi secepat dulu, apalagi di kantor Anda hanya duduk manis di depan layar komputer.

Tubuh rasanya makin melebar. Baju dan celana rasanya tak cukup lagi. Inilah waktu tepat untuk diet.

Memang, porsi makanan mulai dikurangi, gorengan dan makanan berlemak dihindari. Pun, olahraga rajin ditekuni. Tapi, setelah beberapa lama rutinitas ini dilakoni, berat badan tak kunjung turun.

Apa yang salah? Dikutip dari News.heatlh.com, berikut ini hal-hal yang mesti Anda cermati:

Makanan

Jenis juga porsi asupan makanan bak dua sisi mata uang yang tak terpisahkan. Hanya mengurangi konsumsi makanan dan minuman, tanpa pilah-pilih asupan, sering kurang jitu menurunkan berat badan.

Karena itu, hal pertama wajib diperiksa jika berat badan tak kunjung turun walau sudah mengatur porsi makan adalah isi kulkas dan dapur Anda. Sekitar 80 persen proses menurunkan berat badan bergantung pada pemilihan asupan.

Memang, tiap orang punya beragam pola metabolisme dan tipe tubuh sehingga pemilihan makanan juga berbeda. Tapi, secara umum, asupan yang baik harus bersifat natural, bukan campuran. Misalnya, memakan pisang, coklat, dan keju secara terpisah akan lebih baik ketimbang mengkonsumsi pisang keju coklat.

Makanan natural juga berarti makanan tersebut tidak melalui banyak proses pengolahan, seperti makanan atau minuman kemasan. Sebisa mungkin semua itu dihindari. Kalaupun terpaksa, setidaknya baca daftar bahan-bahan pada kemasan sebelum membeli, makin sedikit bahan yang digunakan maka semakin baik.

Thinkstockphotos Makanan sebaiknya bersifat natural tanpa proses pengolahan yang panjang. Hal ini penting untuk menjaga kandungan gizi dalam makanan.

Jenis dan porsi makan bisa Anda sesuaikan pula dengan intensitas aktivitas harian. Saat Anda punya jadwal olahraga sekaligus aktivitas berkeringat lain di kantor, misalnya, berarti Anda butuh karbohidrat lebih banyak. Kentang, nasi merah, atau gandum bisa jadi santapan karbohidrat yang sehat.

Nah, di hari yang lebih santai ditambah sedikit olahraga kardio ringan, seperti joging singkat, Anda bisa mengganti karbohidrat dengan protein dan sayuran.

Intinya, konsumsi makanan harus lebih sedikit dari jumlah energi yang dibutuhkan tubuh. Jadi, cadangan lemak otomatis terbakar sehingga berat badan turun.

Namun, aktivitas tubuh macam ini biasanya mendatangkan rasa lapar sebelum waktu makan tiba. Untuk menghindari konsumsi makan siang dan malam berlebihan, kantongi camilan sehat yang bisa dimakan kapan saja.

Yang paling penting, tetaplah menyisihkan waktu untuk bersenang-senang dengan makanan favorit Anda atau "cheating day". Tenang saja, jika porsinya wajar, berat badan tak akan meroket tiba-tiba.

Olahraga

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com