Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenali Ciri-ciri Pengguna Narkoba Sesuai Jenisnya

Kompas.com - 30/08/2016, 17:05 WIB
Dian Maharani

Penulis

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Narkoba merupakan zat maupun obat yang berbahaya bagi tubuh. Penggunaan obat-obatan terlarang itu dapat memengaruhi secara fisik dan psikologis.

Dokter spesialis kedokteran jiwa Danardi Sosrosumihardjo mengungkapkan, setiap jenis narkoba yang digunakan pun memiliki efek berbeda-beda pada tubuh. Karena itu, tanda-tanda seseorang kecanduan narkoba akan berbeda-beda tergantung zat yang digunakan.

"Misalnya putaw atau heroin, tandanya jadi pendiam dan terkantuk-kantuk. Kalau enggak menggunakan jadi kesakitan atau sakaw," jelas Danardi.

Sementara itu, untuk pengguna shabu akan mengalami susah tidur, agresif, dan mudah marah. Bagi mereka yang kecanduan, saat tidak menggunakan shabu, biasanya akan tidur terus-menerus selama beberapa hari, mengalami paranoid, dan cemas berlebihan. Shabu merupakan jenis narkoba stimulan yang membuat kerja jantung dan otak lebih cepat.

Lain lagi jika menghisap ganja. Tanda-tanda pengguna ganja antara lain, mata merah dan makannya banyak.

Pengguna narkoba juga cenderung mengalami perubahan perilaku, seperti mudah marah, agresif, ada pula yang mengalami halusinasi, dan berbicara sendiri.

"Contohnya pengguna heroin. Dia akan berpikir instan, memudahkan segala cara yang diinginkan. Yang dia mau harus dapat segera," kata Danardi.

Pengguna heroin juga kerap membawa korek api, sendok patah, hingga permen karet. Danardi menjelaskan, barang-barang tersebut digunakan untuk membakar putaw. Untuk permen karet yang digunakan adalah bungkus alumunium foilnya.

Bagaimana jika menggunakan jarum suntik? Tanda pengguna jarum suntik tentu bisa diilihat dari bekas-bekas suntikan di tangannya. Pengguna narkoba jarum suntik ini biasanya suka mengenakan baju lengan panjang untuk menutupi bekas suntikan.

Menurut Danardi, jika keluarga atau teman terdekat mencurigai seseorang menggunakan narkoba, sebaiknya diajak bicara secara perlahan terlebih dahulu. Kemudian diajak untuk berobat atau menjalani rehabilitasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com