Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Buang Waktu ke Pengobatan Alternatif Saat Terkena Kanker

Kompas.com - 01/09/2016, 21:09 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Merasa takut saat didiagnosis kanker sangat wajar terjadi. Tetapi, jangan sampai ketakutan itu membuat Anda tidak segera menjalani pengobatan yang tepat.

Mantan presenter televisi Dana Iswara dari komunitas peduli kanker payudara Lovepink mengungkapkan, cukup banyak pasien kanker payudara tak segera ke pengobatan medis.

Takut payudara diangkat atau khawatir biaya mahal sering kali menjadi alasan pasien beralih ke pengobatan alternatif dan meninggalkan pengobatan medis.

"Kami selalu menyarankan ke pengobatan medis. Karena pengobatan itulah yang terbukti dapat menyembuhkan kita semua. Jangan buang waktu dengan pengobatan alternatif," kata Dana saat ditemui di Lovepink Care Center, Kamis (1/9/2016).

Dana menuturkan, terlalu lama mencoba pengobatan alternatif bisa menyebabkan sel kanker menyebar sehingga menjadi stadium lanjut. Padahal, jika diketahui masih stadium 1 atau 2, tingkat kesembuhan lebih tinggi dengan pengobatan medis. Biaya yang dikeluarkan pun akan lebih sedikit.

"Banyak yang ketika sudah parah baru kembali ke dokter. Pengobatan akan lebih sulit, biaya juga lebih mahal," ucap Dana yang juga survivor kanker payudara ini.

Survivor kanker payudara yang juga bergabung di Lovepink, Dede Gracia mengatakan, pengobatan alternatif belum terbukti menyembuhkan kanker.

Sementara itu, pengobatan herbal biasanya hanya sebagai tambahan dari pengobatan medis, bukan pengobatan pengganti. Itu pun sebaiknya dikomunikasikan dengan dokter.

Dede menambahkan, jika merasa takut untuk berobat medis, Lovepink bisa memberikan pendampingan.

"Kalau mereka takut, telepon Lovepink, kita bisa mendampingi," kata Dede.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com