Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/10/2016, 09:05 WIB
Ayunda Pininta

Penulis

Sumber Fox News

KOMPAS.com - Sarapan memberikan banyak manfaat sehat, terutama bagi anak-anak. Pastikan sarapan anak terdiri dari serat dan protein agar ia mendapatkan manfaat kesehatan terbaik, mulai dari menjaga kesehatan metabolisme, mengurangi nafsu makan berlebih di siang hari, dan menyediakan energi yang diperlukan untuk menjalani hari yang panjang di sekolah.

Penelitian menunjukkan, anak-anak yang rutin sarapan pagi cenderung lebih fokus, jarang terlambat ke sekolah, mendapat skor lebih baik pada tes, dan cenderung memiliki berat badan sehat di kemudian hari.

Namun, tidak semua menu sarapan memiliki manfaat sama. Beberapa jenis menu sarapan ini bahkan cenderung memiliki efek merugikan kesehatan anak.


Roti bagel

Bagel sangat tinggi indeks glikemik, yang berarti bahwa karbohidrat dalam bagel diubah dengan cepat menjadi glukosa dan dapat menaikkan kadar gula darah dengan cepat. Membuat anak mudah lelah dan akhirnya gampang mengantuk di sekolah.

Terlalu banyak glukosa dalam aliran darah juga dapat menyebabkan kenaikan berat badan dan diabetes tipe 2.

Terlebih, bagel biasanya dilapisi krim keju, yang hanya menambah lemak jenuh tidak perlu. Seporsi muffin bisa menjadi alternatif yang jauh lebih baik.


Sandwich cepat saji

Sebagai menu sarapan, membeli sandwich tampaknya menjadi pilihan mudah dan sehat. Lengkap dengan roti, telur, keju, dan daging, tapi sayangnya, sandwich cepat saji bukan pilihan baik bagi anak-anak.

Selain mengandung sedikit serat, sandwich cepat saji tinggi garam, lemak, dan kalori. Namun, sandwich dapat berubah menjadi lebih sehat bila Anda membuatnya sendiri dengan roti gandum, mayones pilihan, dan tidak menggunakan daging olahan.

Perubahan kecil ini dapat menghemat ratusan kalori buruk bagi anak Anda.


Croissant

Walau dipadukan dengan bahan sehat seperti selada segar, tuna, atau telur, setiap lapis croissant mengandung mentega tinggi dan kaya akan tepung putih.

Kadar tinggi mentega ini membuat croissant sangat tinggi lemak jenuh yang berdampak buruk pada kesehatan jangka panjang anak.

Selain itu, memakannya saat sarapan berisiko memberatkan pencernaan anak yang berakibat sakit perut.


Donat

Satu porsi donat dengan toping manis setiap hari selama seminggu dapat memberikan 2000 kalori lebih, yang diterjemahkan sebagai 0,5 kilo lemak tubuh ekstra.

Selain berisiko membuat anak kegemukan, donat bukanlah pilihan yang baik untuk sarapan anak-anak, karena penuh dengan gula dan tidak mengandung serat. Anak menjadi cepat lapar dan kurang bertenaga akibat terlalu banyak energi yang dikeluarkan untuk memecah gula.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau