JAKARTA, KOMPAS.com - Gangguan fungsi oromotor atau oralmotor merupakan salah satu faktor yang menyebabkan bayi ataupun balita kesulitan makan. Kesulitan makan yang dimaksud misalnya susah mengunyah maupun menelan.
Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi, dr. Luh Karunia Wahyuni, Sp.KFR(K) memaparkan oromotor meliputi lidah, bibir, rahang, laring, pipi, langit-langit, pita suara hingga fungsi pernapasan. Oromotor tersebut harus distimulasi agar anak memiliki keterampilan makan.
"Keterampilan makan enggak didapat dengan sendirinya. Harus diberi stimulasi. Jadi memberikan makan enggak sekedar memasukkkan makanan saja," kata Luh dalam acara Promina Meet The Expert di Jakarta, Sabtu (12/11/2016).
Ada beberapa tanda si kecil mengalami kesulitan makan karena gangguan fungsi oromotor:
1. Kesulitan mengisap dan saat mengisap cairan keluar dari sudut mulut.
2. Proses menelan terlambat, susah menelan,dan cepat lelah.
3. Sesak dan sering tersedak saat sebelum, saat, ataupun setelah makan.
4. Sulit beralih ke tekstur makanan sesuai tingkat perkembangannya. Misalnya, hanya bisa makan makanan yang diblender, padahal usianya sudah mau 1 tahun.
5. Masih "mengences" terus-menerus pada usia di atas 2 tahun.
6. Gangguan otomotor berisiko aspirasi ,sehingga memungkinkan terjadinya infeksi saluran napas berulang.
7. Status nutrisinya kurang.
Gangguan fungsi oromotor ini tak hanya membuat anak kesulitan makan, tetapi juga bisa memengaruhi kemampuan bicara anak. Jika kesulitan makan berlangsung lama, anak bisa mengalami kekurangan nutrisi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.