KOMPAS.com -Pembekuan darah menguntungkan jika terjadi saat cedera atau terluka untuk menghentikan pendarahan. Akan tetapi, pembekuan darah juga bisa terjadi di dalam pembuluh darah dalam dan dekat otot.
"Ketika pembekuan darah terjadi pada pembuluh darah yang lebih dalam, bisa sangat menyakitkan dan berbahaya," kata Pendiri Pusat Pengobatan Pembuluh Darah di New York City, Luis Navarro, M.D.
Dalam istilah medis, kondisi pembekuan darah itu dikenal dengan dengan deep vein thrombosis (DVT). DVT bisa menyebabkan kemacetan pada sirkulasi darah. Dalam kondisi yang lebih parah, pembekuan darah bisa berjalan ke daerah paru-paru dan terjadilah emboli paru.
Masalah yang terjadi berikutnya, yaitu organ-organ vital tak cukup mendapat oksigen dan darah yang dibutuhkan sehingga akan berakibat fatal.
Dokter Luis mengatakan, sangat penting untuk mengenali tanda-tanda terjadinya pembekuan darah tersebut. Dengan begitu, pengobatan yang tepat bisa segera dilakukan dan mencegah terjadinya emboli paru. Setidaknya ada 6 tanda terjadinya pembekuan darah atau DVT.
1. Kaki bengkak
DVT umumnya bermula dari pembengkakkan di daerah kaki. Hal ini terjadi karena pembekuan darah atau darah yang menggumpal telah memblokir aliran darah di kaki. Akhirnya terjadi pembengkakkan. DVT bisa terjadi ketika Anda duduk terlalu lama tanpa melakukan peregangan.
2. Kaki atau lengan terasa nyeri
Rasa nyeri pada tungkai kaki dan lengan bisa jadi tanda DVT. Rasa nyeri yang muncul biasanya hanya dikira kram otot atau ketegangan.
Rasa nyeri memang bisa disebabkan oleh banyak hal. Akan tetapi, waspadai DVT jika disertai gejala lain seperti bengkak atau kemerahan. Terkadang rasa nyeri juga terjadi tanpa gejala lain. Biasanya, terasa nyeri saat mulai berjalan atau mengayunkan kaki ke atas.
3. Kulit memar
Memar atau muncul kemerahan pada kulit merupakan tanda adanya gumpalan darah. Memar umum terjadi pada semua orang.
Menurut National Blood Clot Alliance, pada kondisi DVT kemerahan biasanya terjadi di kaki atau lengan dan menyebabkan rasa hangat ketika disentuh.
4. Nyeri dada
Nyeri dada tak hanya gejala serangan jantung. Jika Anda mengalami DVT dan sudah terjadi emboli paru, nyeri dada pun tak dapat dihindari. Nyeri dada biasanya terasa sangat tajam dan menusuk. Dada semakin sakit ketika Anda mencoba menarik napas dalam-dalam.
5. Napas tersengal-sengal
Pembekuan darah di paru-paru tadi juga dapat memperlambat aliran oksigen. Ketika oksigen rendah, detak jantung akan meningkat. Napas pun akan menjadi tersengal-sengal.
Selain itu, lama-kelamaan mungkin tubuh menjadi lemas, bahkan pingsan. Jangan tunda melakukan pemeriksaan ke dokter jika sudah terjadi hal tersebut.
6. Batuk
Tiba-tiba terbatuk tanpa alasan yang jelas juga bisa jadi tanda DVT. Apalagi jika sebelumnya disertai sesak napas, detak jantung cepat, dan nyeri dada yang merupakan gejala sudah terjadinya emboli paru.
"Batuknya akan kering, tapi pada beberapa orang terkadang mengalami batuk berlendir, bahkan berdarah," kata dokter Luis.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.