Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kentut Terus-menerus Tanda Kondisi Apa?

Gas tersebut bisa terbentuk dari bakteri yang hidup di usus, dan bertugas membantu proses pencernaan makanan.

Selain itu, gas dalam perut juga bisa timbul dari makanan atau minuman tertentu.

Tubuh dapat melepaskan gas tersebut dalam bentuk sendawa. Namun, saat udara tersebut bablas sampai ke usus, udara keluar lewat kentut.

Melansir Medical News Today, dalam kondisi normal, orang umumnya berkentut sebanyak lima sampai 15 kali per hari.

Namun, terkadang berkentut jadi lebih sering. Melansir berbagai sumber, berikut beberapa penyebab kentut terus-menerus:

1. Perubahan pola makan

Orang yang mengeluarkan kentut terus-menerus bisa jadi sedang mengalami perubahan pola makan atau diet.

Biasanya, orang yang baru menjajal diet, pencernaannya akan mengalami gangguan.

Seperti mual, sakit perut, sembelit, diare, termasuk kentut terus-menerus.

Perubahan pola makan tersebut memicu intoleransi makanan. Setelah tubuh bisa menyesuaikan dengan pola baru, keluhan biasanya reda.

2. Mengonsumsi makanan atau minuman tertentu

Beberapa jenis makanan dan minuman dapat memicu gas lebih banyak di saluran pencernaan.

Terlebih jika makanan tersebut dikonsumsi berlebihan. Akibatnya, gas dalam perut dapat menumpuk dan membuat Anda mengeluarkan banyak kentut.

Sebaiknya, untuk mencegah kentut terus-menerus, jangan berlebihan dalam mengonsumsi:

3. Sembelit

Sembelit dapat menyebabkan perut kembung dan memicu kentut.

Saat sisa makanan menumpuk di usus besar, kotoran tersebut berfermentasi, dan melepaskan gas tambahan.

Jika orang mengalami konstipasi, limbah tersebut bertahan lebih lama dari biasanya. Akibatnya, gas juga menumpuk lebih banyak di perut.

4. Intoleransi laktosa

Seseorang yang mengalami intoleransi laktosa dapat kentut terus-menerus dengan aroma tidak sedap.

Saat seseorang yang alergi laktosa makan atau minum produk susu seperti susu, keju, mentega, atau yoghurt, produksi gas di perutnya akan meningkat.

Ini terjadi ketika tubuh tidak dapat memecah laktosa, protein yang ditemukan dalam susu.

Selain kentut dengan aroma tak sedap, orang yang punya intoleransi laktosa saat mengonsumsi produk susu dapat mengalami sakit perut dan gangguan pencernaan.

5. Gangguan pencernaan karena penyakit

Beberapa kondisi kesehatan dapat memicu gangguan pencernaan.

Gangguan pencernaan ini dapat memicu penderitanya sering berkentut. Antara lain:

  • Penyakit autoimun Celiac dan Pankreatitis
  • Penyakit Crohn
  • Diabetes
  • Sindrom dumping
  • Penyakit refluks lambung dan gastroparesis
  • Penyakit radang usus dan sindrom iritasi usus besar
  • Bisul perut
  • Kolitis ulserativa

6. Stres

Beberapa orang mengalami gangguan usus besar saat dilanda stres.

Gangguan usus besar tersebut dapat membuat orang bersendawa dan berkentut berlebihan.

Pasalnya, saat stres orang cenderung merokok, mengunyah permen karet, makan makanan manis, atau minum alkohol.

Beberapa asupan tersebut dapat memicu produksi gas berlebihan di perut.

7. Efek obat

Beberapa jenis antibiotik dapat membuat bakteri tumbuh lebih banyak di usus.

Bakteri tersebut dapat merangsang produksi gas berlebihan di perut.

Dampaknya, Anda jadi lebih sering bersendawa atau berkentut.

Kebanyakan kasus kentut terus-menerus mudah dikendalikan dengan perubahan gaya hidup dan pola makan.

Namun, saat berkentut terus-menerus mulai terasa mengganggu dan disertai gejala infeksi serius, Anda perlu berkonsultasi dengan dokter.

https://health.kompas.com/read/2020/02/16/150200368/kentut-terus-menerus-tanda-kondisi-apa-

Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke