KOMPAS.com - Meninggalnya seseorang secara tiba-tiba akibat serangan jantung seringkali terjadi.
Seseorang yang sebelumnya terlihat sehat bugar bisa mengalami serangan jantung secara tiba-tiba.
Sebenarnya, apa itu serangan jantung dan bagaimana tanda awal untuk mendeteksinya?
Penyebab terjadinya serangan jantung
Melansir Mayo Clinic, serangan jantung terjadi ketika aliran darah ke jantung tersumbat.
Penyumbatan ini paling sering merupakan penumpukan lemak, kolesterol dan zat-zat lain, yang membentuk plak di arteri yang memberi makan jantung (arteri koroner).
Plak tersebut akhirnya pecah dan membentuk gumpalan sehingga menganggu aliran darah.
Sementara itu, aliran darah yang terganggu dapat merusak atau menghancurkan bagian dari otot jantung.
Tanda awal serangan jantung
Beberapa peristiwa serangan jantung memang terjadi secara mendadak dan intensif. Namun, ada pula yang terjadi secara perlahan dengan menampakan gejala tertentu.
Melansir laman Heart.org, berikut tanda-tanda awal yang biasa terjadi pada kasus serangan jantung:
1. Ketidaknyamanan di dada
Sebagian besar kasus serangan jantung menimbulkan rasa tak nyaman di bagian tengah dada yang terjadi sela beberapa menit.
Rasa tak nyaman di bagian dada tersebut juga bisa menghilang dan datang kembali.
Sensasi tak nyaman yang terjadi biasanya terasa seperti tekanan yang tidak nyaman, dada serasa penuh, tertindih atau sakit.
2. Rasa tidak nyaman di tubuh bagian atas
Gejalanya bisa berupa rasa sakit atau tidak nyaman pada satu atau kedua lengan, punggung, leher, rahang atau perut.
3. Sesak napas
Rasa tidak nyaman di dada bagian tengah ini juga bisa mengakibatkan sesak napas
Tanda-tanda lain yang biasa terjadi pada pasien serangan jantung antara lain, munculnya keringat dingin, mual atau pusing. Ini dapat terjadi dengan atau tanpa ketidaknyamanan dada.
Pertolongan pertama serangan jantung
Lalu, apa yang harus kita lakukan ketika berada di dekat seseorang yang mengalami serangan jantung?
Ketika melihat ada seseorang yang pinsang karena serangan jantung, hal pertama yang kita lakukan adalah maminta bantuan medis darurat.
Setelah itu, kita periksa apakah orang tersebut masih bernapas atau memiliki denyut nadi.
Jika napas dan denyut nadi tidak terasa, lakukan resusitasi Jantung Paru atau CPR agar darah tetap mengalir.
Melansir SehatQ, CPR bisa dilakukan dengan memberi tekanan di dada pasien. Tekanan dilakukan dengan mengepalkan salah satu tangan dan meletakan tangan Anda yang bebas di atasnya.
Setelah itu letakkan tangan yang paling bawah (bagian keras dekat pergelangan) di tengah dada, yaitu antara payudara korban.
Pemberi tekanan dilakukan sebanyak 100 sampai 120 tekanan per menitnya dan biarkan dada korban bergoyang di antara tekanan.
Usahakan jarak antar tekanan teratur dan lakukan hal ini pada permukaan yang datar.
https://health.kompas.com/read/2020/02/18/160400368/serangan-jantung--penyebab-tanda-awal-dan-pertolongan-pertama