Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

15 Penyebab Mata Kering dan Cara Mengatasinya

KOMPAS.com – Mata kering adalah kondisi ketika kelenjar air mata tidak menghasilkan cukup air mata atau ketika air mata menguap terlalu cepat.

Ketika air mata tidak bisa melumasi mata dengan baik, berbagai gejala mata kering pun dapat muncul, seperti:

  • Kekeringan
  • Gatal
  • Perih
  • Sensasi panas atau rasa terbakar pada mata
  • Scratchiness atau iritasi, yakni merasa seperti ada sesuatu di mata padahal tidak 
  • Seperti berpasir
  • Kemerahan atau mata merah
  • Penglihatan kabur
  • Ketidakmampuan untuk memakai lensa kontak
  • Sensitivitas cahaya

Seperti diketahui, air mata adalah agen pelindung utama untuk mata.

Melansir WebMD, air mata bukan hanya membersihkan debu dari mata, tapi diperlukan juga untuk menenangkan mata, menyediakan oksigen dan nutrisi bagi kornea, termasuk membantu melindungi terhadap infeksi mata dengan membuang mikroorganisme yang dapat menjajah di mata.

Air mata sendiri terdiri dari 3 lapisan yang berbeda.

Lipid luar bagian terdiri dari sebuah film yang berminyak yang berfungsi dalam proses penguapan dan menjaga mata basah.

Sementara, wilayah tengah sebagian besar terbuat dari air yang melembabkan mata dan beberapa nutrisi serta protein yang membantu dalam mengatasi infeksi mata.

Sedangkan, pada bagian dalam mengandung lapisan mukosa yang memungkinkan untuk menyebarkan air mata dan mengurangi penguapan dari mata.

Penyebab mata kering dan cara mengatasinya

Melansir Health Line, jika tidak ditangani, mata kering bukan tidak mungkin dapat menyebabkan sejumlah komplikasi, mulai dari kerusakan permukaan mata, kerusakan permukaan kornea, luka terbuka pada kornea, penglihatan ganda, hingga infeksi.

Untuk mengantisipasi kondisi tersebut, maka ada baiknya Anda memahami ragam penyebab mata kering dan cara mengatasinya berikut ini:

1. Penuaan

Meski siapa pun bisa mengalami mata kering atau keratoconjunctivitis sicca, kondisi ini menjadi lebih umum seiring bertambahnya usia.

Mata kering cenderung memengaruhi orang yang berusia di atas 50 tahun karena produksi air mata menurun seiring bertambahnya usia.

Jenis mata kering ini memang tidak dapat dicegah, namun menggunakan air mata buatan secara rutin dapat memberikan pelumas ekstra untuk melapisi mata dan mengurangi kekeringan.

2. Efek samping obat

Air mata terdiri dari minyak, air, dan lendir. Namun, obat-obatan tertentu dapat mengurangi produksi lendir dan menyebabkan mata kering kronis.

Obat-obatan tersebut di antaranya, yakni antihistamin, antidepresan, diuretik, dan beta-blocker yang digunakan untuk mengobati hipertensi atau tekanan darah tinggi.

Jika Anda minum obat-obatan di atas dan mengalami mata kering, bicarakan dengan dokter.

Tanyakan tentang pengobatan alternatif atau dosis yang lebih rendah untuk membantu mengurangi gejala mata kering yang mengganggu.

Anda bisa juga menggunakan air mata buatan bersama dengan konsumsi obat-obatan Anda untuk menjaga mata tetap basah.

3. Penggunaan komputer maupun gadget

Beberapa orang yang bekerja dengan komputer mengalami kelelahan mata dan sakit kepala karena tegang.

Selain masalah tersebut, sering menatap komputer juga dapat memengaruhi air mata dan menyebabkan mata kering.

Ini karena orang yang bekerja di depan monitor komputer maupun gadget cenderung lebih jarang berkedip. Alhasil, air mata orang-orang tersebut lebih cepat menguap.

Jika Anda menggunakan komputer untuk bekerja, Anda dapat mengurangi kekeringan dengan lebih sering berkedip. Berkedip akan membantu melumasi mata dan mencegah terjadinya mata kering dan iritasi.

Jika masih mengalami kekeringan, Anda dapat menggunakan air mata buatan saat bekerja di depan komputer maupun gadget.

Selain itu, istirahatkanlah mata Anda sesekali.

Alihkan pandangan setiap 20 menit dan berkedip berulang kali untuk membasahi kembali mata.

4. Operasi laser

Beberapa orang mulai mengalami mata kering setelah operasi mata dengan menggunakan laser.

Prosedur ini dilaporkan dapat memotong beberapa saraf di kornea, sehingga menyebabkan mata menghasilkan lebih sedikit air mata.

Jenis mata kering ini biasanya bersifat sementara dan hilang setelah beberapa hari atau minggu.

Sampai mata Anda sembuh, gunakan obat tetes mata untuk menjaga kelembapan mata.

Banyak jenis obat tetes mata tersedia tanpa resep.

Namun, tidak ada produk yang cocok untuk semua orang.

Jadi Anda mungkin harus mencoba beberapa obat tetes mata untuk menemukan produk yang tepat untuk Anda.

5. Pengaruh hormon

Hormon bisa berperan dalam mata kering.

Beberapa wanita dapat mengalami gejala mata kering selama kehamilan, menopause, atau saat menggunakan pil KB.

Pasalnya, hormon bisa merangsang produksi air mata, sehingga ketidakseimbangan dapat mengurangi produksi air mata.

Terapi penggantian hormon tampaknya tidak memperbaiki mata kering.

Tetapi Anda dapat berbicara dengan dokter tentang obat tets mata yang pas untuk mengurangi kekeringan dan iritasi.

6. Kekurangan vitamin A

Diet rendah makanan yang mengandung vitamin A dapat menyebabkan mata kering dan gangguan penglihatan lainnya, seperti rabun senja.

Tes darah dapat mendiagnosis kekurangan vitamin A.

Jika kekurangan vitamin A menjadi penyebab mata kering, Anda bisa menempuh solusi dengan rutin mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin A tinggi.

Makanan yang kaya vitamin A antara lain telur, wortel, ikan, bayam, brokoli, dan paprika.

Anda juga dapat bertanya kepada dokter tentang penggunaan obat tetes mata yang mengandung vitamin A, meskipun obat ini tidak umum digunakan untuk pengobatan mata kering.

7. Paparan angin

Iklim dingin dan paparan angin kencang dapat menyebabkan air mata menguap terlalu cepat, menyebabkan kekeringan kronis.

Untuk melindungi mata dari faktor lingkungan ini, Anda dapat menggunakan obat tetes mata dan mengenakan kacamata penutup.

8. Sindrom Sjögren

Sindrom Sjögren adalah kelainan autoimun yang menyebabkan sel darah putih menyerang kelenjar ludah dan kelenjar air mata, sehingga mengurangi produksi air mata.

Perawatan sindorm Sjögren melibatkan OTC dan obat tetes mata resep dokter.

Dokter mungkin juga dapa meresepkan obat tetes mata steroid.

Jika mata kering tidak merespons obat tetes mata, dokter mungkin merekomendasikan operasi yang melibatkan penyumbatan silikon ke dalam saluran air mata untuk membantu mempertahankan sebagian air mata.

9. Kondisi autoimun lainnya

Banyak kondisi autoimun lain, seperti artritis, lupus, dan diabetes dapat pula menyebabkan produksi air mata tidak stabil atau tidak mencukupi.

Mendiagnosis dan mengobati kondisi yang mendasarinya dapat membantu memperbaiki gejala mata kering.

Perawatan untuk kondisi autoimun dapat melibatkan obat imunosupresan atau kortikosteroid.

Diabetes sendiri melibatkan pengelolaan gula darah dengan kebiasaan gaya hidup sehat, diet, dan pengobatan.

10. Kondisi blepharitis

Blepharitis berkembang ketika kelenjar minyak kecil di kelopak mata bagian dalam tersumbat dan meradang.

Bersamaan dengan mata kering, Anda mungkin akan mendapati serpihan berminyak di sekitar bulu mata jika mengalami Blepharitis.

Tidak ada obat untuk kondisi ini. Namun, Anda tetap dapat mengurangi peradangan dengan mengoleskan kompres hangat pada mata selama beberapa menit dan membersihkan kelopak mata dengan sampo bayi.

Sampai peradangan membaik, gunakan air mata buatan untuk mengurangi mata kering dan kemerahan.

Jika gejala ini tidak kunjung membaik, temui dokter dan tanyakan tentang pengobatan dengan obat tetes mata antibiotik.

11. Alergi

Alergi juga bisa memicu mata kering kronis.

Mata Anda mungkin akan tampak gatal, merah, dan berair ketika mengalami alergi.

Antihistamin oral dapat mengurangi alergi, meskipun obat-obatan ini dapat memperburuk gejala mata kering.

Jika Anda hanya mengalami gejala mata akibat alergi, tanyakan kepada dokter tentang obat tetes mata antihistamin.

12. Dehidrasi ringan

Terkadang, mata kering adalah akibat dari dehidrasi atau kurang minum.

Gejala dehidrasi lainnya termasuk urine berwarna gelap, kurang energi, pusing, detak jantung cepat, dan tidak buang air kecil.

Meningkatkan asupan cairan dan minum lebih banyak air dapat memperbaiki dehidrasi ringan dan meredakan mata kering kronis.

13. Kelembaban rendah

Udara kering juga berkontribusi pada mata kering. 

Mata kering ini dapat terjadi jika kondisi kelembapan di rumah atau ruangan Anda rendah, atau jika Anda tidur atau bekerja di dekat ventilasi udara.

Memindahkan tempat tidur atau meja agar udara tidak langsung masuk ke mata dapat mengurangi gejala mata kering.

Anda mungkin juga ingin menggunakan humidifier untuk melembabkan udara dan mencegah penguapan air mata.

14. Merokok

Merokok atau terpapar asap rokok orang lain juga bisa membuat mata kering.

Untuk mengatasi masalah ini, maka hindari lingkungan berasap, dan jika Anda merokok, ambil langkah untuk berhenti.

Gunakan terapi pengganti nikotin atau tanyakan kepada dokter tentang obat yang berguna untuk mengekang keinginan merokok.

15. Penggunaan lensa kontak

Penggunaan lensa kontak jangka panjang merupakan faktor risiko lain untuk mata kering kronis. Ini karena beberapa lensa menghalangi oksigen ke kornea.

Jika mata Anda tidak menerima cukup pelumas saat menggunakan lensa kontak, beralihlah ke kacamata atau tanyakan kepada dokter mata tentang lensa kontak mata yang khusus dibuat untuk mata kering.

Lensa ini dirancang untuk membantu mata Anda mempertahankan kelembapan.

https://health.kompas.com/read/2020/08/22/150200868/15-penyebab-mata-kering-dan-cara-mengatasinya

Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke