KOMPAS.com – Kesehatan punggung menentukan banyak hal, termasuk postur tubuh, kemampuan bergerak, dan keseimbangan.
Kesehatan punggung juga memungkinkan organ, struktur rangka, dan lainnya untuk dapat bekerja dengan baik.
Oleh sebab itu, adanya gangguan kesehatan pada punggung, termasuk kemunculan bonjolan di bagian tubuh ini layak untuk diwaspadai.
Merangkum Bouyhealth, ada banyak hal yang bisa menjadi penyebab benjolan di punggung muncul, mulai dari infeksi, reaksi alergi, gangguan kulit, termasuk penyakit yang lebih serius, seperti tumor hingga kanker.
Berikut ini adalah beberapa kemungkinan penyebab benjolan di punggung yang baik diwaspadai:
1. Struktur belakang
Benjolan di punggung bisa jadi muncul sebagai hasil dari struktur dasar di punggung yang tumbuh tidak teratur.
Ada berbagai struktur khusus di tubuh belakang, termasuk di antaranya:
Bagian tubuh belakang adalah rumah bagi sumsum tulang belakang, yang merupakan struktur pendukung sentral tubuh dan pusat penyiaran untuk pesan-pesan yang masuk ke dan dari tubuh dan otak.
Saraf yang berasal dari tulang belakang memberikan sensasi dan memungkinkan pergerakan ke berbagai bagian tubuh.
Ada banyak otot di punggung, baik dangkal maupun dalam.
Otot-otot ini memungkinkan Anda untuk bisa membungkuk, memelintir, berdiri, dan mengangkat.
Otot ekstensor membantu Anda menahan tubuh agar tetap tegak, otot fleksor membantu Anda menekuk, dan otot miring membantu Anda berputar.
Terdapat lapisan jaringan lemak di bawah kulit yang menyimpan energi, mengatur suhu tubuh, dan berfungsi sebagai bantalan pelindung.
Sistem limfatik membantu membersihkan tubuh dari limbah dan racun.
Ini termasuk jaringan jaringan dan struktur baik di tubuh maupun di bawah kulit, seperti kelenjar getah bening, yang berperan penting dalam melawan infeksi.
Mungkin terlihat jelas, tetapi kulit adalah organ penting bagi seluruh tubuh dan seringkali menjadi penyebab paling umum dari benjolan di kulit.
Ketiga lapisan kulit, yakni epidermis, dermis, dan lapisan subkutan dapat menyebabkan benjolan.
Folikel rambut di dalam kulit juga bisa menyebabkan benjolan di punggung.
2. Penyebab neurologis
Sumsum tulang belakang memiliki banyak saraf yang dilindungi oleh selubung membran yang disebut dura, serta kolom tulang yang dikenal sebagai vertebra.
Benjolan atau massa dapat muncul dari salah satu struktur di dalam sistem ini, termasuk dura dan menghasilkan tonjolan yang mungkin dapat Anda rasakan dan lihat di punggung.
Benjolan atau massa ini bisa jinak atau ganas dan memerlukan tindak lanjut dari dokter.
Istilah ini dapat diterjemahkan sebagai "di dalam membran" dan mengacu pada pertumbuhan dari sel-sel di dalam sumsum tulang belakang itu sendiri.
Istilah ini dapat diterjemahkan sebagai "di luar membran" dan mengacu pada pertumbuhan dari salah satu struktur di luar sumsum tulang belakang, termasuk saraf yang memanjang dari kanal, tulang, dan dura itu sendiri.
3. Penyebab kulit atau jaringan lunak
Benjolan di punggung mungkin juga berhubungan dengan kulit atau jaringan lunak.
Seperti apa saja?
Ada banyak kondisi dermatologis yang bisa menyebabkan benjolan di punggung.
Misalnya, melanoma adalah bentuk kanker kulit berbahaya yang dapat terjadi di bagian tubuh mana pun.
Ini mungkin dimulai sebagai noda kecil atau titik pada kulit yang bisa tumbuh dan menjadi keras dan berubah warna dalam prosesnya.
Pertumbuhan dapat muncul dari salah satu jaringan yang mendukung dan mengelilingi berbagai bagian tubuh, seperti otot, tendon lemak, dan bahkan lapisan sendi.
Pertumbuhan lemak dan jaringan lunak pada kulit dikenal sebagai lipoma dan sering muncul sebagai nodul lunak, bulat, atau oval tanpa nyeri.
Lipoma paling sering terjadi di punggung dan ekstremitas atas tetapi dapat muncul di lokasi lain.
4. Penyebab limfatik
Kelenjar getah bening mengandung sel kekebalan untuk melawan infeksi dan menyaring zat berbahaya dari tubuh.
Ketika terinfeksi, kelanjar getah bening ini bisa membengkak dan menghasilkan benjolan yang teraba.
Jika pembengkakan kelenjar getah bening menyebabkan benjolan di punggung, Anda mungkin juga mengalami nyeri tekan dan demam.
5. Kista kulit
Kista adalah kantung atau benjolan kecil, berisi cairan, udara, lemak, atau bahan lain, yang mulai tumbuh di suatu tempat di tubuh tanpa alasan yang jelas.
Kista kulit adalah kista yang terbentuk tepat di bawah kulit, termasuk di bagian punggung.
Kista kulit diyakini terbentuk di sekitar sel keratin yang terperangkap.
Keratin adalah materi dasar penyusun kulit, rambut dan kaku manusia.
Kista ini tidak menular.
Siapa pun bisa terkena kista kulit, tetapi paling sering terjadi pada mereka yang berusia di atas 18 tahun, berjerawat, atau terluka pada kulit.
Gejala kista kulit berupa munculnya benjolan kecil bulat di bawah kulit.
Kista ini biasanya tidak menimbulkan rasa sakit kecuali jika terinfeksi, yang akan memerah dan nyeri serta berisi nanah.
Diagnosis dapat dilakukan melalui pemeriksaan fisik.
Kista kecil dapat dibiarkan begitu saja, namun jika tidak sedap dipandang atau cukup besar untuk mengganggu gerakan, dapat diangkat dengan prosedur sederhana yang dilakukan di ruang praktik dokter.
Kista yang terinfeksi harus dirawat agar infeksinya tidak menyebar.
6. Lipoma
Lipoma adalah kata yang diterjemahkan sebagai "tumor lemak".
Tetapi, lipoma bukanlah kanker.
Lipoma hanyalah pertumbuhan lemak di antara lapisan otot dan kulit di atasnya.
Penyebab lipoma pastinya tidak atau belum diketahui.
Kondisi ini biasanya terjadi karena adanya riwayat keluarga dan dikaitkan dengan sindrom yang tidak biasa lainnya, seperti adiposis dolorosa.
Lipoma paling sering muncul setelah usia 40 tahun.
Gejala berupa benjolan lembut dan mudah digerakkan di bawah kulit, berukuran sekitar dua inci atau 5 cm.
Lipoma tidak menimbulkan rasa sakit kecuali pertumbuhannya mengiritasi saraf di sekitarnya.
Benjolan ini paling sering ditemukan di punggung, leher, dan perut, dan terkadang bisa di lengan atau kaki bagian atas.
Adalah benar jika Anda punya rencana untuk memeriksakan pertumbuhan benjolan baru atau tidak biasa kepada dokter, hanya untuk memastikan itu jinak atau tidak.
Diagnosis lipoma dapat ditegakkan melalui pemeriksaan fisik, biopsi, dan pencitraan seperti USG atau CT scan.
Biasanya pengobatan untuk lipoma tidak diperlukan kecuali lipoma dianggap tidak sedap dipandang atau mengganggu struktur lain.
Lipma dapat dihilangkan melalui operasi atau sedot lemak.
7. Abses kulit
Abses kulit adalah kantong besar nanah yang terbentuk tepat di bawah kulit.
Kondisi ini disebabkan oleh bakteri yang berada di bawah kulit, biasanya melalui luka kecil atau goresan, dan mulai berkembang biak.
Gejala abses kulit antara lain berupa:
Jika tidak ditangani, ada risiko abses membesar, menyebar, dan menyebabkan penyakit serius.
Diagnosis abses kulit dapat dilakukan melalui pemeriksaan fisik.
Abses kecil bisa sembuh dengan sendirinya, melalui sistem kekebalan tubuh.
Tetapi, beberapa abses mungkin perlu dikeringkan atau “ditusuk” di ruang perawatan dokter agar nanah dapat dibersihkan.
Selain itu, antibiotik biasanya juga diresepkan.
Menjaga kebersihan kulit dan senantiasa menggunakan pakaian serta handuk bersih dapat membantu memastikan abses tidak kambuh.
8. Karsinoma sel basal
Karsinoma sel basal adalah bentuk kanker kulit yang tumbuh lambat.
Kanker kulit sendiri terbagi dalam dua kelompok besar, yakni non-melanoma dan melanoma.
Karsinoma sel basal adalah jenis kanker kulit non-melanoma.
Gejala utama karsinoma sel basal di antaranya yakni:
9. Kutil
Kutil atau dapat disebut sebagai veruka dapat muncul di berbagai bagian tubuh, termasuk punggung.
Kutil yang tumbul di punggung biasanya berukuran kecil, kasar, dan membulat di lapisan atas kulit.
Kutil ini bisa muncul sendiri atau dalam kelompok.
Kutil biasa disebabkan oleh human papillomavirus (HPV) dan menular melalui kontak langsung.
Benjolan ini dapat menyebar dari satu tempat di tubuh ke tempat lain hanya melalui sentuhan.
10. Bisul (furunkel)
Bisul adalah infeksi pada folikel rambut.
Infeksi terbentuk di bawah kulit di akar rambut dan dapat terjadi di mana saja di tubuh.
Infeksi ini disebabkan oleh bakteri, paling sering yakni Staphylococcus aureus.
Iritasi yang disebabkan oleh pakaian atau hal lain yang menggosok kulit dapat menyebabkan kulit rusak dan memungkinkan bakteri masuk.
Bakteri staph sendiri bisa ditemukan di mana-mana.
Sering mencuci tangan dan selalu menjaga kebersihan badan akan sangat membantu mencegah penyebaran bisul.
Orang yang paling rentan terkena bisul adalah mereka yang memiliki sistem kekebalan yang lemah, pengidap diabetes; dan infeksi kulit lainnya.
Gejala bisul, antara lain berupa:
Penting untuk mengobati bisul, karena infeksi dapat menyebar ke aliran darah dan menyebar ke seluruh tubuh.
Diagnosis dibuat melalui pemeriksaan fisik dan terkadang sampel cairan dari bisul.
Perawatan mungkin melibatkan sayatan dan drainase infeksi, diikuti dengan krim untuk dioleskan ke tempat bisul dan / atau pengobatan antibiotik.
11. Jerawat
Tak hanya bisa berkembang di wajah, benjolan jerawat juga bisa muncul di punggung.
Secara medis, jerawat adalah erupsi kulit kecil yang berisi minyak, sel kulit mati, dan bakteri.
Jerawat sering kali muncul pertama kali saat pubertas, ketika hormon meningkatkan produksi minyak di kulit dan terkadang menyumbat pori-pori.
Maka dari itu, orang yang paling rentan terkena jerawat adalah remaja berusia sekitar 13 hingga 17 tahun.
Gejala jerawat di antaranya yakni:
Pecahnya jerawat pada kulit dapat menyebabkan rasa sakit serta ketidaknyamanan pada kulit.
Tak hanya itu, pecahnya jerawat juga dapat memunculkan bekas jerawat yang bisa mengganggu penampilan.
Penyedia medis dapat membantu menangani kondisi tersebut, terkadang melalui rujukan ke dokter kulit.
Diagnosis jerawat dibuat melalui pemeriksaan fisik.
Perawatan untuk jerawat antara lain melibatkan:
12. Melanoma
Melanoma adalah jenis kanker kulit yang paling serius.
Seringkali tanda pertama melanoma adalah perubahan dalam ukuran, bentuk atau warna dari tahi lalat atau bintik kulit yang ada.
Kebanyakan melanoma memiliki area hitam atau biru kehitaman.
Melanoma mungkin juga muncul sebagai tahi lalat baru.
Gejala yang selalu terjadi dengan melanoma, yakni fitur atipikal dari benjolan wajah.
13. Angioma ceri
Angioma ceri adalah temuan benjolan kecil, merah, dan tidak berbahaya yang pada umumnya terjadi pada orang lanjut usia (lansia).
Angioma ceri adalah gumpalan sel yang tumbuh berlebihan yang berasal dari bagian dalam pembuluh darah, atau endotel vaskular.
Angioma ceri paling sering mulai muncul sekitar usia 40 tahun.
Cara mengobati benjolan di punggung
Merangkum Medical News Today, karena penyebab benjolan punggung bervariasi, penting untuk membuat janji dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.
Bergantung pada penyebab gejala Anda, dokter mungkin akan menyarankan hal berikut:
1. Pembedahan
Pembedahan sering kali merupakan pilihan lini pertama untuk menghilangkan pertumbuhan benjolan jinak dan ganas yang muncul di bagian punggung maupun area tubuh lainnya.
Penting untuk berhati-hati dalam menghilangkan pertumbuhan tersebut karena kerusakan pada sumsum tulang belakang dan komponennya dapat mengakibatkan konsekuensi serius, seperti kelumpuhan permanen.
2. Pengangkatan dengan pembedahan non-invasif
Ada banyak pilihan semibedah non-invasif untuk menghilangkan benjolan dermatologis tertentu yang mungkin muncul di punggung.
Modalitas pengobatan seperti elektrodesikasi, eksisi cukur, dan bahkan gunting dapat menghilangkan lesi di punggung.
3. Antibiotik
Jika Anda mengalami pembengkakan kelenjar getah bening akibat infeksi, dokter mungkin saja akan memberikan pengobatan antibiotik yang sesuai.
4. Perawatan kanker
Jika benjolan punggung Anda dan gejala yang terkait disebabkan oleh kanker, dokter biasanya akan mendiskusikan pilihan perawatan termasuk operasi, radiasi, atau kemoterapi.
https://health.kompas.com/read/2020/10/05/122100368/13-penyebab-benjolan-di-punggung-dan-cara-mengobatinya