Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Scabies atau Kudis: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobati

KOMPAS.com - Scabies atau kudis adalah kondisi kulit gatal yang disebabkan oleh kutu kecil bernama Sarcoptes scabiei yang tidak bisa terlihat dengan mata telanjang.

Rasa gatal yang hebat dapat terjadi di area tempat tungai itu bersarang.

Dorongan untuk menggaruk mungkin menjadi sangat kuat di malam hari.

Scabies menular dan dapat menyebar dengan cepat melalui kontak fisik yang dekat dalam keluarga, kelompok penitipan anak, kelas sekolah, panti jompo atau penjara.

Karena kudis sangat menular, dokter sering merekomendasikan pengobatan untuk seluruh keluarga atau kelompok kontak.

Gejala scabies

Melansir Mayo Clinic, tanda dan gejala scabies antara lain dapat berupa:

  • Gatal, seringkali parah dan biasanya memburuk pada malam hari
  • Timbul pelinting-pelinting kecil atau seperti bentolan digigit nyamuk, tapi pada scabies, bentolannya sangat banyak dan berada di kulit-kulit tipis

Liang atau jejak itu biasanya muncul di lipatan kulit.

Meskipun hampir semua bagian tubuh mungkin terlibat, scabies atau kudis pada orang dewasa dan anak-anak yang lebih tua paling sering ditemukan di:

Pada bayi dan anak kecil, tempat umum infestasi biasanya meliputi:

  • Kulit kepala
  • Telapak tangan
  • Telapak kaki

Jika Anda pernah menderita scabies sebelumnya, tanda dan gejala dapat berkembang dalam beberapa hari setelah terpapar.

Jika Anda belum pernah menderita kudis, perlu waktu hingga enam minggu sampai tanda dan gejala dimulai.

Anda masih bisa menyebarkan kudis meskipun Anda belum menunjukkan tanda atau gejala apa pun.

Kapan harus ke dokter?

Bicaralah dengan dokter jika Anda memiliki tanda dan gejala yang mungkin mengindikasikan kudis.

Banyak kondisi kulit lain, seperti dermatitis atau eksim, juga berhubungan dengan gatal dan benjolan kecil pada kulit.

Dokter dapat membantu menentukan penyebab pasti keluhan kulit yang Anda rasakan dan memastikan bahwa Anda menerima perawatan yang tepat.

Mandi dan penggunaan obat yang dijual bebas dapat meredakan gatal, tetapi tidak menghilangkan kudis.

Penyebab scabies

Tungau berkaki delapan yang menyebabkan kudis pada manusia bersifat mikroskopis.

Tungau betina dapat bersembunyi tepat di bawah kulit Anda dan membuat terowongan sebagai tempat bertelur.

Setelah itu, telur menetas dan larva kutu bekerja sampai ke permukaan kulit, di mana larva ini akan tumbuh dewasa lalu dapat menyebar ke area lain dari kulit Anda atau ke kulit orang lain.

Rasa gatal akibat kudis disebabkan oleh reaksi alergi tubuh terhadap tungau, telur, dan kotorannya.

Kontak fisik dan berbagi pakaian atau alas tidur dengan orang yang terinfeksi dapat menyebarkan tungau.

Hewan dan manusia bisa terpengaruh oleh spesies tungau yang berbeda.

Setiap spesies lebih menyukai satu jenis inang tertentu dan tidak hidup lama jauh dari inang pilihan tersebut.

Artinya, manusia mungkin hanya mengalami reaksi kulit sementara dari kontak dengan tungau kudis hewan.

Tetapi, kebanyakan orang pada umumnya tidak dapat mengembangkan kudis dari tungai ini.

Komplikasi scabies

Luka gores akibat garukan gatal yang kuat dapat merusak kulit dan memungkinkan infeksi bakteri sekunder, seperti impetigo.

Impetigo adalah infeksi kulit superfisial yang paling sering disebabkan oleh bakteri Staph (Stafilokokus) atau kadang-kadang oleh bakteri Strep (Streptokokus).

Sementara, bentuk scabies yang lebih parah disebut sebagai scabies berkrusta.

Scabies ini dapat memengaruhi kelompok berisiko tinggi tertentu, termasuk:

  • Orang dengan kondisi kesehatan kronis yang melemahkan sistem kekebalan, seperti HIV atau leukemia kronis
  • Orang yang sakit parah, seperti orang di rumah sakit atau fasilitas perawatan
  • Orang tua di panti jompo

Scabies berkrusta ini juga dikenal sebagai scabies Norwegia.

Scabies Norwegia cenderung membuat kulit berkerak dan bersisik, serta memengaruhi area tubuh yang luas.

Scabies berkrusta sangat menular dan sulit diobati.

Biasanya, seseorang dengan kudis biasa memiliki sekitar 10 hingga 15 tungau.

Sedangkan, seseorang dengan scabies berkrusta mungkin penuh dengan jutaan tungau.

Cara mengobati scabies

Merangkum WebMD, setelah dilakukan pemeriksaan dan dipastikan terkena penyakit scabies, sesorang bisa memanfaatkan obat oles pemusnah kutu sarcoptes scabiei.

Dokter mungkin akan mengajurkan untuk mengoleskan obat secara rutin pada kulit minimal seminggu sekali sampai sembuh, yakni segala kutu dab gatal yang timbul musnah.

Sementara, menjaga kebersihan adalah hal yang paling diperlukan untuk menghindari penyakit ini.

Cara memutuskan pertumbuhan kutu penyebab scabies antara lain bisa dilakukan dengan mencuci semua pakaian, handuk, seprei orang yang terkena scabies dengan air panas.

Sedangkan, tempat tidur dapat dijemur di bawah sinar matahari karena kutu ini akan mati dengan panas diatas 50 derajat Celsius.

https://health.kompas.com/read/2020/10/07/180300868/scabies-atau-kudis--gejala-penyebab-dan-cara-mengobati

Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke