KOMPAS.com – Gagal jantung adalah kondisi ketika otot jantung tidak dapat memompa darah ke seluruh tubuh sebagaimana mestinya.
Melansir NHS, kondisi tersebut biasanya terjadi karena jantung menjadi terlalu lemah atau kaku.
Gagal jantung atau terkadang disebut juga gagal jantung kongestif tidak berarti bahwa jantung berhenti bekerja. Ini hanya membutuhkan beberapa dukungan untuk membantunya bekerja lebih baik.
Gagal jantung dapat terjadi pada semua usia, tetapi paling sering memang menyerang orang tua.
Gagal jantung adalah kondisi jangka panjang yang cenderung memburuk secara bertahap dari waktu ke waktu.
Biasanya tidak dapat disembuhkan, tetapi gejalanya seringkali dapat dikontrol selama bertahun-tahun.
Gejala gagal jantung
Terdapat sejumlah kondisi yang dapat dicurigai sebagai gejala gagal jantung.
Berikut beberapa di antaranya:
1. Sesak napas atau dyspnea
Melansir American Heart Association, orang dengan gagal jantung mungkin akan mengalami sesak napas baik saat melakukan aktivitas (paling sering), istirahat, maupun saat tidur, yang bisa datang tiba-tiba dan dapat membangunkan mereka.
Penderita gagal jantung sering mengalami kesulitan bernapas saat berbaring telentang dan mungkin perlu menopang tubuh bagian atas dan kepala di atas dua bantal.
Selain itu, mereka mungkin akan mengeluhkan bangun tidur dalam kondisi lelah atau merasa cemas dan gelisah.
Berbagai keluhan tersebut bisa terjadi karena darah "kembali" di vena pulmonalis, yakni pembuluh darah yang mengembalikan darah dari paru-paru ke jantung, akibat organ jantung tidak dapat lagi memenuhi suplai.
Kondisi itu dapat menyebabkan cairan bocor ke paru-paru.
2. Batuk atau mengi yang terus-menerus
Orang dengan gagal jantung mungkin juga akan mengalami batuk yang menghasilkan lendir berwarna putih atau merah muda-diwarnai darah.
Kondisi tersebut terjadi akibat adanya cairan menumpuk di paru-paru.
3. Penumpukan cairan berlebih di jaringan tubuh (edema)
Orang dengan gagal jantung mungkin akan mengalami bengkak di kaki, pergelangan kaki, tungkai atau perut, maupun penambahan berat badan.
Kondisi ini bisa diketahui, misalnya pada suatu waktu, Anda merasa sepatu Anda terasa sesak.
Kenapa hal itu bisa terjadi?
Saat aliran darah keluar dari jantung melambat, darah dapat kembali ke jantung melalui pembuluh darah balik, sehingga menyebabkan cairan menumpuk di jaringan.
Selain itu, gagal jantung bisa membuat ginjal kurang mampu membuang natrium dan air, sehingga menyebabkan retensi cairan di jaringan.
4. Kelelahan
Orang dengan gagal jantung sangat mungkin akan mengalami rasa lelah sepanjang waktu dan kesulitan dengan aktivitas sehari-hari, seperti berbelanja, menaiki tangga, membawa belanjaan atau berjalan kaki.
Pasalnya, jantung tidak dapat memompa cukup darah untuk memenuhi kebutuhan jaringan tubuh.
Tubuh kemudian mengalihkan darah dari organ-organ yang kurang vital, terutama otot-otot di tungkai, dan mengirimkannya ke jantung dan otak.
5. Kurang nafsu makan, mual
Orang dengan gagal jantung mungkin akan mengalami perasaan kenyang atau mual di perut.
Hal ini bisa terjadi karena sistem pencernaan menerima lebih sedikit darah, sehingga menyebabkan masalah pada pencernaan.
6. Kebingungan, gangguan berpikir
Orang dengan gagal jantung dapat menunjukkan gejala susah mengingat dan perasaan disorientasi.
Teman atau kerabat mereka mungkin akan memperhatikan kondisi ini terlebih dahulu.
Penderita gagal jantung mengalami kondisi tersebut karena adanya perubahan kadar zat tertentu dalam darah mereka, seperti natrium yang dapat menyebabkan kebingungan atau kesulitan berkonsentrasi.
7. Peningkatan detak jantung
Orang dengan gangguan jantung mungkin akan mengalami jantung berdebar-debar yang terasa seperti jantung berdegup kencang atau berdenyut.
Hal ini terjadi karena, untuk "mengganti" hilangnya kapasitas pemompaan, jantung berdetak lebih cepat.
Kapan harus ke dokter?
Melansir Mayo Clinic, temui dokter jika Anda merasa mungkin mengalami tanda atau gejala gagal jantung.
Sementara, carilah perawatan darurat jika Anda mengalami salah satu dari yang berikut:
Meskipun tanda dan gejala ini mungkin disebabkan oleh gagal jantung, ada banyak kemungkinan penyebab lainnya, termasuk kondisi jantung dan paru-paru yang mengancam jiwa.
Jangan mencoba mendiagnosis diri sendiri.
Lebih baik segera pergi ke instalasi gawat darurat.
Dokter ruang gawat darurat dapat mencoba menstabilkan kondisi Anda dan menentukan apakah gejala Anda disebabkan oleh gagal jantung atau hal lain.
Jika Anda memiliki diagnosis gagal jantung dan jika salah satu gejala tiba-tiba menjadi lebih buruk atau Anda mengembangkan tanda atau gejala baru, itu mungkin berarti gagal jantung yang sudah ada sudah semakin parah atau tidak merespons pengobatan. Ini mungkin juga terjadi jika berat badan Anda bertambah 2,3 kg atau lebih dalam beberapa hari.
Diagnosis gagal jantung
Melansir WebMD, jika Anda memiliki gejala gagal jantung, dokter harus menawarkan beberapa pemeriksaan dan tes darah untuk melihat seberapa baik jantung Anda bekerja.
Jika tes darah Anda menunjukkan Anda mungkin mengalami gagal jantung, dokter harus merujuk Anda ke tim spesialis gagal jantung dan Anda mungkin ditawari tes lebih lanjut.
Berikut ini adalah beberapa tes yang mungkin harus Anda lakukan untuk mendiagnosis gagal jantung:
https://health.kompas.com/read/2020/12/09/200600668/7-gejala-gagal-jantung-yang-perlu-diwaspadai