KOMPAS.com - Diabetes menjadi salah satu masalah kesehatan serius di Indonesia. Penyakit ini merupakan salah satu penyakit penyerta atau komorbid yang paling banyak dialami masyarakat Indonesia.
Berdasarkan data International Diabetes Federation (IDF), Indonesia menempati urutan ke-7 dari 10 negara dengan jumlah pasien diabetes tertinggi. Pada 2020, prevalensi pasien pengidap diabetes di Indonesia pun mencapai 6,2 persen atau lebih dari 10,8 juta orang.
Diberitakan Kompas.com (5/11/2020), Ketua Umum Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (Perkeni) Prof Dr dr Ketut Suastika SpPD-KEMD mengatakan bahwa angka tersebut diperkirakan meningkat menjadi 16,7 juta pasien pada 2045.
Prediksi tersebut merupakan alarm bagi Indonesia. Terlebih, diabetes adalah penyakit yang berbahaya dan tidak boleh dipandang sebelah mata. Berdasarkan riset yang dimuat di Journal of Diabetes Science and Technology, orang dengan diabetes hiperglikemia memiliki tingkat risiko kematian sebesar 29 persen.
Persoalan diabetes makin pelik lantaran di masa pandemi Covid-19, penyakit ini menjadi salah satu komorbid tertinggi pada pasien Covid-19, yakni 34,5 persen dari total kasus.
Oleh karena itu, masyarakat perlu menerapkan gaya hidup sehat agar terhindar dari diabetes.
Selain menerapkan hidup sehat, masyarakat juga harus memahami penyakit diabetes secara komprehensif. Sebab, masih banyak mitos beredar di tengah masyarakat terkait pencegahan dan penanganan diabetes.
Contohnya, penderita diabetes tidak boleh makan camilan dan berolahraga. Kemudian, ada mitos bahwa gula aren, gula batu, atau madu dapat menggantikan gula pasir karena dianggap memiliki kadar gula yang lebih rendah.
Edukasi dan sosialisasi
Melihat fenomena tersebut, Sun Life Indonesia menilai perlu ada edukasi dan sosialisasi yang jelas serta menyeluruh terkait cara menghadapi diabetes di masa pandemi Covid-19.
Maka dari itu, Sun Life Indonesia bersama Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) dan Tropicana Slim mengadakan webinar bertajuk Mencegah dan Mengelola Diabetes Selama Pandemi yang dipandu VP Branding, Communication and Client Experience Sun Life Indonesia Kaiser Simanungkalit, Jumat (27/10/2020).
Adapun narasumber yang dihadirkan pada webinar tersebut di antaranya Divisi Metabolik Endokrin Departemen Penyakit Dalam RSCM-FKUI Dr dr Em Yunir SpPD-KEMD, peneliti kesehatan dan nutrisi dari Nutrifood Research Center Rendy Dijaya, dan selebritas sekaligus pegiat olahraga Soraya Larasati.
Chief Marketing Officer Sun Life Indonesia Shierly Ge mengatakan, inisiasi Sun Life untuk pencegahan dan pengelolaan diabetes telah dilakukan sejak 2015.
“Merujuk laporan ‘Diabetes in Asia, Empowering communities to lead healthier lives’ yang dirilis Sun Life Asia pada 2019, edukasi diabetes terbaik adalah yang berkesinambungan dan melibatkan keluarga serta komunitas,” kata Shierly dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (10/12/2020).
Shierly menambahkan, Sun Life Indonesia bersama RSCM telah menghimpun donasi berkesinambungan. Dana tersebut digunakan untuk merenovasi klinik edukasi diabetes, pengobatan, perawatan, serta peningkatan kualitas hidup penderita diabetes melalui pembuatan kaki palsu dan sepatu khusus sejak 2015.
Pada webinar tersebut, Sun Life Indonesia kembali menyampaikan donasi kepada RSCM untuk program edukasi dan peningkatan kualitas hidup penderita diabetes. Donasi itu disampaikan secara virtual oleh Shierly Ge kepada Em Yunir.
Dalam diskusi, Em Yunir menyampaikan kepada para penderita diabetes untuk menjaga kondisi gula darahnya di samping menjaga imunitas tubuh. Sebab, pasien diabetes memiliki tingkat kerentanan yang lebih tinggi.
“Kadar gula normal adalah kurang dari 6 persen,” ujar Em Yunir.
Em Yunir menambahkan, penderita diabetes yang memiliki tekanan darah tinggi juga harus mewaspadai kemungkinan timbulnya komplikasi penyakit lain. Misalnya, penyakit jantung.
“Dengan kadar gula yang terkontrol dan imunitas tubuh, risiko kematian penderita diabetes karena Covid-19 bisa ditekan sampai 10 persen,” imbuh Em Yunir.
Selain kadar gula, asupan nutrisi dan makanan sehat juga penting untuk diperhatikan bagi penderita diabetes.
Rendy mengatakan, asupan gula pasir bisa diganti dari makanan yang sehat, seperti buah dan sayur. Pemanis alami dan rendah kalori pun dapat menjadi alternatif pilihan.
“Pilih camilan yang sehat seperti buah dan sayur. Bisa juga cookies dengan kadar kalori di bawah 100 per kepingnya,” jelas Rendy.
Penderita diabetes, lanjut Rendy, masih tetap bisa mencamil dan berolahraga sesuai dengan kondisi fisiknya.
Sebagai kesimpulan, webinar tersebut memberikan tiga tips mengelola diabetes, yakni ABC yang merupakan akronim dari A1c (periksa kadar gula darah), blood pressure (periksa tekanan darah), dan cholesterol (periksa kolesterol).
Mengolah makanan sehat
Tak hanya webinar, Sun Life Indonesia juga menggelar Instagram Live bertajuk Olah Makanan Sehat, Diabetes Lewat yang menghadirkan celebrity chef Rinrin Marinka, Rabu (2/10/2020).
Marinka menyarankan beberapa menu pengganti yang dapat menjadi pilihan bagi para penderita diabetes. Misal saja, nasi shirataki yang tidak mengandung gula dan kalori dapat menggantikan nasi putih.
Selain itu, penderita diabetes juga dapat mengganti nasi putih dengan oatmeal. Panganan ini dapat dicampur dengan berbagai sumber makanan lain yang lebih sehat, seperti kaldu ayam, susu, telur, dan sayuran.
Adapun pengolahan makanan yang disarankan untuk penderita diabetes adalah metode pan fry, yakni digoreng dengan menggunakan sedikit minyak zaitun. Metode grill atau panggangan pun dapat dilakukan untuk bahan protein hewani, seperti ikan dan dada ayam.
“Sementara itu, dessert atau makanan penutup terbaik bagi penderita diabetes adalah buah-buahan, khususnya buah beri. Apabila harus makan manis, gunakan pemanis pengganti gula,” kata Marinka.
Melalui edukasi dan sosialisasi yang tepat, Sun Life Indonesia percaya bahwa penderita diabetes dan keluarganya bisa lebih tenang menghadapi pandemi.
Selain itu, Sun Life Indonesia juga mengajak masyarakat untuk “Reboot your Life” atau mengatur ulang kehidupan agar #LebihBijak dalam menghadapi pandemi dan masa depan.
Jagalah kesehatan dan asupan nutrisi yang tepat agar terhindar dari risiko diabetes. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah olahraga dengan rutin atau aktivitas fisik sederhana secara teratur. Jangan lupa selalu gunakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.
Atur pula prioritas masa depan dengan memeriksa kembali rencana keuangan dan proteksi yang Anda miliki. Pastikan telah sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan. Sisihkan sebagian penghasilan untuk melengkapi proteksi agar hati dan pikiran lebih tenang.
Temukan informasi lengkap dari Sun Life Indonesia mengenai diabetes di sini dan proteksi yang tepat untuk kebutuhan Anda di sini.
https://health.kompas.com/read/2020/12/15/090400368/penderita-diabetes-jadi-kelompok-rentan-di-masa-pandemi-apa-yang-harus