Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

6 Cara Menghilangkan Keloid yang Dapat Dipertimbangkan

Keloid umumnya muncul selang tiga bukan hingga satu tahun setelah cedera atau operasi.

Masalah kulit ini biasanya ukurannya jauh lebih besar ketimbang bentuk luka aslinya.

Sebelum mengulas beragam cara menghilangkan keloid, simak lebih dulu gejala dan penyebabnya.

Gejala dan penyebab keloid

Dilansir dari Family Doctor, keloid awalnya muncul berupa bekas luka berwarna merah muda.

Lambat laun, bekas luka ini cenderung menonjol daripada permukaan kulit lain di sekitarnya.

Warnanya yang semula kemerahan juga berubah menjadi lebih gelap dibandingkan kulit lainnya.

Beberapa keloid terasa empuk dan terlihat pucat. Tapi ada juga keloid yang keras dan kenyal. Saat tumbuh, keloid akan terasa gatal dan sedikit nyeri ketika disentuh.

Penyebab keloid berasal dari pembentukan jaringan parut setelah luka sembuh.

Sejumlah ahli hingga kini belum mengetahui pembentukan jaringan parut tersebut. Namun, masalah kulit ini biasanya dipengaruhi faktor keturunan.

Jika terkait faktor keturunan, keloid tidak bisa dicegah. Tapi jangan khawatir, ada beberapa cara menghilangkan keloid yang bisa dipertimbangkan.

Cara menghilangkan keloid

Pakar kulit yang tergabung di American Academy of Dermatology Association merekomendasikan beberapa cara menghilangkan keloid, antara lain:

  • Suntikan kortikosteroid

Suntikan kortikosteroid digunakan sebagai obat keloid untuk membantu mengecilkan bekas luka.

Pasien biasanya disuntik obat keloid setiap tiga hingga empat minggu sekali. Agar keloid benar-benar tuntas, pasien biasanya perlu disuntik obat keloid ini sebanyak empat kali.

Sebanyak 50 sampai 80 persen keloid kempes setelah disuntik obat keloid. Sayangnya, sejumlah keloid akan tumbuh kembali dalam waktu lima tahun.

  • Operasi keloid

Operasi pengangkatan keloid adalah jenis perawatan untuk memotong keloid lewat pembedahan medis.

Meskipun hasil operasi keloid sekilas terlihat menjanjikan, namun tidak ada jaminan 100 persen keloid tidak bakal tumbuh lagi.

Untuk mengurangi risiko keloid kambuh setelah operasi, dokter sering merekomendasikan pasien untuk menjalani perawatan keloid lain setelah operasi.

  • Perawatan laser

Perawatan ini dapat mengurangi benjolan dan menyamarkan noda atau bekas luka keloid.

Perawatan laser sering dikombinasikan bersama dengan pengobatan lain seperti serangkaian suntikan kortikosteroid.

  • Perawatan dengan silikon

Perawatan dengan memanfaatkan silikon digunakan untuk mencegah keloid kembali kambuh. Terkadang, silikon juga digunakan untuk meratakan keloid.

  • Cryotherapy

Terapi ini dilakukan dengan cara membekukan keloid dari dalam ke luar sekaligus menyelamatkan kulit di bawah keloid.

Terapi Ini digunakan untuk mengurangi kekerasan dan ukuran keloid. Cryotherapy bekerja paling baik pada keloid kecil.

Untuk hasil terbaik, ahli menyarankan agar pasien menjalankan cryotherapy minimal tiga kali.

  • Perawatan radiasi

Terapi radiasi diberikan setelah operasi pengangkatan keloid. Tujuan perawatan ini untuk menghilangkan keloid sampai tuntas.

Pasien dapat memulai perawatan radiasi segera setelah operasi keloid, keesokan harinya, atau seminggu kemudian.

Radiasi juga dapat digunakan sendiri untuk mengurangi ukuran keloid. Akan tetapi, hasilnya cenderung lebih baik bila digunakan setelah operasi keloid.

Demi hasil terbaik, dokter umumnya merekomendasikan lebih dari satu macam cara menghilangkan keloid di atas.

Menggunakan lebih dari satu jenis perawatan juga terbukti lebih ampuh menghilangkan keloid sampai tuntas.

Sebelum menentukan jenis perawatan paling tepat, konsultasikan kepada dokter jenis metode paling aman dan minim efek samping untuk mengatasi masalah kulit ini.

https://health.kompas.com/read/2021/02/28/070100368/6-cara-menghilangkan-keloid-yang-dapat-dipertimbangkan

Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke