Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kenali Apa itu Implan Payudara, Jenis, Prosedur, dan Risikonya

Implan payudara bisa dilakukan untuk alasan kosmetik atau tujuan perbaikan setelah mastektomi untuk operasi kanker payudara.

Berikut penjelasan lebih lanjut terkait jenis implan payudara, prosedur, dan beragam risikonya.

Jenis implan payudara

Dilansir dari Mayo Clinic, umumnya ada dua jenis implan payudara yang kerap digunakan di dunia kesehatan, yakni implan dengan silikon dan saline.

Implan payudara dengan silikon dan saline sama-sama memanfaatkan cangkang silikon. Yang membedakan adalah bahan pengisinya.

Untuk implan payudara silikon, cangkang implan akan diisi gel silikon berupa cairan kental dan lengket yang mirip dengan lemak manusia.

Implan ini biasanya terlihat lebih natural atau mirip payudara asli. Implan ini dapat digunakan pada orang berusia di atas 22 tahun.

Sedangkan implan payudara dengan saline, cangkang implan akan diisi cairan garam steril.

Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) baru memperbolehkan orang berusia di atas 18 tahun menerima implan payudara saline.

Prosedur implan payudara

Melansir WebMD, untuk mencegah masalah kesehatan di kemudian hari, pastikan setiap orang menjalani implan payudara ke dokter ahli bedah plastik yang berpengalaman.

Sebelum menjalani implan payudara, konsultasikan dulu kondisi kesehatan dengan dokter.

Setelah itu, dokter biasanya merekomendasikan untuk minum atau menghentikan konsumsi obat tertentu beberapa hari atau minggu sebelum operasi.

Prosedur operasi implan payudara sendiri cukup singkat, biasanya hanya memakan waktu satu sampai dua jam.

Sebelum dioperasi, dokter anestesi akan memberikan obat bius. Lantas, dokter bedah akan membuat sayatan kecil di seputar sasaran implan seperti di bawah payudara, di bawah lengan, atau di sekitar puting.

Dokter bedah lalu memasukkan implan payudara ke dalam kantung di atas atau bawah otot dada.

Setelah implan dipasang, ahli bedah akan menutup luka dengan jatihan atau selotip bedah. Payudara yang baru dioperasi akan ditutup dengan kain kasa setelah operasi.

Pascaoperasi implan payudara, pasien disarankan untuk istirahat selama beberapa hari dan tidak boleh mengangkat beban berat selang enam minggu.

Untuk mengurangi rasa sakit setelah operasi, dokter biasanya juga meresepkan obat pereda rasa sakit. Seiring waktu, bengkak dan bekas luka akan memudar.

Risiko implan payudara

Menjalani operasi implan payudara bisa memiliki beberapa risiko kesehatan, terutama apabila tidak dikerjakan dokter yang berpengalaman.

Risiko implan payudara antara lain:

Jika implan payudara saline pecah, implan akan langsung mengempis dan bentuk payudara seketika berubah.

Tubuh akan menyerap larutan garam yang bocor tanpa risiko kesehatan, tetapi pasien tetap perlu operasi pengangkatan cangkang silikon.

Jika implan payudara silikon pecah, pasien bisa saja tidak langsung menyadarinya karena gel silikon akan terperangkap di jaringan fibrosa di sekitar implan.

Implan payudara silikon pecah ini dapat membuat payudara sakit, terasa tebal, serta perubahan bentuk payudara.

Jika ada kejadian seperti ini, dokter biasanya merekomendasikan operasi pengangkatan implan payudara.

Hal yang perlu diingat, implan payudara tidak dirancang permanen seumur hidup. Setiap orang yang menggunakan implan perlu melepas implannya apabila ada komplikasi atau bentuk payudara mulai berubah.

Selain itu, wanita yang memiliki implan payudara silikon perlu menjalani pemeriksaan payudara tiga tahun setelah operasi dan pemeriksaan setiap dua tahun sekali untuk mengecek kondisi implannya.

Penggunaan implan payudara dapat menyulitkan pemeriksaan mammogram, tapi pengguna bisa memeriksa kondisi payudaranya dengan pemeriksaan sinar-X khusus.

Implan payudara juga menempatkan pasiennya lebih berisiko terkena kanker payudara dan wanita jadi lebih susah menyusui.

Sebelum menjalani prosedur ini, pertimbangkan dan konsultasikan plus minus implan payudara ke dokter ahli yang menangani.

https://health.kompas.com/read/2021/03/19/100100968/kenali-apa-itu-implan-payudara-jenis-prosedur-dan-risikonya

Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke