Rubella adalah infeksi yang menyebabkan gejala mirip flu dan ruam pada kulit.
Penyakit yang dikenal dengan campak jerman ini umumnya tidak berbahaya pada anak.
Namun, penyakit ini tidak boleh disepelekan karena penderita bisa menularkannya pada ibu hamil.
Simak lebih lanjut gejala rubella, bahaya rubella pada ibu hamil, sampai pencegahannya.
Tanda dan gejala rubella
Melanisr Mayo Clinic, gejala rubella terkadang mirip dengan kombinasi flu dan ruam gatal.
Tanda dan gejala rubella umumnya baru muncul selang dua sampai tiga minggu setelah penderita terpapar virus, antara lain:
Hubungi dokter apabila ibu hamil merasakan gejala rubella di atas, atau kemungkinan terpapar virus rubella.
Bahaya virus rubella pada ibu hamil
Rubella adalah penyakit infeksi virus yang sangat menular dan mudah menyebar lewat udara saat penderita bersin atau batuk.
Melansir Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), risiko infeksi rubella pada ibu hamil paling besar muncul di trimester pertama dan kedua kehamilan.
Bahaya rubella pada ibu hamil dapat meningkatkan risiko sindrom rubella bawaan lahir pada bayi dan komplikasi kehamilan, antara lain:
Cara mencegah rubella pada ibu hamil
Rubella pada ibu hamil dapat dicegah dengan imunisasi. Namun, ibu hamil dilarang menjalani imunisasi rubella seperti MR atau MMR.
Untuk mencegah penyakit ini, wanita yang berencana hamil wajib memeriksakan diri ke dokter demi memastikan mereka sudah diimunisasi rubella sebelum hamil.
Wanita dewasa usia subur harus menghindari kehamilan setidaknya empat minggu setelah menerima vaksin MR atau MMR setelah kekebalan penyakit terbentuk.
Selain itu, anak-anak juga perlu menerima vaksin MR atau MMR untuk mencegah penularan penyakit ini di masa mendatang.
https://health.kompas.com/read/2021/03/30/060100668/9-bahaya-rubella-pada-ibu-hamil-yang-perlu-diwaspadai