Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mumpung Idul Fitri, Raih Manfaat Memaafkan untuk Kesehatan Jiwa dan Raga

KOMPAS.com – Setiap orang mungkin pernah tersakiti oleh tindakan atau perkataan orang lain.

Rasa sakit ini bisa jadi timbul misalnya karena orang tua terus-menerus mengkritik tindakan kita, rekan kerja menyabotase proyek kita, atau pasangan yang berselingkuh.

Sakit hati juga bisa jadi muncul ketika kita pernah mengalami pengalaman traumatis, seperti dilecehkan secara fisik atau emosional oleh seseorang yang dekat dengan kita.

Luka-luka ini pun sangat mungkin dapat membuat kita merasa marah, getir, dan bahkan dendam.

Tetapi jika kita tidak mencoba memaafkan, kita mungkin menjadi orang yang paling merugi.

Nah, momen Idul Fitri bisa menjadi kesempatan yang baik untuk kita memaaftkan kesalahan orang lain.

Lagi pula, memaaftakan bukan hanya akan memberikan kedamaian tapi juga bermanfaat untuk kesehatan jiwa maupun raga.

Manfaat memanfaatkan untuk kesehatan

Memaafkan memang bisa memiliki arti yang berbeda pada masing-masing orang. Namun, secara umum, ini melibatkan keputusan untuk melepaskan kebencian dan pikiran balas dendam.

Tindakan yang menyakiti atau menyinggung kita mungkin akan selalu ada bersama kita, tetapi memaafkan dapat mengurangi cengkeramannya dan membantu membebaskan kita dari kendali orang yang menyakiti kita.

Memaafkan bahkan dapat memupuk perasaan memahami, empati, dan kasih sayang pada orang yang telah menyakiti kita.

Memaafkan bukan berarti kita harus melupakan tindakan orang lain yang menyakiti kita atau berbaikan dengan orang yang menyebabkan kerugian tersebut.

Inti dari memaafkan adalah melepas dendam dan kepahitan yang bisa mendatangkan semacam kedamaian untuk membantu kita melanjutkan hidup.

Dilansir dari Mayo Clinic, melepaskan dendam dan kepahitan dapat membuka jalan bagi kesehatan dan ketenangan pikiran yang lebih baik.

Berikut ini adalah beberapa manfaat memaafkan untuk kesehatan jiwa dan raga yang sayang dilewatkan:

Disakiti oleh orang lain, terutama seseorang yang kita cintai dan percayai memang dapat menyebabkan kemarahan, kesedihan, dan kebingungan.

Jika kita memikirkan kejadian atau situasi yang menyakitkan, dendam yang dipenuhi dengan kebencian dan permusuhan dapat tersulut.

Jika kita membiarkan perasaan negatif menyingkirkan perasaan positif, kita mungkin akan mendapati diri kita ditelan oleh kepahitan atau ketidakadilan kita sendiri.

Beberapa orang mungkin memang secara alami lebih pemaaf daripada yang lain.
Tetapi, bahkan jika kita menyimpan dendam, hampir semua orang bisa belajar menjadi lebih pemaaf.

Jika kita tidak mau memaafkan, kita mungkin akan mengalami berbagai kondisi berikut:

Dilansir dari Johns Hopkins Medicine, kabar baiknya, penelitian telah menemukan bahwa tindakan memaafkan dapat mendatangkan manfaat besar bagi kesehatan kita.

Manfaat ini bukan hanya berkaitan dengan kesehatan mental, tapi juga kesehatan raga atau fisik.

Memaafkan di antaranya dapat menurunkan risiko serangan jantung, menekan kadar kolesterol, meningkatkan kualitas tidur, mengurangi rasa sakit, menyembangkan tekanan darah, serta mengurangi kecemasan, depresi, dan stres.

Karen Swartz, M.D., Direktur Klinik Konsultasi Dewasa Gangguan Suasana Hati di Rumah Sakit Johns Hopkins, Maryland, AS, mengungkap kemarahan kronis menempatkan kita dalam mode melawan-atau-lari, yang mengakibatkan banyak perubahan pada detak jantung, tekanan darah, dan respons kekebalan.

“Perubahan tersebu kemudian dapat meningkatkan risiko depresi, penyakit jantung dan diabetes, di antara kondisi lainnya,” ungkap dia.

Mamaafkan, bagaimanapun, dapat mengurangi tingkat stres yang mengarah pada peningkatan kesehatan tubuh secara umum.

https://health.kompas.com/read/2021/05/12/120200368/mumpung-idul-fitri-raih-manfaat-memaafkan-untuk-kesehatan-jiwa-dan-raga

Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke