KOMPAS.com - Patah hati memang tidak pernah mudah.
Seseorang yang mengalami patah hati dunianya bisa berbalik 360 derajat karena biasanya memicu berbagai emosi.
Beberapa orang memang bisa menerima patah hati secara cepat dan melanjutkan hidup.
Namun, tak sedikit juga yang berakhir dengan depresi yang berkepanjangan.
Kondisi ini memang memilukan, seakan-akan hidupnya telah berantakan.
Ada beberapa gejala ketika seseorang mengalami depresi setelah patah hati.
Terkadang, gejalanya memang sulit dibedakan dengan sedih biasa.
Menurut Healthline, hal ini disebabkan, gejala depresi yang muncul memang bisa ringan ataupun berat.
Keduanya memang terkadang sulit dibedakan karena seakan-akan hanya kesedihan biasa akibat patah hati.
Apabila seseorang mengalami kesedihan biasa, biasanya ia akan mengalami beberapa gejala berikut.
Gejala-gejala ini menyusahkan, tetapi gejala tersebut merupakan gejala normal ketika seseorang mengalami patah hati.
Lambat laun, biasanya ia akan pulih dan melanjutkan hidup.
Namun perlu diingat bahwa waktu proses orang untuk menerima memang berbeda-beda.
Jika sudah berjalan berminggu-minggu dan malah semakin memburuk, sebaiknya segera konsultasi kepada praktisi kesehatan mental untuk diagnosis lebih lanjut.
Jika seseorang memasuki tahap depresi, biasanya ia akan mengalami setidaknya lima dari sembilan gejala berikut selama dua minggu.
Depresi dapat terjadi pada siapa saja setelah putus cinta, tetapi beberapa orang berisiko lebih besar.
Penyebab depresi bervariasi, tetapi seseorang mungkin mengalami perasaan ini jika ia memiliki riwayat pribadi depresi atau gangguan mood lainnya.
Faktor lain yang dapat menyebabkan depresi setelah putus cinta termasuk perubahan hormonal atau secara bersamaan mengalami perubahan besar lainnya dalam hidup, seperti kehilangan pekerjaan atau kehilangan orang yang dicintai.
Mengenali tanda-tanda depresi setelah putus cinta dan mendapatkan bantuan untuk kondisi ini dapat menurunkan risiko komplikasi.
Jika tidak diobati, seseorang mungkin akan menjadikan alkohol dan narkoba sebagai pelarian untuk menghilangkan rasa sakit emosional.
Selain itu, depresi juga akan berdampak pada kesehatan fisik seseorang.
Mungkin ia akan mengalami nyeri sendi, sakit kepala, dan sakit perut.
Selain itu, depresi juga dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh dan membuatnya rentan terkena infeksi dan penyakit.
Risiko obesitas pun dimungkinkan apabila seseorang cenderung menjadikan makan sebagai pelarian emosional.
Akibatnya, risiko penyakit kronis, seperti penyakit jantung dan diabetes pun meningkat.
Oleh karena itu, jika mengalami kesedihan yang berlarut-larut dan malah semakin memburuk dalam jangka waktu dua minggu, segera temui praktisi kesehatan mental, baik itu psikolog, psikiater, dan petugas medis lainnya.
Biasanya mereka akan memberikan beberapa pengobatan dan terapi yang cocok.
https://health.kompas.com/read/2021/06/14/193000768/jangan-disepelekan-kenali-gejala-depresi-karena-patah-hati