KOMPAS.com – Vitamin B3 mungkin tak seterkenal vitamin C atau vitamin E. Tapi, vitamin ini tetap saja termasuk nutrisi penting yang perlukan tubuh.
Faktanya, setiap bagian dari tubuh kita membutuhkan vitamin B3 untuk berfungsi dengan baik.
Vitamin B3 atau bisa juga disebut sebagai niasin adalah salah satu dari delapan vitamin B atau vitamin B kompleks.
Dilansir dari WebMD, ada dua bentuk kimia utama dari vitamin B3 yang masing-masing bisa memiliki efek berbeda pada tubuh.
Keduanya, yakni:
Vitamin B3 termasuk vitamin yang larut dalam air, jadi tubuh kita tidak menyimpannya. Ini juga berarti bahwa tubuh kita dapat mengeluarkan kelebihan vitamin jika tidak dibutuhkan.
Cara kerja vitamin B3
Seperti semua vitamin B, vitamin B3 bisa membantu mengubah makanan menjadi energi dengan membantu enzim.
Secara khusus, vitamin B3 adalah komponen utama NAD dan NADP, dua koenzim yang terlibat dalam metabolisme sel.
Selain itu, vitamin B3 berperan dalam pensinyalan sel dan membuat dan memperbaiki DNA, selain bertindak sebagai antioksidan.
Jika sampai tubuh mengalami kekurangan vitamin B3, beberapa gejala ini bisa muncul:
Kekurangan vitamin B3 paling mungkin terjadi di negara-negara berkembang, di mana pola makan masyarakatnya tidak begitu bervariasi.
Kebutuhan vitamin B3 harian
Jumlah kebutuhan vitamin B3 harian pada masing-masing orang dapat berbeda-beda, tergantung usia, jenis kelamin, dan faktor risiko lainnya.
Berikut ini adalah jumlah kebutuhan vitamin B3 harian yang direkomendasikan Pemerintah melalui Peraturan Menteri Kesehatan Republik (PMK) Indonesia No. 28 tahun 2019 tentang Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan untuk Masyarakat Indonesia:
Bayi/anak
Laki-laki
Perempuan
Hamil:
Menyusui:
Manfaat vitamin B3 untuk tubuh
Ada banyak manfaat vitamin B3 untuk tubuh.
Manfaat ini bukan hanya terkait peningkatakan kesehatan secara umum, tapi juga menyangkut pengobatan penyakit.
Berikut ini adalah beberapa manfaat vitamin B3 yang bisa diraih:
1. Menurunkan kolesterol jahat
Dilansir dari Health Line, vitamin B3 telah digunakan sejak 1950-an untuk mengobati kolesterol tinggi.
Faktanya, vitamin B3 dapat menurunkan kadar kolesterol low-density lipoprotein (LDL) atau kolesterol jahat sebesar 5–20 persen.
Namun, vitamin B3 bukanlah pengobatan utama untuk kolesterol tinggi karena kemungkinan efek sampingnya.
Sebaliknya, vitamin B3 digunakan sebagai pengobatan penurun kolesterol untuk orang yang tidak dapat mentolerir statin.
2. Meningkatkan kolesterol baik
Selain menurunkan kolesterol jahat, vitamin B3 juga dapat meningkatkan kolesterol baik atau kolesterol high-density lipoprotein (HDL).
Studi menunjukkan bahwa vitamin B3 dapat meningkatkan kadar HDL sebesar 15–35 pesen dalam darah,
3. Menurunkan trigliserida
Vitamin B3 juga dapat menurunkan trigliserida hingga 20-50 persen dalam darah.
Vitamin ini dapat melakukan hal itu dengan menghentikan aksi enzim yang terlibat dalam sintesis trigliserida.
Akibatnya, hal tersebut dapat menurunkan produksi LDL dan very low-density lipoprotein (VLDL).
Dosis terapi vitamin B3 diperlukan untuk mencapai efek ini pada kadar kolesterol dan trigliserida.
4. Dapat membantu mencegah penyakit jantung
Efek vitamin B3 pada kolesterol dapat membantu mencegah penyakit jantung.
Bukan hanya itu, vitamin B3 menunjukkan mekanisme tambahan yang bermanfaat bagi jantung.
Di mana, vitamin B3 dapat membantu mengurangi stres oksidatif dan peradangan, yang keduanya terlibat dalam aterosklerosis atau pengerasan arteri.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa terapi vitamin B3, baik sendiri atau dalam kombinasi dengan statin dapat membantu menurunkan risiko masalah kesehatan yang berkaitan dengan penyakit jantung.
Namun, hasilnya penlitian beragam.
Sebuah tinjauan baru-baru ini menyimpulkan bahwa terapi vitamin B3 tidak secara signifikan dapat membantu mengurangi risiko serangan jantung, stroke, atau kematian akibat penyakit jantung pada orang dengan penyakit jantung atau orang yang berisiko tinggi.
5. Dapat membantu mengobati diabetes Tipe 1
Diabetes tipe 1 adalah penyakit autoimun di mana tubuh menyerang dan menghancurkan sel-sel pembuat insulin di pankreas.
Ada penelitian yang menunjukkan bahwa vitamin B3 dapat membantu melindungi sel-sel pembuat pankreas dan bahkan mungkin menurunkan risiko diabetes tipe 1 pada anak-anak yang berisiko.
Namun, bagi penderita diabetes tipe 2, peran vitamin B3 lebih rumit.
Di satu sisi, vitamin ini dapat membantu menurunkan kadar kolesterol tinggi yang sering terlihat pada penderita diabetes tipe 2. Di sisi lain, vitamin B3 berpotensi meningkatkan kadar gula darah.
Akibatnya, penderita diabetes yang mengonsumsi vitamin B3 untuk mengobati kolesterol tinggi juga perlu memantau gula darahnya dengan cermat.
6. Meningkatkan fungsi otak
Otak membutuhkan vitamin B3 sebagai bagian dari koenzim NAD dan NADP untuk mendapatkan energi dan berfungsi dengan baik.
Faktanya, barin fog dan bahkan gejala kejiwaan telah dikaitkan dengan kekurangan niasin.
Beberapa jenis skizofrenia dilaporkan dapat diobati dengan vitamin B3, karena membantu memperbaiki kerusakan sel-sel otak yang terjadi akibat kekuranga vitamin ini.
Penelitian awal menunjukkan bahwa itu juga dapat membantu menjaga otak tetap sehat dalam kasus penyakit Alzheimer. Namun, hasil penlitan beragam.
7. Meningkatkan fungsi kulit
Vitamin B3 dapat membantu melindungi sel-sel kulit dari kerusakan akibat sinar matahari, baik digunakan secara oral atau dioleskan sebagai losion.
Penelitian terbaru menunjukkan itu dapat membantu mencegah beberapa jenis kanker kulit juga.
Sebuah studi menemukan bahwa mengonsumsi 500 mg nikotinamida, suatu bentuk niasin dua kali sehari bisa mengurangi tingkat kanker kulit non-melanoma di antara individu yang berisiko tinggi.
8. Dapat mengurangi gejala artritis atau radang sendi
Dalam sebuah studi, vitamin B3 dapat membantu meringankan beberapa gejala osteoartritis, meningkatkan mobilitas sendi, dan mengurangi kebutuhan akan obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID).
Studi lain pada tikus menemukan bahwa suntikan dengan vitamin B3 bisa mengurangi peradangan yang berhubungan dengan radang sendi.
Meskipun ini menjanjikan, penelitian lebih lanjut masih diperlukan.
9. Mengobati Pellagra
Kekurangan niasin yang parah menyebabkan kondisi yang disebut pellagra.
Penyakit ini ditandai oleh demensia, diare, dan dermatitis atau juga dikenal dengan sebutan "3 D".
Dengan demikian, mengonsumsi suplemen niasin adalah pengobatan utama untuk pellagra.
Kekurangan niasin mungkin jarang terjadi di negara-negara industri. Namun, kondisi ini dapat terjadi bersamaan dengan penyakit lain, seperti alkoholisme, anoreksia, atau penyakit Hartnup.
Untuk mendapatkan bebagai manfaat di atas, vitamin B3 mungkin perlu diasup dalam bentuk suplemen. Di mana, kadar vitamin B3 dalam makanan mungkin tidak terlalu besar dan berpengaruh.
Sebagai catatan, dalam keperluan mengonsumsi suplemen vitamin B3, siapa saja perlu berkonsultasi dengan dokter lebih dulu.
https://health.kompas.com/read/2021/06/24/073000368/manfaat-vitamin-b3-untuk-tubuh