KOMPAS.com - Ada banyak kondisi yang bisa menjadi penyebab nyeri dada saat bernapas.
Jika Anda mengalami nyeri dada saat bernapas, baik saat bernapas normal atau saat menarik napas dalam-dalam, Anda mungkin akan merasa khawatir.
Melansir Medical News Today, dokter menggambarkan jenis rasa sakit yang terjadi dengan menarik napas dalam-dalam sebagai nyeri dada pleuritik atau radang selaput dada.
Nama ini berasal dari selaput yang melapisi paru-paru yang dikenal sebagai pleura.
Istilah radang selaput dada kadang-kadang digunakan untuk menggambarkan rasa sakit yang tajam yang terjadi dengan napas dalam-dalam, tetapi juga dapat digunakan untuk menggambarkan peradangan pada pleura.
Nyeri pleuritik dapat dipicu oleh sejumlah gangguan, penyakit, atau cedera yang melibatkan paru-paru, pleura, atau jaringan atau organ terkait.
Ini termasuk:
Ketika mengalami nyeri dada saat bernapas, ada sejumlah kemungkinan gejala yang bisa menyertai tergantung pada penyebab yang mendasarinya.
Beberapa gejala yang bisa terjadi termasuk:
Nyeri pleuritik dapat terjadi hanya dengan bernapas atau terjadi kapan pun tetapi memburuk saat mengambil napas. Nyeri pleuritik cenderung terjadi secara tiba-tiba, tajam, menusuk, dan intens.
Penyebab nyeri dada saat bernapas
Sekali lagi, nyeri dada saat bernapas bukan hanya bisa terjadi karena disebabkan oleh kondisi yang terkait paru-paru.
Penyebab nyeri dada saat bernapas bisa juga terkait dengan kondisi jantung, sendi, otot, dan tendon.
Paru-paru sebenarnya tidak memiliki reseptor rasa sakit. Tapi, kondisi medis yang melibatkan paru-paru dapat menyebabkan rasa sakit saat bernapas dalam beberapa cara, termasuk yang menyebabkan iritasi pada pleura.
Sementara itu, karena jantung terletak di dekat paru-paru (dan pleura) dan bergerak dengan pernapasan, kondisi jantung dapat menyebabkan nyeri saat bernapas.
Sedangkan kondisi yang melibatkan salah satu struktur tulang atau jaringan lunak di dada dapat pula menyebabkan rasa sakit yang terjadi atau memburuk dengan pernapasan.
Dilansir dari Very Well Health, berikut adalah berbagai kondisi terkait paru-paru, jantung, struktur tulang, dan jaringan lunak di dada yang bisa menjadi penyebab nyeri dada saat bernapas:
1. Pneumonia
Pneumonia adalah infeksi di paru-paru yang mungkin disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur.
2. Infeksi virus
Infeksi virus sering kali dapat menyebabkan nyeri pleuritik.
Ini termasuk:
3. Kanker paru-paru
Kanker paru-paru biasanya disertai dengan nyeri pleuritik.
Jenis kanker paru-paru yang paling umum, yakni adenokarsinoma paru cenderung tumbuh di pinggiran paru-paru dekat pleura.
Adenokarsinoma paru paling sering terjadi pada orang yang tidak pernah merokok, wanita, dan dewasa muda dengan kanker paru-paru.
Terkadang kanker ini pertama kali menimbulkan gejala ketika menyebar ke pleura dan menyebabkan rasa sakit.
4. Efusi pleura
Efusi pleura adalah akumulasi cairan antara lapisan pleura dan dapat disebabkan oleh sejumlah penyakit, termasuk penyakit paru-paru, penyakit jantung, dan gangguan autoimun (seperti rheumatoid arthritis).
Efusi pleura maligna adalah efusi pleura yang mengandung sel kanker yang berhubungan dengan kanker paru-paru, kanker payudara, dan kanker metastatik yang telah menyebar ke paru-paru.
5. Pneumotoraks
Pneumotoraks adalah kolaps sebagian atau seluruh paru-paru yang dapat memicu nyeri dada yang parah dan sesak napas.
Pneumotoraks adalah komplikasi umum dari emfisema dan penyakit paru-paru lainnya.
6. Emboli paru
Emboli paru adalah kondisi yang berpotensi mengancam jiwa di mana gumpalan di pembuluh darah akan pecah dan berjalan ke paru-paru.
Faktor risiko emboli paru termasuk operasi baru-baru ini, penyakit jantung, dan deep vein thrombosis (DVT).
Studi telah menunjukkan bahwa emboli paru adalah penyebab paling umum terkait nyeri dada pleuritik yang mengancam jiwa dan sumber rasa sakit pada 5 persen sampai 21 perses kasus.
7. Infark paru
Infark paru terjadi ketika sebagian jaringan paru mati karena suplai darahnya tersumbat.
8. Mesothelioma
Mesothelioma adalah jenis kanker yang muncul di pleura dan paling sering terjadi pada orang yang telah terpapar asbes.
Paparan asbes dapat terjadi di tempat kerja atau pada orang yang tinggal di rumah dengan susunan atap menggunakan asbes.
8. Tuberkulosis (TB)
TB adalah penyebab nyeri pleuritik yang relatif umum terjadi di seluruh dunia.
9. Perikarditis
Perikarditis adalah peradangan pada selaput yang melapisi jantung (perikardium).
Perikarditis memiliki banyak penyebab termasuk infeksi, kanker (paling sering kanker paru-paru dan kanker payudara), kondisi autoimun seperti lupus, dan penyakit ginjal.\
10. Infark miokard (serangan jantung)
Infark miokard disebabkan oleh penyumbatan aliran darah ke sebagian otot jantung.
11. Diseksi aorta
Diseksi aorta adalah keadaan darurat medis di mana melemahnya aorta memungkinkan darah tumpah ke lapisan dalam aorta. Ini sering menyebabkan rasa sakit yang parah dan merobek yang mungkin terasa di dada dan punggung.
12. Hipertensi pulmonal
Hipertensi pulmonaladalah kondisi serius di mana tekanan darah di arteri pulmonalis meningkat.
Hipertensi pulmonal dapat disebabkan oleh sejumlah kondisi termasuk penyakit jantung, penyakit paru-paru, gangguan jaringan ikat, dan bahkan beberapa obat.
13. Patah tulang rusuk
Patah tulang rusuk sering menyebabkan rasa sakit yang berkembang secara bertahap dan memburuk dengan napas dalam-dalam dan batuk.
14. Costochondritis
Costochondritis atau kostokondritis adalah peradangan di tulang rawan yang menghubungkan tulang dada dengan tulang rusuk.
Kondisi ini sering dibuktikan dengan rasa sakit saat bernafas dan pembengkakan di sekitar tulang dada.
Costochondritis sering disalahartikan sebagai serangan jantung.
15. Kemungkinan penyebab nyeri dada saat bernapas lainnya
Ada juga penyebab yang mungkin awalnya tidak jelas.
Ini termasuk
Diagnosis dan cara mengobati nyeri dada saat bernapas
Tergantung pada gejala Anda, ada sejumlah tes berbeda yang mungkin akan direkomendasikan oleh dokter untuk mencari tahu penyebab nyeri dada saat bernapas pada diri Anda.
Ini termasuk:
Pilihan perawatan untuk pernapasan yang menyakitkan akan tergantung pada penyebab spesifiknya.
Hasil pengobatan tergantung pada tingkat keparahan penyakit yang mendasarinya. Seperti halnya penyakit apa pun, diagnosis dini biasanya dikaitkan dengan keberhasilan pengobatan yang lebih besar.
https://health.kompas.com/read/2021/07/18/133000568/15-penyebab-nyeri-dada-saat-bernapas-yang-bisa-terjadi