KOMPAS.com - Inflamasi atau peradangan bisa baik dan buruk.
Di satu sisi, peradangan dapat membantu tubuh mempertahankan diri dari infeksi dan cedera.
Tapi, di sisi lain, peradangan kronis dapat memicu penyakit berbahaya, termasuk penyakit jantung, kanker, dan penyakit autoimun.
Stres, konsumsi makanan penyebab peradangan, dan tingkat aktivitas yang rendah dapat membuat risiko ini semakin besar.
Namun, penelitian menunjukkan bahwa ada beberapa vitamin memiliki sifat antiinflamasi.
Vitamin ini dapat diperoleh dalam bentuk suplemen maupun makanan yang secara alami mengandung nutrisi ini.
Berikut adalah daftar enam vitamin untuk membantu melawan peradangan yang bisa dipilih:
1. Vitamin A
Sebuah penelitian berjudul “Metabolic effects of inflammation on vitamin A and carotenoids in humans and animal models” yang diterbitkan dalam jurnal medis Advances in Nutrition pada 2017, menunjukkan bahwa vitamin A dapat menjaga sistem kekebalan tubuh agar tidak bekerja berlebihan dan menyebabkan peradangan.
Vitamin A ini tersedia dalam dua bentuk, yakni beta-karoten dan vitamin A itu sendiri.
Beta-karoten adalah provitamin yang diubah menjadi vitamin A dalam tubuh, dan vitamin A adalah antioksidan yang melindungi tubuh terhadap radikal bebas.
Diet kaya beta-karoten dan vitamin A diyakini dapat membantu mengurangi peradangan.
Beberapa pilihan makanan yang mengandung vitamin A tinggi, termasuk:
2. Vitamin B
Sebuah penelitian berjudul “Inflammation, vitamin B6 and related pathways” yang diterbitkan dalam Jurnal Molecular Aspects of Medicine pada 2017, menunjukkan bahwa orang dengan vitamin B6 rendah akan sering memiliki protein C-reaktif tingkat tinggi, senyawa lain yang bertanggung jawab atas peradangan, terutama pada penyakit autoimun seperti rheumatoid arthritis
Untuk mengurangi peradangan dan meningkatkan vitamin B6, cobalah mengonsumsi makanan tinggi vitamin B.
Ini termasuk:
Sementara itu, sebuah studi yang diterbitkan dalam Jurnal Biomarker Research pada 2015 menemukan bahkan suplemen asam folat (vitamin B9) dosis rendah yang dikonsumsi setiap hari dan untuk waktu yang singkat dapat mengurangi peradangan.
Sumber makanan yang mengandung tinggi folat termasuk:
3. Vitamin C
Vitamin C dikenal untuk membantu menjaga sistem kekebalan tubuh tetap sehat dan berfungsi dengan baik.
Selain itu, penelitian berjudul “Vitamin C in disease prevention and cure: an overview” yang diterbitkan dalam Indian Journal of Clinical Biochemistry pada 2013 menunjukkan bahwa vitamin C dapat menghilangkan radikal bebas yang menyebabkan peradangan.
Sama seperti vitamin B, vitamin C juga dapat membantu menurunkan protein C-reaktif.
Suplemen vitamin C mungkin dapat membantu melawan peradangan. Tapi, tetapi selalu yang terbaik adalah mencoba mendapatkan vitamin C dari makanan alami.
Untuk mendapatkan lebih banyak vitamin C dari makanan, makanlah berbagai buah dan sayuran.
Buah-buahan dan sayuran juga cenderung kaya antioksidan yang dapat meningkatkan kesehatan dan berpotensi menurunkan risiko penyakit jantung dan kanker.
4. Vitamin D
Penelitian telah lama membuktikan hubungan antara vitamin D yang rendah dan berbagai penyakit peradangan.
Lebih lanjut, para peneliti tahu bahwa meningkatkan vitamin D dapat membantu mengurangi peradangan di tubuh.
Laporan yang diterbitkan dalam The Journal of Immunology pada 2012 menunjukkan bahwa peristiwa molekuler dan pensinyalan tertentu bertanggung jawab atas kemampuan vitamin D untuk menghambat peradangan.
Selain itu, orang dengan kadar vitamin D rendah pasti dapat memperoleh manfaat dari suplementasi vitamin D.
Vitamin D secara alami diproduksi oleh tubuh setelah terpapar sinar matahari, tetapi tidak semua orang bisa mendapatkan semua vitamin D dengan cara ini.
Siapa pun yang mencurigai memiliki kadar vitamin D rendah harus berbicara dengan dokter tentang pengujian dan suplementasi.
Sebagai dukungan dalam perolehan vitamin D, ada sejumlah makanan yang baik dikonsumsi.
Berikut adalah berbagai makanan yang mengandung vitamin D tinggi:
5. Vitamin E
Vitamin E adalah vitamin antioksidan lain, yang berarti dapat mengurangi peradangan.
Hasil dari meta-analisis yang dilaporkan dalam European Journal of Clinical Nutrition pada 2015 mengonfirmasi bahwa vitamin E memiliki sifat antiinflamasi.
Penelitian juga mengungkap suplemen vitamin E dapat membantu orang yang hidup dengan kondisi peradangan.
Sementara itu, secara alami vitamin E dapat ditemukan dalam kacang-kacangan dan biji-bijian, termasuk almond dan biji bunga matahari.
Banyak buah dan sayuran juga kaya vitamin E, termasuk alpukat dan bayam.
6. Vitamin K
Sebuah laporan penelitian berjudul “Vitamin K and osteoporosis: Myth or reality?” yang diterbitkan dalam Jurnal Metabolism pada 2017 menemukan bahwa vitamin K dapat mengurangi penanda inflamasi dan membantu pembekuan darah dan melindungi kesehatan tulang.
Sementara vitamin K diperlukan untuk kesehatan tulang, kebanyakan orang tidak mendapatkan cukup vitamin ini dari makanan mereka.
Pria dewasa harus mengonsumsi 120 mcg vitamin K setiap hari, sementara wanita harus mengonsumsi 90 mcg per hari.
Angka yang direkomendasikan setiap hari lebih rendah untuk anak-anak dan bayi.
Vitamin K terdiri dari dua jenis, yakni vitamin K1 dan vitamin K2.
Vitamin K1 dapat ditemukan dalam sayuran berdaun hijau, termasuk kale, bayam, brokoli, dan kubis, sedangkan vitamin K2 bisa ditemukan pada ayam, hati, dan telur.
Untuk diperhatikan, siapa saja perlu berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu jika sedang mempertimbangkan konsumsi vitamin untuk membantu melawan peradangan dalam bentuk suplemen. Dokter bisa memberi saran jenis dan dosis suplemen terbaik.
https://health.kompas.com/read/2021/08/26/140300868/6-vitamin-untuk-membantu-mengatasi-peradangan