Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

16 Gejala Laryngopharyngeal Reflux (LPR) yang Perlu Diwaspadai

KOMPAS.com - Laryngopharyngeal reflux (LPR) adalah kondisi ketika asam lambung naik ke kerongkongan (esofagus) dan sampai ke bagian kotak suara (laring).

Laring adalah bagian dari tenggorokan.

Organ ini terletak di bagian belakang tenggorokan dan di atas trakea.

Di dalam laring, ada pita suara.

Dilansir dari Cleveland Clinic, siapa pun pada dasarnya bisa terkena LPR. Tetapi, kondisi ini lebih sering terjadi seiring bertambahnya usia.

Orang-orang yang lebih mungkin menderita LPR termasuk mereka yang:

  • Memiliki kebiasaan diet tertentu
  • Memakai pakaian yang ketat atau mengikat secara konsisten
  • Kelebihan berat badan
  • Menderita stres berat

LRP termasuk kondisi yang sebaiknya tak dianggap remeh. Ini karena beberapa komplikasi LPR bisa sangat berbahaya.

Melansir WebMD, pada kasus LRP, asam lambung yang terkumpul di tenggorokan dan laring dapat menyebabkan iritasi dan kerusakan jangka panjang.

Tanpa pengobatan, hal itu bisa berdampak serius.

Pada bayi dan anak-anak, LPR di antaranya dapat menyebabkan:

Sedangkan pada orang dewasa, LPR dapat melukai tenggorokan dan kotak suara.

Kondisi itu juga dapat meningkatkan risiko kanker di daerah tersebut, mempengaruhi paru-paru, dan dapat mengiritasi kondisi seperti asma, emfisema, atau bronkitis.

Oleh sebab itu, gejala LPR penting dikenali untuk mendukung upaya diagnosis dini dan pengobatan sesegera mungkin masalah kesehatan ini.

Gejala laryngopharyngeal reflux

Gejala LPR hampir mirip dengan gejala gastroesophageal reflux (GERD).

GERD adalah bentuk kronis dari refluks asam lambung. Pada kasus GERD, kenaikan asam lambung tidak sampai memengaruhi laring.

Seseorang secara umum dapat didiagnosis menderita GERD ketika mengalami serangan asam lambung dua kali atau lebih dalam seminggu.

Bedanya, LPR cenderung tidak menyebabkan gejala heartburn atau sensasi terbakar di dada seperti pada GERD.

Oleh sebab itu, LPR sering juga disebut sebagai silent reflux atau refluks diam-diam.

Mengapa bisa demikian?

Melansir Verywell Health, untuk bisa menyebabkan heartburn, asam lambung harus tinggal di kerongkongan cukup lama hingga menimbulkan iritasi.

Selain itu, kerongkongan tidak sensitif terhadap iritasi seperti tenggorokan.

Karena itu, jika asam lambung lewat dengan cepat melalui kerongkongan, tapi menggenang di tenggorokan, gejala heartburn tidak akan terjadi, namun gejala LPR akan terjadi.

Berikut ini adalah beberapa gejala LPR yang dapat diwaspadai:

  1. Dorongan berdeham sepanjang waktu
  2. Iritasi tenggorokan kronis
  3. Sakit tenggorokan atau sensasi terbakar di tenggorokan
  4. Batuk kronis
  5. Suara serak
  6. Dahak berlebihan di tenggorokan
  7. Disfagia (kesulitan menelan)
  8. Sensasi konstan ada sesuatu di tenggorokan
  9. Makanan yang tertelan muncul kembali
  10. Drainase postnasal, yakni cairan hidung yang kental dan berubah warna (kehijauan atau kuning keruh) mengalir ke bagian belakang tenggorokan
  11. Suara lemah
  12. Suara pecah
  13. Penyumbatan saluran pernapasan
  14. Spasme laring (kotak suara) yang bisa menyebabkan sumbatan jalan napas
  15. Mengi
  16. Pada kondisi tertentu, heartburn dapat terjadi

Siapa saja yang mengalami berbagai ketidaknyamanan di atas sebaiknya dapat menemui dokter.

Dokter bisa membantu memastikan penyebab gejala dan memberikan saran pengobatan terbaik sesuai dengan kondisi pasien.

Cara mendiagnosis laryngopharyngeal reflux

Dokter secara umum dapat melakukan salah satu tes berikut untuk menentukan apakah pasien menderita LPR atau tidak.

https://health.kompas.com/read/2021/10/25/090400268/16-gejala-laryngopharyngeal-reflux-lpr-yang-perlu-diwaspadai

Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke