KOMPAS.com – Cara mengobati kanker tenggorokan bisa berbeda antara satu pasien dengan pasien lainnya.
Pertimbangkan pilihan pengobatan kanker tenggorikan didasarkan pada banyak faktor,
Ini termasuk:
Dalam menentukan cara mengobati kanker tenggorokan ini, pasien dapat berkonsultasi dengan dokter tentang manfaat dan risiko dari setiap pilihan pengobatan yang tersedia.
Bersama-sama dengan dokter, pasien dapat menentukan perawatan apa yang paling tepat untuk dirinya.
Cara mengobati kanker tenggorokan
Melansir Health Line, sejumlah dokter spesialis biasanya akan terlibat dalam diagnosis dan perawatan kanker tenggorokan.
Ini termasuk:
Berikut ini adalah beberapa pilihan cara mengobati kanker tenggorokan yang bisa disarankan oleh doketr:
1. Terapi radiasi kanker tenggorokan
Merangkum Mayo Clinic, terapi radiasi menggunakan sinar berenergi tinggi dari sumber seperti X-ray dan proton untuk mengirimkan radiasi ke sel kanker ditujukan supaya sel kanker mati.
Terapi radiasi dapat berasal dari mesin besar di luar tubuh (radiasi sinar eksternal) atau terapi radiasi dapat berasal dari biji dan kabel radioaktif kecil yang dapat ditempatkan di dalam tubuh, di dekat kanker (brachytherapy).
Untuk kanker tenggorokan kecil atau kanker tenggorokan yang belum menyebar ke kelenjar getah bening, terapi radiasi mungkin satu-satunya pengobatan yang diperlukan.
Untuk kanker tenggorokan yang lebih lanjut, terapi radiasi dapat dikombinasikan dengan kemoterapi atau pembedahan.
Pada kanker tenggorokan yang sudah masuk stadium sangat lanjut, terapi radiasi dapat digunakan untuk mengurangi tanda dan gejala dan membuat pasien lebih nyaman.
2. Operasi kanker tenggorokan
Jenis prosedur pembedahan untuk mengobati kanker tenggorokan akan bergantung pada lokasi dan stadium kanker.
Opsi operasi kanker tenggorokan di antaranya dapat mencakup:
Kanker tenggorokan yang terbatas pada permukaan tenggorokan atau pita suara dapat diobati dengan pembedahan menggunakan endoskopi.
Dokter akan memasukkan alat endoskop ke tenggorokan atau kotak suara dan kemudian memasukkan alat bedah khusus atau laser melalui endoskop tersebut.
Dengan menggunakan alat ini, dokter dapat mengikis, memotong, atau dalam kasus laser, menguapkan kanker yang sangat dangkal.
Untuk tumor yang lebih kecil, dokter mungkin akan menghilangkan bagian dari kotak suara yang terkena kanker, meninggalkan kotak suara sebanyak mungkin.
Dokter mungkin masih dapat mempertahankan kemampuan pasien untuk berbicara dan bernapas secara normal.
Untuk tumor yang lebih besar dan lebih luas, mungkin perlu untuk menghilangkan seluruh kotak suara.
Batang tenggorokan pasien kemudian dilekatkan pada sebuah lubang (stoma) di tenggorokan untuk memungkinkan pasien tetap bisa bernapas (trakeotomi).
Jika seluruh laring diangkat, pasien memiliki beberapa opsi untuk memulihkan ucapannya.
Pasien dapat bekerja dengan ahli patologi wicara untuk belajar berbicara tanpa kotak suara.
Kanker tenggorokan yang lebih kecil mungkin memerlukan pengangkatan hanya sebagian kecil dari tenggorokan selama operasi.
Bagian yang dihilangkan dapat direkonstruksi untuk memungkinkan pasien menelan makanan secara normal.
Pembedahan untuk mengangkat lebih banyak tenggorokan biasanya mencakup pengangkatan kotak suara juga.
Dokter mungkin dapat merekonstruksi tenggorokan pasien untuk memungkinkan mereka menelan makanan.
Jika kanker tenggorokan telah menyebar jauh di dalam leher, dokter mungkin merekomendasikan operasi untuk mengangkat beberapa atau semua kelenjar getah bening untuk melihat apakah mengandung sel kanker.
Pembedahan mungkin membawa risiko perdarahan dan infeksi.
Kemungkinan komplikasi lain, seperti kesulitan berbicara menelan akan tergantung pada prosedur spesifik yang dijalani pasien.
3. Kemoterapi kanker tenggorokan
Kemoterapi adalah cara mengobati kanker tenggorokan dengan mananfaatkan obat-obatan untuk membunuh sel kanker.
Kemoterapi sering digunakan bersamaan dengan terapi radiasi dalam mengobati kanker tenggorokan.
Obat kemoterapi tertentu bisa membuat sel kanker lebih sensitif terhadap terapi radiasi. Tetapi, menggabungkan kemoterapi dan terapi radiasi bisa meningkatkan efek samping dari kedua perawatan tersebut.
Diskusikan dengan dokter efek samping yang mungkin dialami dan apakah perawatan gabungan akan memberikan manfaat yang lebih besar daripada efek tersebut.
4. Terapi yang ditargetkan
Terapi yang ditargetkan adalah obat yang menghentikan penyebaran dan pertumbuhan sel kanker dengan mengganggu molekul spesifik yang bertanggung jawab untuk pertumbuhan tumor.
Salah satu jenis terapi target yang digunakan untuk mengobati kanker tenggorokan adalah cetuximab (Erbitux).
Para ahli sedang meneliti jenis terapi bertarget lainnya. Dokter mungkin merekomendasikan terapi ini bersama dengan kemoterapi dan radiasi standar, mungkin sebagai bagian dari uji klinis.
5. Imunoterapi kanker tenggorokan
Perawatan ini melibatkan obat-obatan yang memungkinkan sistem kekebalan pasien sendiri untuk melawan kanker. Obat-obatan itu disebut "checkpoint inhibitors".
Biasanya, sistem kekebalan menggunakan sel yang disebut "checkpoint" untuk mengaktifkan respons kekebalan saat tubuh membutuhkannya.
Kanker bagaimanapun terkadang menggunakan checkpoint ini untuk menghentikan sistem kekebalan menyerang mereka.
Beberapa obat dapat menghentikan checkpoint ini agar tidak berfungsi. Ketika ini terjadi, sistem kekebalan tubuh dapat menyerang sel kanker.
Jika menderita kanker laring, dua checkpoint inhibitors yang dapat membantu mengecilkan tumor adalah pembrolizumab (Keytruda) dan nivolumab (Opdivo).
Jika obat ini cocok bagi pasien, dokter mungkin akan meresepkannya sendiri atau bersama kemoterapi. Pasien akan menerimanya secara intravena, biasanya setiap 3, 4, atau 6 minggu.
6. Rehabilitasi setelah perawatan
Pengobatan untuk kanker tenggorokan sering menyebabkan komplikasi yang mungkin memerlukan kerja sama dengan dokter spesialis untuk mendapatkan kembali kemampuan menelan, makan makanan padat dan berbicara.
Selama dan setelah pengobatan kanker tenggorokan, dokter mungkin meminta pasien mencari bantuan untuk:
Dokter dapat mendiskusikan potensi efek samping dan komplikasi dari perawatan dengan pasien.
7. Perawatan suportif (paliatif)
Perawatan paliatif adalah perawatan medis khusus yang berfokus pada pemberian bantuan dari rasa sakit dan gejala penyakit serius lainnya.
Dokter spesialis perawatan paliatif dapat bekerja dengan pasien, keluarga pasien, dan dokter yang lain untuk memberikan lapisan dukungan tambahan yang melengkapi perawatan berkelanjutan pasien.
Perawatan paliatif dapat digunakan saat menjalani perawatan agresif lainnya, seperti pembedahan, kemoterapi, atau terapi radiasi.
Ketika perawatan paliatif digunakan bersama dengan semua perawatan lain yang sesuai, penderita kanker tenggorokan mungkin merasa lebih baik dan dapat hidup lebih lama.
Perawatan paliatif disediakan oleh tim dokter, perawat, dan profesional terlatih lainnya.
Tim perawatan paliatif bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup penderita kanker dan keluarganya.
Bentuk perawatan ini ditawarkan bersamaan dengan pengobatan kuratif atau perawatan lain yang mungkin diterima pasien.
https://health.kompas.com/read/2021/11/01/120300468/7-cara-mengobati-kanker-tenggorokan-yang-bisa-ditempuh