Melansir Everyday Health, penyakit yang menyerang organ vital ini jika tidak segera diberikan penanganan medis tepat dapat menyebabkan stroke.
Efek pembekuan darah di otak sangat tergantung dengan lokasi terdampak dan tingkat keparahannya.
Jika pembekuan darah memengaruhi area otak yang dominan, risiko kerusakannya cenderung berat.
Tapi, apabila pembekuan darah memengaruhi pembuluh darah yang tidak utama dan banyak cabang pembuluh darah lainnya, efek cedera pada otak kemungkinan ringan.
Kendati begitu, masalah kesehatan ini tak boleh disepelekan. Pasalnya, ada kalanya pembekuan darah bisa tumbuh dengan cepat.
Kondisi ini bisa memicu penyumbatan pembuluh darah di otak dan merusak jaringan otak.
Gejala pembekuan darah di otak
Melansir Narayana Health, ada beberapa gejala pembekuan darah di otak yang perlu diwaspadai, antara lain:
Beberapa gejala pembekuan di otak di atas juga bisa jadi tanda stroke. Kondisi ini darurat medis.
Segera bawa penderita ke rumah sakit agar bisa diberikan perawatan yang tepat.
Apabila terlambat mendapatkan penanganan medis tepat, gumpalan darah yang membeku bisa pecah dan membentuk emboli.
Emboli ini bisa bersarang dan menyumbat bagian tubuh lain, seperti di paru-paru.
Cara mendeteksi pembekuan darah di otak
Melansir Mayo Clinic, pembekuan darah di otak dapat dideteksi dengan MRI atau CT scan kepala.
Di beberapa kasus, dokter juga menyarankan pemeriksaan ultrasonografi (USG) untuk melihat ada tidaknya penyumbatan pembuluh darah yang mengarah ke otak.
Beberapa gejala pembekuan darah di otak terkadang juga mirip masalah kesehatan lain. Terkadang, dokter juga menyarankan pemeriksaan tambahan, seperti tes darah.
https://health.kompas.com/read/2021/11/27/090100968/7-gejala-pembekuan-darah-di-otak-yang-perlu-diwaspadai