Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Eksibisionisme, Gangguan Mental yang Bikin Orang Senang Pamer Kelamin

KOMPAS.com - Beberapa waktu lalu media sosial dihebohkan oleh beredarnya video seorang wanita memamerkan organ vitalnya di Bandara Yogyakarta.

Setelah proses pemeriksaan, psikolog yang didatangkan oleh pihak kepolisian pun menyatakan bahwa sang pelaku menderita kelainan psikologis yang bernama eksibisionisme.

Eksibisionisme adalag gangguan mental yang membuat penderitanya sennang mengekspos alat kelamin agar bisa bersemangat secara seksual atau memiliki keinginan yang kuat mendapat perhatian orang lain selama aktivitas seksual.

Mengenal apa itu Eksibisionis

Dokter biasanya mendiagnosis gangguan eksibisionis ketika penderitanya merasa sangat tertekan atau menjadi kurang mampu berfungsi dengan baik karena perilaku mereka, atau mereka telah bertindak atas desakan diri sendiri dan membuat orang lain tak nyaman.

Eksibisionisme adalah salah satu bentuk parafilia. Parafilia adalah gangguan emosional yang ditandai dengan adanya fantasi atau dorongan tertentu gar bisa bergairah secara seksual.

Penderita eksibisionisme kerap mengekspos alat kelamin mereke ke orang lain dan merasa sangat bersemangat saat melakukannya.

Bagi sebagian orang, eksibisionisme muncul dalam bentuk keinginan yang kuat untuk membuat orang lain menonton tindakan seksual mereka.

Selain mempertontonkan organ vital di tempat umum, penderita eksibisionisme juga sering membuat film porno.

Diagnosis eksibisionisme

Untuk mendiagnosis eksibisinisme, dokter biasanya memastikn penderita telah berulang kali dan merasa bergairaah saat memperlihatkan alat kelamin atau merasa senang saat ada orang lain melihat aktivitas seksual mereka.

Hal tersebut membuat penderita merasa sangat tertekan dan tidak bisa berfungsi dengan baik di lingkungan.

Seseorang bisa disebut mengalami eksibisionisme jika merasakan hal tersebut minimal enam bulan.

Perawatan eksibisonisme

Untuk mengatasi eksibisionisme, dokter biasanya memberikan psikoterapi dan antidepresan.

Pengobatan gangguan eksibisionistik biasanya dimulai setelah eksibisionis ditangkap.

Jenis antidepresan yang diberikan biasanya berupa inhibitor reuptake serotonin selektif (SSRI).

Jika SSRI tidak efektif, dokter biasanya memberikan obat yang mengubah dorongan seks dan mengurangi kadar testosteron.

Obat-obatan bisa berupa leuprolide dan medroxyprogesterone acetate.

https://health.kompas.com/read/2021/12/10/210000668/eksibisionisme-gangguan-mental-yang-bikin-orang-senang-pamer-kelamin

Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke