KOMPAS.com - Tekanan darah tinggi (hipertensi) adalah kondisi medis kronis di mana tekanan darah seseorang lebih tinggi dari 140/90 mmHg.
Tekanan darah tinggi paling sering terjadi pada kehamilan dan bisa menyebabkan kematian pada sang ibu beserta janinnya.
Mengutip Motherly, hipertensi mempengaruhi hingga 8 persen ibu hamil dan dapat menyebabkan komplikasi, seperti preeklamsia dan solusio plasenta (lepasnya plasenta dari rahim sebelum persalinan).
Mengutip Medicover Hospital, selama kehamilan, wanita dapat menderita berbagai jenis tekanan darah tinggi, seperti:
Mengutip Medical News Today, tekanan darah tinggi dapat meningkatkan risiko kelahiran bayi, seperti lahir prematur, berat badan lebih rendah (BBLR) dari rata-rata, dan kematian bayi.
Tekanan darah tinggi mempengaruhi pembuluh darah ibu.
Hal ini dapat menurunkan aliran nutrisi melalui plasenta ke bayi, sehingga mengakibatkan berat badan lahir rendah.
Persalinan prematur terkait hipertensi dapat mengakibatkan komplikasi kesehatan bagi bayi.
Itu mungkin termasuk kesulitan bernapas jika paru-paru tidak sepenuhnya berkembang, misalnya.
Berikut adalah cara terbaik untuk menurunkan tekanan darah tinggi atau hipertensi pada ibu hamil:
1. Hindari garam dan makanan tinggi natrium
Garam adalah mineral kristal yang terbuat dari natrium (sodium) dan klorida.
Kementerian Kesehatan menetapkan konsumsi garam (natrium) setiap orang per hari 2000 mg atau 1 sendok teh.
Mengutip Medicover Hospital, ibu hamil harus memperhatikan asupan garam selama kehamilan untuk menjaga tekanan darah tetap terkendali.
Jangan menambahkan banyak garam ke makanan saat memasak. Gunakan bumbu dan rempah-rempah sebagai gantinya untuk menambah rasa pada hidangan.
Hindari makanan olahan, makanan cepat saji dan minuman berenergi, yang tinggi sodium meskipun tidak terasa asin.
Hindari makanan kaleng karena sering kali mengandung banyak sodium.
Bisa dicoba untuk mengganti garam dengan bumbu lain, seperti bumbu segar jinten dan merica.
Bisa juga dapat membilas makanan kaleng untuk menghilangkan natrium ekstra, dan mencoba yang terbaik untuk menghindari makanan olahan dan makanan cepat saji.
2. Makan sehat yang kaya kalium
Mengutip Medicover Hospital, kalium adalah mineral penting selama kehamilan karena membantu menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit.
Mengutip Heart, kalium penting dalam mengelola tekanan darah tinggi karena kalium mengurangi efek natrium.
Meningkatkan asupan kalium melalui pola makan dianjurkan pada orang dewasa dengan tekanan darah di atas 120/80 mmHg.
Namun kalium dapat berbahaya bagi penderita penyakit ginjal, karena ginjal menjadi kurang mampu mengeluarkan kalium dari darah.
Asupan kalium yang direkomendasikan untuk orang dewasa rata-rata adalah 4.700 mg per hari.
Berlebihan mengkonsumsi juga tidak baik karena bisa menumpuk di dalam darah menyebabkan hiperkalemia.
Diet DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension) yang terdiri dari buah-buahan, sayuran, makanan susu bebas lemak atau rendah lemak (1 persen), dan ikan, merupakan sumber kalium alami yang baik.
Makanan kaya kalium, seperti:
3. Berolahraga ringan
Mengutip Mayo Clinic, mengutip aktivitas fisik atau olahraga ringan secara teratur dapat menurunkan tekanan darah tinggi.
Konsisten berolahraga penting untuk dilakukan karena jika tidak tekanan darah tinggi bisa naik lagi.
Beberapa contoh olahraga ringan yang dapat dicoba untuk menurunkan tekanan darah, seperti:
Mengutip Medical News Today, olahraga teratur membantu membuat jantung lebih kuat dan lebih efisien dalam memompa darah, yang menurunkan tekanan di arteri.
Berjalan kaki hanya 30 menit sehari dapat membantu menurunkan tekanan darah.
Mengutip Motherly, berolahraga tidak hanya akan menurunkan hipertensi, tetapi juga mengurangi stres, dan melancarkan sirkulasi darah.
4. Tidak merokok dan minum alkohol
Mengutip Doctors at Bayside, rokok dan alkohol dikenal dapat menaikkan tekanan darah dan meracuni bayi dalam rahim ibu hamil.
Mengutip Medical News Today, minum alkohol dapat memicu hipertensi.
Faktanya, alkohol terkait dengan 16 persen kasus tekanan darah tinggi di seluruh dunia.
Minum alkohol dalam jumlah berapa pun dapat meningkatkan tekanan darah.
Selama masa penting kehamilan, apa pun yang dimasukkan dalam tubuh ibu hamil juga akan dikonsumsi oleh bayi yang dikandung.
Minum alkohol dapat menyebabkan keguguran pada tahap awal kehamilan. Selain itu menyebabkan:
Mengutip Healthline, rokok yang mengandung zat, seperti nikotin, karbon monoksida, dan tar, dapat menyebabkan:
5. Hindari stres
Mengutip Motherly, stres sebenarnya dapat menyebabkan tekanan darah tinggi ibu hamil.
Bisa mencoba menghilangkan hal-hal yang memicu kecemasan dengan melakukan sesuatu untuk meningkatkan relaksasi seperti meditasi, yoga, atau teknik pernapasan.
Mengutip Mayo Clinic, tips untuk menghilangkan stres:
Hindari membuat ekspektasi terlalu tinggi terhadap hidup Anda.
Hindari mencoba-coba terlalu banyak hal dan belajar untuk mengatakan "tidak" pada sesuatu yang bukan prioritas.
Pahami bahwa ada beberapa hal yang tidak dapat Anda ubah atau kendalikan.
Fokus pada masalah yang dapat dikendalikan dan buat rencana untuk menyelesaikannya.
Cobalah untuk menghindari pemicu stres.
Misalnya, jika lalu lintas jam sibuk dalam perjalanan ke tempat kerja menyebabkan stres, cobalah pergi lebih awal di pagi hari, atau naik transportasi umum.
Hindari orang-orang yang membuat Anda stres, jika memungkinkan.
Luangkan waktu setiap hari untuk duduk dengan tenang dan bernapas dalam-dalam.
Luangkan waktu untuk melakukan hobi yang menyenangkan dalam jadwal sehari, seperti berjalan-jalan, memasak, atau menjadi sukarelawan.
Mengekspresikan rasa terima kasih kepada orang lain dapat membantu mengurangi stres Anda.
6. Ikuti petunjuk pengobatan
Mengutip Motherly, hipertensi dapat juga terjadi karena efek samping dari obat tertentu.
Jadi penting memastikan dan mencari tahu kepada dokter bahwa obat yang dikonsumsi aman selama kehamilan.
https://health.kompas.com/read/2021/12/19/180000568/5-cara-aman-menurunkan-darah-tinggi-ibu-hamil