Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

7 Gangguan Tumbuh Kembang Anak yang Perlu Diwaspadai

Melansir Kanal Pengetahuan Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan UGM, periode kritis atau fase penting tumbuh kembang anak paling pesat terjadi pada 1.000 hari pertama kehidupan.

1.000 hari pertama ini dihitung sejak saat pembuahan di dalam rahim ibu sampai si kecil berusia dua tahun.

Tahapan tumbuh kembang anak perlu sesuai standar usia atau tonggak perkembangannya.

Untuk itu, setiap anak perlu menjalani pemantauan tumbuh kembang secara berkala untuk mendeteksi ada tidaknya gangguan atau masalah pada perkembangan si kecil.

Gangguan tumbuh kembang anak

Menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes), gangguan tumbuh kembang anak bisa memengaruhi pertumbuhan fisik, penyimpangan perkembangan, mental, atau emosional.

Berikut beberapa gangguan tumbuh kembang anak yang perlu diperhatikan orangtua:

  • Gangguan bicara dan bahasa

Kemampuan bicara dan berbahasa terkait dengan motorik, psikologi, emosi, kognitif, dan lingkungan sekitar anak. Kurangnya stimulasi dapat menyebabkan gangguan bicara dan berbahasa pada anak.

  • Cerebral palsy

Gangguan tumbuh kembang ini menyebabkan kelainan gerakan dan postur tubuh yang tidak progresif. Penyebabnya bisa berasal dari kerusakan atau masalah pada sel-sel motorik susunan saraf pusat.

  • Sindrom down

Sindrom down atau down syndrome adalah kelainan genetik yang terjadi ketika jumlah kromosom 21 berlebih. Kondisi ini menyebabkan tumbuh kembang anak terlambat dan kecerdasannya terbatas.

  • Perawakan pendek

Perawakan pendek atau short stature adalah istilah untuk menunjukkan tinggi badan yang berada di bawah persentil 3 atau -2 SD pada kurva pertumbuhan. Penyebab gangguan tumbuh kembang ini bisa terkait gizi, kelainan kromosom, penyakit sistemik, atau masalah endokrin.

  • Gangguan autisme

Gangguan tumbuh kembang yang gejalanya muncul sebelum anak berumur tiga tahun. Gangguan autisme dapat memengaruhi interaksi sosial, komunikasi, dan perilaku anak.

  • Retardasi mental

Gangguan tumbuh kembang ini ditandal dengan inteligensi yang rendah atau IQ kurang dari 70. Anak dengan retardasi mental mengalami kesulitan untuk belajar dan beradaptasi dengan lingkungan sekitar.

  • Gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas

Gangguan tumbuh kembang ini membuat anak mengalami kesulitan untuk memusatkan perhatian atau konsertasi, serta kerap disertai dengan perilaku hiperaktif.

Gangguan tumbuh kembang anak bisa diketahui lewat pemantauan oleh petugas kesehatan secara berkala, sejak bayi lahir sampai anak berusia enam tahun.

Masalah ini baiknya terdeteksi sejak dini agar gangguan tumbuh kembang anak dapat segera ditindaklanjuti.

Cara mencegah gangguan tumbuh kembang anak

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan para orangtua untuk mencegah gangguan tumbuh kembang pada anak, antara lain:

  • Asuh

Penuhi kebutuhan fisik dan medis anak; berikan ASI eksklusif sesuai anjuran, gizi yang sesuai, imunisasi lengkap, pengobatan bila anak sakit, tempat tinggal yang layak, kebersihan anak dan lingkungan, rekreasi, dan bermain.

  • Asih

Cukupi kebutuhan emosi dan kasih sayang untuk anak.

  • Asah

Optimalkan tumbuh kembang anak dengan memberikan pola asuh yang tepat untuk stimulasi mental proses belajar anak.

Dengan mengetahui beberapa gangguan tumbuh kembang pada anak dan cara mencegahnya, orangtua bisa meningkatkan kewaspadaan pada masalah kesehatan ini.

Terutama jika anak berisiko tinggi; seperti bayi lahir prematur, berat badan rendah, terkena infeksi, kadar gula darah rendah, sesak napas, atau punya riwatar kejang.

https://health.kompas.com/read/2021/12/21/170100968/7-gangguan-tumbuh-kembang-anak-yang-perlu-diwaspadai

Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke