Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Waspadai Chikungunya pada Anak

KOMPAS.com - Nyamuk memang salah satu binatang yang mendatangkan penyakit, salah satunya chikungunya atau disebut juga flu tulang.

Dibandingkan orang dewasa, anak-anak yang terkena penyakit chikungunya rentan mengalami sakit yang lebih parah.

Mengutip Baby Center, bayi yang baru lahir dan anak-anak yang sudah memiliki kondisi medis buruk kemungkinan besar bisa mengalami komplikasi parah, seperti pembengkakan otak.

Pengertian penyakit chikungunya

Chikungunya adalah penyakit dari virus yang dibawa nyamuk dan pertama kali dijelaskan selama wabah di Tanzania selatan pada 1952.

Nama "chikungunya" berasal dari sebuah kata dalam bahasa Kimakonde, yang berarti "menjadi berkerut" dan menggambarkan penampilan bungkuk penderita nyeri sendi (artralgia).

Spesies nyamuk yang berperan dalam penyebaran penyakit chikungunya ini adalah Aedes aegypti dan Aedes albopictus, sebagaimana yang dikutip dari WHO.

Kedua spesies tersebut juga dapat menularkan virus lain yang dibawa nyamuk, termasuk virus demam berdarah dan virus Zika.

Mengutip Only My Health, nyamuk pembawa penyakit chikungunya ini umumnya beredar selama musim hujan seperti saat ini.

Ia berkembang biak di dekat air yang tergenang dan penyakitnya menyebar cepat di daerah padat penduduk.

Nyamuk chikungunya ini biasanya menggigit pada siang hari.

Apa gejala penyakit chikungunya pada anak?

Mengutip Only My Health, gejala chikungunya pada anak-anak sangat berbeda dari orang dewasa.

Beberapa anak tidak menunjukkan gejala apapun meski sudah terinfeksi karena secara alami kekebalan mereka cenderung masih kuat.

Selain itu, gejala utama penyakit chikunggunya yang sering muncul pada anak-anak berupa ruam kulit dan bukan nyeri sendi, seperti orang dewasa.

Mengutip Baby Center, chikungunya memang tidak selalu memiliki gejala pada anak-anak. Jika gejala muncul, itu biasanya termasuk berikut ini:

  • Demam tinggi yang datang tiba-tiba.
  • Sakit kepala.
  • Panas dingin.
  • Mual dan muntah (dan tanda-tanda lain yang mirip dengan meningitis).
  • Diare.
  • Nyeri hebat pada persendian. Meskipun nyeri sendi tidak umum pada anak-anak seperti pada orang dewasa.
  • Ruam yang muncul dua sampai tiga hari setelah demam dimulai. Anak-anak lebih mungkin mengalami ruam dari pada orang dewasa.

Ruam chikungunya biasanya muncul di lengan, punggung dan bahu dan kadang-kadang di seluruh tubuh.

Pada beberapa anak ruam tampak seperti perubahan pigmen, dan mempengaruhi wajah.

Bayi dengan chikungunya mungkin sangat mudah menangis lebih dari biasanya.

Setelah terinfeksi dari gigitan nyamuk, gejala biasanya memakan waktu antara 3-7 hari untuk terlihat.

Gejala biasanya berlangsung selama beberapa hari, tetapi nyeri sendi dan kelelahan dapat berlangsung selama beberapa minggu atau bahkan berbulan-bulan.

Tindakan pengobatan penyakit chikungunya pada anak

Mengutip Only My Health, jika mendapati anak menunjukkan gejala chikungunya, segera konsultasikan ke dokter.

Perhatian medis tepat waktu sangat penting untuk menghindari komplikasi.

Dokter akan merekomendasikan tes darah untuk memastikan apakah itu chikungunya atau demam berdarah karena kedua penyakit virus ini memiliki gejala yang mirip.

Infeksi chikungunya berlangsung bisa selama 8 hari atau kurang, tetapi pemulihan lengkap dari komplikasi dapat memakan waktu sekitar 2 minggu.

Sementara, beberapa hal yang perlu dilakukan untuk membantu anak cepat pulih dari chikungunya adalah:

Bagaimana cara mencegah penyakit chikungunya pada anak?

Mengutip Baby Center, tidak ada vaksin untuk melawan chikungunya.

Sehingga, untuk mencegah penyakit chikungunya pada anak dapat melalukan beberapa hal mendasar di musim hujan, seperti berikut:

https://health.kompas.com/read/2021/12/31/160000368/waspadai-chikungunya-pada-anak

Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke