KOMPAS.com - Makanan yang bisa dikonsumsi setelah keracunan makanan biasanya yang memiliki hambar dan tidak mengiritasi perut.
Cairan bening dan minuman yang membantu rehidrasi seseorang akan membantu proses pemulihan setelah keracunan makanan.
Keracunan makanan terjadi ketika seseorang makan makanan yang terkontaminasi bakteri, seperti Campylobacter, E. coli, norovirus, Salmonella, atau Vibrio.
Ketika seseorang memakan makanan tersebut, mereka dapat mengalami mual, muntah, diare, kram perut, dan sakit kepala.
Setelah seseorang sembuh dari keracunan makanan, biasanya ia akan mengonsumsi beberapa jenis makanan tertentu.
Adapun makanan yang dikonsumsi biasanya merupakan makanan yang mudah dicerna, seperti pisang, nasi, jus apel, dan roti panggang
Keempat makanan ini ideal untuk dikonsumsi seseorang setelah keracunan makanan karena memiliki rasa hambar dan tinggi pati.
Dengan demikian, dapat mengikat tinja dan mengurangi gejala diare.
Selain itu, mereka juga bisa mengonsumsi beberapa makanan berikut.
Beberapa makanan tersebut baik untuk orang yang sedang menjalani pemulihan karena memiliki rasa yang hambar, bertepung, dan memiliki kandungan nutrisi.
Di samping itu, seseorang juga harus membatasi beberapa makanan tertentu.
Keracunan makanan sering mengiritasi lambung dan usus.
Akibatnya, setelah keracunan makanan, orang mungkin memilih untuk makan makanan yang tidak terlalu merangsang perut dan tidak menyebabkan sakit perut.
Contoh makanan yang harus dihindari adalah sebagai berikut:
Selain itu, ada beberapa minuman pula yang harus dihindari, terutama minuman yang mengandung gula dalam jumlah tinggi.
Minuman yang mengandung gula tinggi bisa merangsang usus dan bisa memperburuk gejala.
Minuman lain yang harus dihindari termasuk:
Minuman ini dapat mempengaruhi hidrasi seseorang dan dapat menyebabkan dehidrasi.
Dalam kasus susu, beberapa orang mengalami intoleransi laktosa sementara setelah infeksi saluran cerna dan mungkin mengalami gejala saat meminumnya.
https://health.kompas.com/read/2022/01/22/120000568/makanan-yang-harus-dihindari-setelah-alami-keracunan-makanan