KOMPAS.com - Sakit perut mungkin adalah penyakit umum yang hampir kita semua pernah alami, bisa jadi karena makan terlalu pedas, telat makan, atau masuk angin.
Bahkan beberapa penyakit kronis menyebabkan sakit perut jangka panjang, seperti sindrom iritasi usus besar dan radang usus.
Namun ada beberapa makanan dan minuman yang dapat dikonsumsi untuk meredakan rasa sakit perut tersebut, sebelum harus memeriksakannya ke dokter jika masalah berlanjut.
Mengutip Medical News Today, beberapa cairan sangat membantu meredakan beberapa jenis sakit perut.
Seperti, seseorang yang mengalami sakit perut diikuti diare dan muntah, dianjurkan untuk mengkonsumsi cairan elektrolit.
Beberapa ahli merekomendasikan cairan bening yang bisa dikonsumsi untuk meredakan sakit perut, meliputi:
Minum cukup cairan juga penting bagi seseorang yang mengalami sakit perut karena sembelit.
Cairan membantu melunakkan tinja, memungkinkannya melewati usus dengan lebih mudah.
Minum cukup cairan membantu menjaga buang air besar tetap teratur.
2. Kaldu tulang
Mengutip Medical News Today, kaldu tulang mengandung asam amino glutamin.
Sebuah studi 2017 mencatat bahwa glutamin berperan dalam menjaga lapisan usus. Lapisan usus membantu melindungi tubuh dari patogen dan racun berbahaya.
Lapisan usus juga membantu seseorang untuk menyerap air dan nutrisi dari makanan mereka.
Menurut ulasan yang lebih lama dari 2009, disfungsi lapisan usus merupakan faktor penyumbang utama penyakit inflamasi berikut:
Mengutip Medical News Today, jahe memiliki sifat anti-inflamasi yang dapat meredakan sakit perut karena penyakit inflamasi usus (IBD).
Jahe dapat dikonsumsi sebagai obat untuk meredakan sakit perut dengan cara diseduh seperti teh.
Sebuah studi 2019 menyelidiki efek suplemen jahe setiap hari pada peserta dengan kolitis ulseratif, yang merupakan bentuk IBD.
Selama 12 minggu, peserta dengan kolitis ulseratif ringan hingga sedang menerima 2 gram suplemen jahe per hari atau plasebo.
Peserta yang mengonsumsi suplemen jahe menunjukkan penurunan aktivitas penyakit dan peningkatan kualitas hidup, dibandingkan dengan mereka yang menggunakan plasebo.
Namun, penulis mencatat bahwa para ilmuwan perlu melakukan uji klinis lebih lanjut menggunakan dosis dan durasi yang berbeda dari suplemen jahe untuk mengkonfirmasi temuan.
Mengutip Healthline, jahe juga aman untuk meredakan sakit perut yang dialami ibu hamil, termasuk mual dan muntah.
Sebuah tinjauan dari 6 penelitian termasuk lebih dari 500 wanita hamil menemukan bahwa mengonsumsi 1 gram jahe setiap hari dikaitkan dengan 5 kali lebih sedikit mual dan muntah selama kehamilan.
Jahe juga bermanfaat bagi orang yang menjalani kemoterapi atau operasi besar, karena perawatan ini dapat menyebabkan mual dan muntah yang parah.
Mengkonsumsi 1 gram jahe setiap hari, sebelum menjalani kemo atau operasi, dapat secara signifikan mengurangi keparahan mual dan muntah.
Jahe bahkan bisa digunakan sebagai obat alami untuk mabuk perjalanan. Bila diminum sebelumnya, dapat membantu mengurangi intensitas gejala mual dan mempercepat waktu pemulihan.
Mengutip Medical News Today, apel mengandung antioksidan yang disebut polifenol.
Menurut ulasan 2015, polifenol dapat membantu meringankan peradangan yang terkait dengan penyakit inflamasi usus (IBD).
Lebih detailnya menurut ulasan, makanan yang mengandung polifenol dapat membantu untuk:
Sementara itu, apel rebus atau saus apel lebih mudah dicerna dari pada buah utuh.
Mengutip Medical News Today, pisang adalah makanan yang mengandung kalium dan elektrolit.
Elektrolit adalah mineral yang biasa hilang dari dalam tubuh saat kita sakit perut diikuti diare atau muntah.
Pisang yang memiliki tekstur lembut membuatnya mudah dicerna perut, selain itu pisang juga merupakan bagian dari diet "BRAT".
Diet BRAT (bananas, rice, applesauce, and toast, atau pisang, nasi, saus apel, roti panggang) sudah bertahun-tahun diterapkan sebagai makanan untuk meredakan sakit perut diikuti diare.
Mengutip Healthline, pepaya adalah buah tropis yang secara alami dapat meredakan sakit perut karena gangguan pencernaan.
Pepaya mengandung papain, yaitu enzim kuat yang memecah protein dalam makanan yang masuk perut, membuatnya lebih mudah dicerna dan diserap.
Beberapa orang tidak menghasilkan cukup enzim alami untuk mencerna makanan mereka sepenuhnya, jadi mengonsumsi enzim tambahan, seperti papain dalam pisang dapat membantu meringankan gejala gangguan pencernaan.
Belum banyak penelitian tentang manfaat papain, tetapi setidaknya satu penelitian menemukan bahwa mengonsumsi konsentrat pepaya secara teratur mengurangi sakit perut karena sembelit dan kembung pada orang dewasa.
Pepaya juga digunakan di beberapa negara Afrika Barat sebagai obat tradisional untuk sakit maag.
Sejumlah penelitian pada hewan mendukung klaim tersebut, tetapi lebih banyak penelitian pada manusia diperlukan.
Biji pepaya juga diminum untuk menghilangkan parasit usus, yang dapat hidup di usus dan menyebabkan ketidaknyamanan perut yang parah dan kekurangan gizi.
Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa biji pepaya memang memiliki sifat antiparasit dan dapat meningkatkan jumlah parasit yang masuk ke dalam tinja anak-anak.
Mengutip Healthline, sakit perut terkadang bisa disebabkan oleh dysbiosis, yaitu ketidakseimbangan jenis atau jumlah bakteri di usus.
Makan makanan yang kaya probiotik dapat membantu memperbaiki ketidakseimbangan itu, dan mengurangi gejala gas, kembung, atau buang air besar tidak teratur.
Makanan yang mengandung probiotik yang bermanfaat bagi kesehatan usus, meliputi:
Makanan lain yang mengandung probiotik termasuk miso, natto, tempe, asinan kubis, kimchi dan kombucha, tetapi penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan bagaimana itu semua mempengaruhi kesehatan usus.
8. Pappermint
Sebagian orang sakit perut disebabkan karena sindrom iritasi usus besar (IBS).
IBS adalah gangguan usus kronis yang dapat menyebabkan sakit perut, kembung, sembelit dan diare.
Mengutip Healthline, mengkonsumsi suplemen minyak pappermint setiap hari selama setidaknya 2 minggu dapat secara signifikan mengurangi sakit perut, gas, dan diare pada orang dewasa dengan IBS.
Para peneliti percaya bahwa minyak peppermint bekerja dengan mengendurkan otot-otot di saluran pencernaan, mengurangi keparahan kejang usus yang dapat menyebabkan rasa sakit dan diare.
Sementara penelitian ini menjanjikan, penelitian tambahan perlu menentukan apakah daun peppermint atau teh peppermint memiliki efek terapeutik yang sama.
Peppermint aman untuk kebanyakan orang, tetapi disarankan hati-hati bagi mereka yang mengalami refluks parah, hernia hiatus, batu ginjal atau gangguan hati dan kandung empedu, karena dapat memperburuk kondisi.
Mengutip Healthline, chamomile adalah tanaman herbal yang dapat dioah menjadi obat tradisional untuk meredakan sakit perut.
Chamomile dapat dikeringkan dan diseduh menjadi teh atau diminum sebagai suplemen.
Secara historis, chamomile telah digunakan untuk berbagai masalah usus, termasuk gas, gangguan pencernaan, diare, mual dan muntah.
Namun meskipun digunakan secara luas, hanya sejumlah penelitian yang mendukung efektivitasnya untuk keluhan pencernaan.
Satu studi kecil menemukan bahwa suplemen chamomile meredakan sakit perut yang disertai muntah setelah perawatan kemoterapi, tetapi tidak jelas apakah itu akan memiliki efek yang sama pada jenis muntah lainnya.
Sebuah penelitian pada hewan menemukan bahwa ekstrak chamomile meredakan diare pada tikus dengan mengurangi kejang usus dan mengurangi jumlah air yang dikeluarkan ke dalam tinja.
Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk melihat apakah itu berlaku sama pada manusia.
Chamomile juga biasa digunakan dalam suplemen herbal yang meredakan gangguan pencernaan, gas, kembung, diare, serta kolik pada bayi.
Namun karena chamomile dikombinasikan dengan banyak herbal lain dalam formula ini, sulit untuk mengetahui apakah efek menguntungkannya berasal dari chamomile atau dari kombinasi herbal lainnya.
Meskipun efek menenangkan pada usus dari chamomile diakui secara luas, penelitian belum menunjukkan bagaimana chamomile membantu meredakan sakit perut.
Mengutip Healthline, biji rami adalah biji kecil berserat yang dapat membantu mengatur pergerakan usus, meredakan sakit perut karena sembelit.
Sembelit kronis didefinisikan sebagai kurang buang air besar kurang dari tiga kali per minggu.
Biji rami bisa dikonsumsi sebagai tepung atau minyak. Keduanya telah terbukti meredakan gejala sembelit yang tidak nyaman.
Orang dewasa yang mengalami sembelit dan mengonsumsi sekitar satu ons (4 ml) minyak biji rami per hari selama dua minggu mendapatkan manfaatnya.
Orang tersebbut bisa lebih banyak buang air besar dan konsistensi tinja yang lebih baik dari pada sebelumnya.
Studi lain menemukan bahwa mereka yang makan kue dari tepung biji rami setiap hari memiliki 30 persen lebih banyak buang air besar setiap minggu, dari pada ketika mereka tidak mengonsumsi kue dari tepung biji rami.
Penelitian pada hewan telah menemukan manfaat tambahan dari biji rami, termasuk mencegah sakit perut karena maag dan kejang usus berlanjut.
Namun, efek tersebut belum diaplikasikan pada manusia.
https://health.kompas.com/read/2022/01/24/180000568/10-makanan-dan-minuman-untuk-redakan-sakit-perut