Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bagaimana Cara Hadapi Orang Bertendensi Bunuh Diri?

KOMPAS.com - Saat mendengar seseorang yang mengatakan ingin bunuh diri atau mengatakan hal-hal yang terdengar seperti ingin mengakhiri hidup, kita mungkin dapat cukup merasa resah.

Hal pertama yang terlintas di kepala mungkin kebimbangan; apa yang harus dilakukan untuk membantu, atau jika harus menganggap serius omongan orang tersebut.

Mungkin juga terlintas pikiran jika melakukan intervensi justru dapat memperburuk situasi.

Berikut beberapa hal yang dapat dilakukan jika Anda merasa seseorang terlihat merencanakan atau terlihat seperti ingin bunuh diri.

Jangan anggap enteng

Mungkin Anda pernah mendengar bahwa seseorang dapat berbicara tentang bunuh diri untuk mendapatkan perhatian.

Pada kebanyakan kasus, mereka yang memiliki keinginan bunuh diri memang bersungguh-sungguh.

Orang dengan tendensi bunuh diri akan merasa lebih buruk jika perkataan mereka dianggap sepele.

Mereka mungkin enggan berbagi pemikiran mereka dengan orang lain atau mencari dukungan profesional.

Itulah sebabnya mereka memendam apa yang mereka rasakan, mempercayai bahwa segala sesuatunya tidak akan pernah membaik.

Ajukan pertanyaan

Cari tahu jika orang tersebut sedang dalam bahaya untuk bertindak atau hanya memiliki perasaan ingin bunuh diri.

Ingat untuk tetap sensitif, tapi ajukan pertanyaan yang sifatnya langsung (to the point), seperti:

  • Bagaimana cara Anda menangani berbagai hal yang terjadi dalam hidup akhir-akhir ini?
  • Apakah Anda berpikir untuk bunuh diri?
  • Pernahkan Anda berpikir untuk bunuh diri atau melukai diri sendiri sebelumnya?
  • Pernahkah Anda memikirkan bagaimana atau kapan Anda melakukannya?
  • Apakah Anda memiliki akses pada alat atau hal-hal yang digunakan untuk melukai diri sendiri?

Bertanya akan pikiran atau perasaan untuk bunuh diri tidak akan mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu yang merusak diri sendiri.

Bahkan, menawarkan kesempatan untuk membicarakan perasaan dapat mengurangi risiko bertindak berdasarkan perasaan ingin bunuh diri.

Perhatikan tutur dan perilaku

Seseorang dapat berbicara tentang bunuh diri secara jelas atau tersirat.

Misalnya, mengatakan hal-hal yang mencerminkan rasa malu, putus asa, atau gagal.

Contoh kalimat yang umum diucapkan, beberapa di antaranya:

  • “Aku hanya ingin rasa sakitnya berhenti.”
  • “Rasanya apa yang dilakukan semuanya sia-sia.”
  • “Aku adalah beban bagi semua orang.”
  • “Aku tidak akan pernah merasa lebih baik.”

Selain itu, suasana hati dan tingkah laku juga dapat menunjukkan berbagai tanda.

Beberapa hal yang mungkin dilakukan dapat meliputi:

  • menghindari waktu kualitas bersama orang lain
  • perubahan suasana hati
  • kurang tidur atau berlebihan tidur
  • minum alkohol atau menggunakan narkoba
  • bersikap lebih impulsif atau mengambil risiko
  • memberikan barang-barang berharga atau penting.

Tanda di atas tidak selalu berarti orang tersebut memiliki keinginan untuk bunuh diri.

Namun, tidak ada salahnya untuk berbicara atau bertanya jika ada perkataan atau perilaku yang mengkhawatirkan.

Tunjukkan Empati

Saat berbicara dengan orang yang memiliki pikiran bunuh diri, apa yang dikatakan Anda memiliki pengaruh besar.

Jangan menyangkal atau menginvalidasi perasaan mereka dengan mengatakan hal-hal seperti “Bagaimana Anda bisa merasa seperti itu?” atau “Mengapa kamu ingin mati? Masih banyak cara untuk menikmati hidup”.

Ketimbang mengajukan pertanyaan seperti itu, cobalah untuk ‘menerima’ apa yang mereka rasakan sekaligus menawarkan harapan, seperti:

Hal yang dihindari

Berikut beberapa hal yang sebaiknya dihindari saat berbicara dengan seseorang yang mempunyai pikiran atau mengupayakan untuk bunuh diri.

  • Jangan bertanya bagaimana mereka melukai diri sendiri kecuali jika benar-benar dibutuhkan untuk menjaga mereka tetap aman.
  • Jangan menyudutkan mereka dengan membuat mereka merasa bersalah atau disalahkan, seperti dengan kalimat “Kok Anda tega melakukan itu?”
  • Jangan menyerah dan berhenti ‘memperjuangkan’ mereka hingga mereka dapat bertahan (dari keinginan untuk bunuh diri).

Kontak bantuan

Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.

Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.

Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.

Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak situs web:

Gerakan "Into The Light"

Facebook: IntoTheLightID
Twitter: @IntoTheLightID
Email: intothelight.email@gmail.com
Web: intothelightid.wordpress.com

https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/layanan-konseling-psikolog-psikiater/

Save yourself

Facebook: Save Yourselves
Instagram: @saveyourselves.id
Line: @vol7047h
Web: saveyourselves.org

https://health.kompas.com/read/2022/05/15/140000068/bagaimana-cara-hadapi-orang-bertendensi-bunuh-diri-

Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke