KOMPAS.com - Vaginal septum adalah suatu kelainan yang menyebabkan vagina terbagi menjadi dua area atau saluran, baik secara vertikal maupun horizontal.
Vaginal septum merupakan kondisi bawaan akibat sistem reproduksi wanita yang tidak berkembang sepenuhnya sejak janin masih ada di dalam kandungan.
Penyebab vaginal septum
Dilansir dari WebMD, organ reproduksi wanita idealnya berkembang sekitar enam minggu di dalam rahim.
Pada perkembangan normal, duktus mulleri (cikal bakal saluran reproduksi wanita) akan berdiferensiasi menjadi tabung falopi/buluh rahim, rahim, mulut rahim, dan bagian atas vagina.
Namun ada kondisi mutasi menyimpang yang disebut dengan anomali mullerian. Hal ini dapat menyebabkan vaginal septum terbentuk.
Kelainan organ reproduksi ini baru diketahui setelah seorang wanita mengalami pubertas atau masa akil baligh.
Jenis Vaginal septum
Vaginal septum dibagi menjadi 3 jenis berdasarkan bentuk penghalangnya yaitu:
1. Vaginal septum vertikal
Vaginal septum vertikal atau memanjang menggambarkan dinding jaringan fibrosa yang membentang di sepanjang vagina. Ini membagi vagina menjadi dua saluran.
Vaginal septum vertikal biasanya non obstruktif, artinya tidak menghalangi aliran darah menstruasi. Namun, seseorang mungkin mengalami rasa sakit selama aktivitas seksual.
Gejala vaginal septum vertikal yaitu:
2. Vaginal septum transversal
Orang dengan kelainan vaginal septum transversal memiliki penghalang berupa dinding melintang yang terbentuk selama proses pembuahan yang menyumbat vagina.
Kondisi ini dibedakan menjadi dua yaitu vaginal septum transversal lengkap dan vaginal septum transversal berlubang.
Pada vaginal septum transversal lengkap, dinding melintang dapat menghambat aliran darah menstruasi.
Sementara itu, pada septum transversal berlubang, jaringan hanya memblok sebagian vagina, sehingga masih ada lubang yang mungkin bisa dilalui aliran menstruasi.
Gejala vaginal septum transversal:
3. Hemi vagina yang tersumbat
Pada hemi vagina, terdapat septum yang menghalangi dan membagi setengah area dari vagina.
Kondisi ini menyebabkan wanita mengalami siklus menstruasi yang normal di satu bagian, sementara di area lain terjadi penyumbatan. Pada beberapa kasus ada pula yang mengalami didelphis atau rahim ganda.
Berikut gejala hemi-vagina yang tersumbat:
Diagnosis vaginal septum
Untuk mendiagnosis vaginal septum, dokter spesialis ginekologi-onkologi akan melakukan beberapa seperti berikut:
melihat dan mendiskusikan terkait gejala dan riwayat kesehatan Anda
melakukan pemeriksaan panggul untuk memastikan ada/tidaknya serta jenis septum
Pemeriksaan dengan magnetic resonance imaging (MRI) atau pemeriksaan yang memanfaatkan teknologi magnet serta gelombang radio.
Pengobatan vaginal septum
Dilansir dari Medical News Today, vaginal septum tidak memerlukan perawatan jika orang tersebut tidak mengalami gejala seperti nyeri atau menstruasi yang terhambat.
Apabila Vvginal septum menyebabkan gejala dan menghalangi aliran menstruasi, seseorang harus menjalani perawatan dengan reseksi bedah.
Reseksi bedah adalah prosedur yang melibatkan pengangkatan jaringan septum fibrosa.
Seseorang biasanya akan berada di bawah anestesi umum selama operasi, itu berarti mereka akan tertidur selama prosedur yang memakan waktu antara 1-3 jam.
Komplikasi yang mungkin terjadi
Ada potensi komplikasi pada vaginal septum maupun reseksi bedah untuk mengobati kelainan ini. Seseorang yang tidak menjalani pengobatan, septum akan menganggu hubungan seksual, menstruasi, hingga persalinan.
Reseksi atau pembedahan septum, sementara itu, punya efek samping berupa munculnya perdarahan ringan dan nyeri. Lalu, pembedahan berpotensi memicu komplikasi berupa:
Untuk mencegah komplikasi ini, dokter mungkin memberi seseorang dilator vagina. Alat ini berguna untuk memperluas vagina, guna mencegah penyempitan. Dilator vagina juga bisa mengembalikan kapasitas dan fleksibilitas vulva.
https://health.kompas.com/read/2022/06/11/200000968/mengenal-vaginal-septum-kelainan-yang-picu-sakit-saat-hubungan-seks