Tapi, ada sebagian orang yang berisiko mengalami infeksi parah dan terkadang berbahaya karena komplikasi cacar air.
Kondisi ini biasanya dialami orang yang belum disuntik vaksin cacar air atau memiliki daya tahan tubuh lemah. Simak penjelasan berikut.
Komplikasi cacar air
Terdapat beberapa kemungkinan komplikasi cacar air yang pantang disepelekan, di antaranya:
Infeksi bakteri
Dilansir dari Johns Hopkins Medicine, penderita cacar air bisa mengalami infeksi bakteri yang menyerang kulit dan jaringan lunak.
Infeksi sekunder ini rentan dialami penderita yang menggaruk lepuh atau bintik-bintik cacar di kulitnya.
Pneumonia
Dikutip dari Everyday Health, komplikasi pneumonia karena cacar air biasanya dialami orang dewasa yang memiliki daya tahan tubuh lemah. Kondisi ini jarang dialami penderita cacar air anak-anak yang relatif sehat.
Ketika mengalami komplikasi pneumonia, penderita cacar air akan merasakan batuk, demam, dan sesak napas.
Peradangan otak
Peradangan otak atau ensefalitis cukup jarang, tapi bisa dialami satu sampai dua dari 1.000 kasus cacar air.
Penderita komplikasi cacar air ini bisa mengalami gejala gontai saat berjalan atau berdiri, sakit kepala, pusing, bingung, sampai kejang. Peradangan otak bisa berbahaya sampai mengancam jiwa apabila tidak segera diobati.
Peradangan hati
Infeksi cacar air terkadang bisa memengaruhi organ dalam dan menyebabkan peradangan hati.
Kondisi ini rentan dialami orang dengan daya tahan tubuh lemah. Gejala cacar air pada orang yang mengalami komplikasi ini biasanya lebih berat, ruam atau bintik cacar air lebih banyak, dan waktu sakitnya lebih lama.
Sindrom reye
Sindrom reye adalah komplikasi cacar air yang jarang tetapi sangat serius karena bisa menyerang beberapa organ vital seperti otak dan hati.
Biasanya, komplikasi ini terjadi setelah penderita cacar air anak-anak diberi obat jenis aspirin. Karena risiko ini, setiap penderita cacar air tidak dianjurkan minum aspirin.
Sindrom ramsay hunt
Komplikasi cacar air juga bisa menyebabkan sindrom ramsay hunt. Dilansir dari Cleveland Clinic, sindrom ramsay hunt ditandai dengan gejala kelumpuhan wajah, nyeri pada telinga, dan muncul ruam di wajah dan mulut.
Ketika pernah terkena cacar air, virus penyebab cacar air bisa bertahan di dalam tubuh selama bertahun-tahun meskipun penderita sudah sembuh.
Sindrom ramsay hunt bisa terjadi ketika virus penyebab cacar air aktif kembali.
Herpes zoster
Selain sindrom ramsay hunt yang relatif langka, reaktivasi atau virus penyebab cacar air yang aktif kembali juga bisa menyebabkan herpes zoster.
Namun, penyakit ini bisa dicegah dengan vaksinasi herpes zoster dua dosis dengan jarak enam bulan. Vaksin ini direkomendasikan untuk orang berusia di atas 50 tahun.
Komplikasi pada ibu hamil
Dilansir dari Better Health Channel, komplikasi cacar air saat hamil bisa berbahaya bagi ibu hamil dan janin di dalam kandungan. Kasus ini jarang, tapi bisa dialami tiga dari 1.000 kehamilan.
Ibu hamil yang terkena cacar air bisa terkena komplikasi pneumonia, hepatitis, dan ensefalitis.
Sedangkan ibu hamil yang terkena cacar air sebelum usia kandungannya memasuki 20 minggu berisiko terkena sindrom varicella bawaan dan memicu kelainan bawaan pada bayi dalam kandungan.
Siapa saja yang berisiko mengalami komplikasi cacar air?
Dilansir dari Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit AS, komplikasi cacar air biasanya tidak dialami orang sehat atau pemilik daya tahan tubuh prima.
Namun, ada beberapa orang yang berisiko tinggi mengalami komplikasi cacar air, di antaranya:
Orang yang berisiko mengalami komplikasi cacar air bisa terkena infeksi parah sampai perlu mendapatkan perawatan medis di rumah sakit. Untuk itu, lindungi kelompok berisiko agar jangan sampai tertular penyakit cacar air.
https://health.kompas.com/read/2022/06/17/100100868/8-komplikasi-cacar-air-yang-pantang-disepelekan