KOMPAS.com - Human papillomavirus (HPV) merupakan penyakit menular seksual yang bisa menyerang pria dan wanita.
Melansir Mayo Clinic, infeksi HPV terjadi ketika virus memasuki tubuh, biasanya melalui luka, lecet, atau robekan kecil di kulit.
Infeksi HPV genital ditularkan melalui hubungan seksual, seks anal, dan kontak kulit ke kulit lainnya di daerah genital.
Beberapa infeksi HPV juga mengakibatkan lesi saluran pernapasan atas atau rongga mulut ditularkan melalui seks oral.
Untuk memahami lebih lanjut tentang HPV, Anda sebaiknya juga mengetahui soal mitos dan fakta terkait virus tersebut.
1. Hanya wanita yang dapat terkena virus HPV
Faktanya, pria dapat tertular HPV melalui hubungan seksual dengan pasangan yang terinfeksi. Kutil kelamin merupakan gejala awal yang umum terjadi pada pria yang tertular HPV.
Dikutip dari Everyday Health, Kutil kelamin pada pria dapat berkembang menjadi kanker penis, anus, dan kanker orofaring.
2. Semua jenis HPV dapat memicu kanker
Faktanya, tidak semua jenis HPV dapat menyebabkan kanker. Menurut National Cancer Institute, sebagian besar infeksi HPV yang berisiko tinggi bahkan bisa hilang dalam waktu 1-2 tahun dan pada akhirnya tidak menyebabkan kanker.
Jenis HPV yang dapat menyebabkan kanker yaitu Tipe 16 dan 18, khususnya meningkatkan risiko kanker serviks dan kanker genital pada pria dan wanita.
Virus HPV membutuhkan waktu yang lama untuk berkembang menjadi sel kanker. Itu sebabnya, setiap wanita disarankan melakukan skrining kanker serviks 3 atau 5 tahun sekali, mulai usia 21-65 tahun.
3. HPV hanya ditularkan melalui hubungan seksual
Faktanya, HPV dapat menyebar melalui kontak kulit ke kulit, sehingga Anda yang tidak melakukan hubungan seksual juga punya risiko tertular.
4. Pria bisa melakukan skrining HPV
Faktanya, hingga kini belum ada tes skrining HPV untuk pria. Namun, pemeriksaan dapat dilakukan dengan Cytobrush atau dacron swab yang diusap ke kulit genital.
Sementara itu, untuk wanita bisa dilakukan tes pap smear, sekaligus melihat kondisi sel kanker yang kemungkinan berkembang di serviks.
5. Orang dengan HPV selalu bergejala
Faktanya, kebanyakan orang dengan infeksi HPV tidak menunjukkan gejala apapun.
Meskipun ada banyak masalah kesehatan yang berkaitan dengan HPV, termasuk kutil kelamin dan kanker serviks, sebagian orang tidak menunjukkan tanda apapun.
6. Orang yang sudah divaksin HPV tidak perlu melakukan Pap Smear
Fakta: Ketika sudah menerima vaksin HPV, Anda masih perlu menjalani tes pap smear secara teratur untuk melihat kondisi terkini di dalam tubuh.
https://health.kompas.com/read/2022/06/20/200000968/6-mitos-tentang-virus-hpv-jangan-lagi-dipercaya