KOMPAS.com - Para wanita sering ngidam makanan dan minuman manis saat hamil, seperti kue, cokelat, permen, dan buah-buahan.
Kondisi ngidam makanan manis tersebut membuat bumil tidak menyadari risiko lonjakan kadar gula darah.
Lonjakan gula darah selama kehamilan karena konsumsi makanan manis yang tidak terkontrol apabila dibiarkan bisa mengakibatkan diabetes kehamilan atau disebut diabetes gestasional.
Dilansir dari Everyday Health, penyakit diabetes selama kehamilan rupanya mengancam kelangsungan hidup seorang wanita bahkan hingga 10 tahun setelah melahirkan.
Wanita yang mengalami diabetes selama kehamilan berisiko lebih tinggi terkena diabetes tipe 2 di kemudian hari sehingga penting adanya pemantauan kadar gula darah.
Diabetes kehamilan picu jantung koroner
Bukan hanya itu, wanita dengan riwayat diabetes kehamilan juga punya risiko alami aterosklerosis atau penumpukan plak di arteri yang menghambat aliran darah ke jantung.
Perlu diketahui, aterosklerosis adalah penyebab umum penyakit jantung koroner.
Hal itu dibuktikan dalam penelitian yang dilakukan Erica P. Gunderson, ahli epidemiologi dan ilmuwan di Kaiser Permanente, Kalifornia Utara, dan diterbitkan dalam jurnal Circulation pada Februai 2021.
Penelitian itu diikuti 1133 partisipan yang merupakan wanita berstatus ibu selama 15 tahun, termasuk 139 orang dengan riwayat diabetes kehamilan.
Seluruh partisipan menjalani tes toleransi glukosa atau kadar gula darah, sebelum dan sesudah konsumsi minuman manis untuk mengetahui apakah mereka berisiko terkena diabetes.
Penelitian lantas menyimpulkan, wanita dengan kadar gula darah normal bahkan 2,3 kali punya risiko alami penumpukan plak di arteri koroner apabila memiliki riwayat diabetes kehamilan.
Kemudian, apabila memiliki kadar gula darah tinggi atau pradiabetes, wanita dengan riwayat diabetes gestasional punya dua kali lipat risiko penumpukan plak yang artinya lebih mungkin terkena penyakit jantung koroner.
"Wanita dengan riwayat diabetes gestasional memang dapat menjaga kondisi agar gula darah tetap normal, tetapi perubahan pada metabolisme dapat membahayakan pembuluh darah dan meningkatkan pembentukan plak di arteri koronernya yang meningkatkan risiko penyakit jantung ,” ujar Gunderson.
Mengurangi risiko jantung koroner
Setelah kehamilan, wanita dengan riwayat diabetes gestasional harus menjalani tes gula darah secara teratur dan menerapkan kebiasaan gaya hidup yang bertujuan untuk mencegah penyakit jantung dan mengelola diabetes tipe 2.
Menurut American College of Cardiology dan American Heart Association, berikut pola hidup yang harus diterapkan untuk cegah penyakit jantung koroner:
https://health.kompas.com/read/2022/06/30/200000568/ibu-hamil-wajib-batasi-makanan-manis-demi-cegah-jantung-koroner