Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

8 Jenis Kanker Tulang yang Harus Diwaspadai

KOMPAS.com - Kanker tulang memiliki banyak jenis, yang semuanya berkembang di sistem kerangka dan mampu menghancurkan jaringan.

Mengutip Medical News Today, kanker tulang termasuk jenis kanker yang tidak umum yang dimulai saat sel-sel di tulang tumbuh di luar kendali.

Kanker tulang kemudian bisa menyebar ke organ lain, seperti paru-paru.

Perawatan umum untuk kanker tulang adalah pembedahan diikuti dengan terapi radiasi dan kemoterapi.

Jenis

Mengutip Medical News Today, jenis kanker tulang yang utama terdiri dari dua, yaitu kanker tulang primer dan sekunder.

Kanker tulang primer terjadi ketika sel kanker tumbuh di tulang yang kemudian berkembang merusak jaringan normal.

Sementara, kanker tulang sekunder terjadi karena sel kanker dari jaringan organ lain menyebar hingga ke tulang.

Kanker tulang sekunder biasanya berasal dari payudara, prostat, dan paru-paru.

Menurut National Cancer Institute, kanker tulang primer lebih jarang terjadi dari pada kanker tulang sekunder.

Setelah dibagi dalam 2 kategori tersebut, masing-masing jenis kanker tulang ini dibedakan dalam beberapa subjenis.

Kanker tulang primer

Mengutip American Cancer Society, kanker tulang primer juga dikenal sebagai sarkoma tulang.

Sarkoma adalah kanker yang dimulai pada tulang, otot, jaringan fibrosa, pembuluh darah, jaringan lemak, serta beberapa jaringan lain. Mereka dapat berkembang di mana saja di tubuh.

Ada banyak jenis kanker tulang primer. Beberapa langka.

1. Osteosarkoma

Osteosarkoma atau juga disebut sarkoma osteogenik adalah kanker tulang primer yang paling umum.

Ini paling sering terjadi pada orang muda antara usia 10-30 tahun, tetapi sekitar 1 dari 10 osteosarkoma berkembang pada orang yang lebih tua dari 60 tahun.

Jenis kanker tulang ini jarang terjadi pada orang paruh baya dan lebih sering terjadi pada pria dari pada wanita.

Osteosarkoma paling sering berkembang di tulang lengan, kaki, atau panggul.

2. Sarkoma Ewing

Sarkoma ewing adalah jenis kanker tulang primer kedua yang paling umum pada anak-anak, remaja, dan dewasa muda.

Ini jenis kanker tulang ketiga yang paling umum secara keseluruhan.

Sarkoma ewing jarang terjadi pada orang dewasa yang berusia lebih dari 30 tahun.

Sebagian besar tumor Ewing berkembang di tulang, tetapi dapat dimulai di jaringan dan organ lain.

Jenis kanker tulang ini paling umum menyerang tulang pinggul (panggul), tulang dada (seperti tulang rusuk atau tulang belikat), tulang belakang, dan tulang kaki.

3. Kondrosarkoma

Kondrosarkoma juga merupakan jenis kanker tulang yang paling umum terjadi.

Penyakit ini jarang terjadi pada orang yang lebih muda dari 20 tahun dan risiko kondrosarkoma meningkat seiring bertambahnya usia.

Kondrosarkoma selalu menyerang di mana saja ada tulang rawan.

Sebagian besar jenis kanker tulang ini berkembang di tulang panggul (pinggul), kaki, atau lengan.

Beberapa menyerang tulang di trakea, laring, dinding dada, tulang belikat, tulang rusuk, atau tengkorak.

4. Kordoma

Kordoma merupakan jenis tumor tulang yang tidak umum terjadi (langka).

Kordoma paling sering menyerang pada orang dewasa yang lebih tua dari 30 tahun.

Jenis kanker tulang ini dua kali lebih sering terjadi pada pria dari pada wanita. Jarang dapat berkembang pada anak-anak.

Penyakit ini paling sering terjadi di bagian bawah tulang belakang (sakrum) atau pangkal tengkorak.

Kordoma cenderung tumbuh lambat dan seringkali tidak menyebar ke bagian tubuh lainnya.

Sel tumor sering kembali di area yang sama, jika tidak dimusnahkan sepenuhnya.

Jika jenis kanker tulang ini menyebar, paling sering menuju kelenjar getah bening, paru-paru, atau hati.

5. Tumor tulang sel raksasa

Jenis tumor tulang primer ini bisa jinak (non-kanker) atau ganas (kanker). Bentuk jinak lebih umum.

Tumor ini paling sering terjadi pada orang berusia 20-an hingga 30-an tahun.

Tumor tulang sel raksasa biasanya memengaruhi kaki (biasanya di dekat lutut) atau lengan.

Penyakit ini tidak sering menyebar ke bagian tubuh yang jauh, tetapi bisa kambuh (bahkan lebih dari sekali) meski telah melakukan operasi.

Kanker tulang sekunder

Mengutip Medica News Today, kanker tulang sekunder berkembang ketika kanker menyebar ke tulang dari tempat lain di tubuh. Sebagian besar kanker dapat menyebar ke tulang.

Namun, orang dengan kanker payudara dan prostat memiliki risiko tinggi menyebabkan kanker tulang sekunder.

Kanker jenis ini dapat menyebabkan nyeri, patah tulang, dan hiperkalsemia (kelebihan kalsium dalam darah).

Mengutip American Cancer Society, berikut beberapa contoh kanker tulang sekunder:

1. Mieloma multipel

Mieloma multipel bisa menyebabkan kanker tulang sekunder karena kemunculannya bukan berasal dari tulang. Sel kanker tumbuh di sel plasma pada sumsum tulang.

Terkadang mieloma dapat ditemukan sebagai tumor tunggal (plasmacytoma) di tulang, tetapi umumnya telah menyebar ke bagian tubuh lain.

2. Leukimia

Leukimia adalah kanker yang tumbuh di sumsum tulang dan menyerang sel darah, umumnya di sel darah putih.

Jenis kanker ini dapat menyebar hingga menyerang sel tulang. Sehingga, dikategorikan sebagai jenis kanker tulang sekunder. 

3. Limfoma Non-Hodgkin

Limfoma non-Hodgkin adalah kanker yang berkembang di kelenjar getah bening atau di bagian lain dari tubuh yang mengandung jaringan getah bening.

Limfoma Non-Hodgkin dapat menyerang tulang juga dan menyebabkan kanker tulang. Dalam kasus yang jarang terjadi, limfoma dapat berasal dari tulang langsung.

Kondisi tersebut dikenal sebagai limfoma tulang non-Hodgkin primer (PLB). Ini dapat mempengaruhi satu atau banyak tulang.

https://health.kompas.com/read/2022/09/19/220000968/8-jenis-kanker-tulang-yang-harus-diwaspadai

Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke