Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Efek Konsumsi Minuman Berpemanis Dalam Kemasan (MBDK) untuk Kesehatan

KOMPAS.com - Minuman berpemanis sekarang ini sangat mudah untuk ditemukan di sekitar kita.

Apalagi sekarang ini minuman-minuman manis, seperti kopi atau teh dalam kemasan, sedang populer di kalangan anak muda.

Tanpa disadari, minuman tersebut mengandung gula yang sangat tinggi, bahkan hingga melebihi asupan gula harian yang disarankan.

Kondisi ini disoroti oleh Center for Indonesia’s Strategic Development Initiatives (CISDI) dan Forum for Young Indonesians (FYI) dalam diskusi bersama beberapa ahli untuk mendesak diberlakukannya regulasi Minuman Berpemanis Dalam Kemasan (MBDK).

Diskusi ini dilakukan melalui Twitter Space dan mengambil judul “Janji Pahit Minuman Manis, Perlukah Cukai?” pada tanggal 29 September 2022.

Diskusi ini dihadiri oleh beberapa ahli, seperti Dra. Deksa Presiana, Apt, M.Kes (BPOM RI); dr. K.S. Denta (praktisi kesehatan); Olivia Herlinda (Direktur Kebijakan CISDI); Anita Sabidi (Persatuan Diabetes Indonesia Muda); dan Sudaryatmo (Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia).

MBDK sendiri merupakan semua jenis minuman yang diberikan pemanis, baik yang alami dan buatan, baik yang cair maupun bubuk, seperti kopi, susu, jus instan, dan lain sebagainya.

Denta menjelaskan bahwa batasan aman konsumsi gula untuk orang dewasa adalah maksimal 25-36 gram per hari, anak dalam masa MPASI sebesar 5 persen dari total kalori harian, dan anak yang lebih besar yaitu 25 gram per hari.

Padahal sebagian besar MBDK yang beredar di pasaran untuk anak-anak memiliki kandungan gula lebih dari 25 gram

Efek jangka panjang dan jangka pendek konsumsi MBDK

Mengetahui batasan konsumsi harian sangat ditekankan agar bisa menghindari efek buruk dari konsumsi gula yang berlebihan.

“Semakin dini seseorang terpapar gula tambahan, semakin besar risiko orang tersebut atau anak tersebut untuk mengalami, untuk meningkatkan faktor risiko efek samping dari gula tambahan,” jelas Denta.

Konsumsi MBDK disebutkan juga memiliki efek samping jangka panjang bagi kesehatan, seperti:

  • Gangguan metabolisme
  • Kecanduan atau Adiksi
  • Pencernaan
  • Jantung
  • Pembuluh darah
  • Otak
  • Diabetes tipe 2
  • Alzheimer
  • Demensia
  • Kanker
  • Gangguan kesehatan yang lain

Meskipun banyak yang mengira bahwa mengonsumsi MBDK dianggap hanya memberikan efek jangka panjang saja, Denta menegaskan bahwa mengonsumsi gula berlebih bisa langsung memberikan efek bagi tubuh atau efek jangka pendek.

Efek samping yang paling terasa dalam jangka pendek adalah gangguan metabolisme tubuh yang akan menyebabkan tubuh terasa mengantuk.

Tubuh sebenarnya memang membutuhkan gula untuk mengubahnya menjadi energi.

Namun, konsumsi gula yang berlebihan tidak disarankan karena tubuh bisa memproduksinya sendiri.

Konsumsi gula berlebih dan diabetes

Konsumsi gula berlebih bisa menyebabkan seseorang terkena diabetes tipe 2.

Sayangnya, konsumsi gula yang berlebihan ini sering tidak disadari dan banyak yang tidak mengetahui gejala diabetes.

Anita menjelaskan bahwa kasus diabetes di Indonesia menempati peringkat nomor 5 di dunia dan masih banyak kasus diabetes di Indonesia yang belum ketahuan.

Gejala diabetes disebutkan juga oleh Anita, seperti:

  • Sering buang air kecil
  • Mudah lelah
  • Sering lapar
  • Sering haus
  • Weight loss atau berat badan turun drastis

Gejala yang umum terjadi ini disebutkan oleh Anita sebagai gejala yang sering dianggap remeh karena mirip dengan penyakit biasa.

Akibatnya, banyak orang yang tidak tahu bahwa dirinya mengidap diabetes.

https://health.kompas.com/read/2022/09/30/103000068/efek-konsumsi-minuman-berpemanis-dalam-kemasan-mbdk-untuk-kesehatan

Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke