KOMPAS.com - Etilen Glikol merupakan salah satu senyawa yang sangat berbahaya untuk manusia.
Senyawa ini ternyata bisa ditemukan pada beberapa alat yang sering kita gunakan, termasuk bolpoin, plastik, cat, bahkan kosmetik.
Etilen glikol sendiri dijelaskan oleh CDC sebagai cairan yang biasanya tidak berwarna, namun juga bisa tampak kekuningan atau kehijauan ketika digunakan untuk antibeku pada sistem pendingin kendaraan.
Menurut data dari WHO yang dikeluarkan pada tanggal 5 Oktober 2022, ditemukan empat produk obat batuk anak yang mengandung etilen glikol di Gambia.
Selain berbahaya untuk kesehatan, ditemukan bahwa konsumsi obat batuk mengandung etilen glikol tersebut menyebabkan kematian pada 66 anak.
Etilen glikol akan sangat berbahaya untuk tubuh dan salah satunya adalah sebagai penyebab gagal ginjal akut.
Etilen glikol dan kesehatan ginjal
Melansir CDC, paparan etilen glikol bisa melalui beberapa medium, seperti:
Etilen glikol bisa diserap oleh tubuh dengan cepat dan akan memberikan efek yang berbeda.
Terdapat tiga tahap yang akan dialami oleh tubuh setelah terpapar etilen glikol, yaitu:
Tahap 3 tersebut akan mengurangi atau menghentikan ekskresi urine secara total dan menyebabkan gagal ginjal akut.
Menurut penelitian yang terbit pada American Journal of Kidney Disease di tahun 2009, gagal ginjal akut biasanya akan muncul satu hingga tiga hari setelah tubuh menyerap etilen glikol.
Hal ini dibuktikan dengan ditemukannya kristal kalsium oksalat pada urine pasien setelah 40 jam mengonsumsi etilen glikol.
Kristalisasi kalsium oksalat sendiri merupakan penyebab utama batu ginjal.
Gejala keracunan etilen glikol
Medical News Today menyebutkan bahwa gejala keracunan etilen glikol akan berbeda-beda pada setiap tahap.
Gejala tahap pertama:
Gejala tahap kedua:
Gejala tahap ketiga:
https://health.kompas.com/read/2022/10/14/073000768/efek-samping-etilen-glikol-untuk-kesehatan-ginjal-dan-gejalanya