Pertemuan terakhir dari rangkaian Presidensi G20 Indonesia di bidang kesehatan ini menelurkan lima poin pokok hasil kerja untuk upaya pencegahan, persiapan, dan respons menghadapi pandemi berikutnya.
Kenali beberapa poin hasil kerja Presidensi G20 di bidang kesehatan berikut ini.
Hasil kerja Presidensi G20 bidang kesehatan
Dilansir dari SehatNegeriku, Jumat (28/10/2022), terdapat lima hal yang menjadi pokok pembahasan utama dokumen aksi menteri kesehatan anggota G20 untuk penguatan arsitektur kesehatan global, yakni:
Penguatan dukungan dana perantara keuangan
Dewan Direksi Bank Dunia atau World Bank, sejak 1 Juli 2022, menyetujui pendirian Financial Intermediary Fund (FIF) atau Dana Perantara Keuangan. FIF telah beroperasi sejak pertemuan 1st FIF Governing Board, pada 8-9 September 2022. Forum pertemuan ini bakal menguatkan dukungan dana perantara keuangan.
Arahan struktur mobilisasi sumber daya esensial kesehatan
Mobilisasi sumber daya esensial kesehatan membutuhkan arahan yang terstruktur, sehingga setiap negara lebih siap dan bisa saling bekerja sama ketika menghadapi pandemi atau krisis kesehatan.
Penguatan surveillance
Pengawasan atau surveillance, termasuk untuk genomic surveillance atau pengawasan informasi genetik (genom) patogen membutuhkan kolaborasi antarnegara. Kerja sama penggunaan data patogen bersama tersebut bisa dipakai untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan penanganan pandemi yang lebih baik.
Penguatan kerja sama platform kesehatan global
Pemulihan ekonomi dan sosial terdampak pandemi membutuhkan penguatan kerja sama platform kesehatan antar-negara. Terutama untuk penyetaraan sertifikat dokumen kesehatan seperti vaksin dan hasil diagnostik. Dengan begitu, harmonisasi protokol kesehatan global bisa lebih kokoh.
Perluasan pusat penelitian dan manufaktur kesehatan global
Perluasan pusat penelitian dan manufaktur kesehatan global bisa membuka peluang bagi beberapa negara, terutama negara berpendapatan rendah dan menengah, untuk memiliki akses vaksinasi, pengobatan, dan diagnostik yang lebih baik.
Untuk diketahui, 2nd HMM G20 di Bali diikuti 190 orang dari perwakilan negara anggota G20; perwakilan negara maju, perwakilan negara ASEAN, serta pewakilan organisasi seperti WHO, World Bank, GAVI, CEPI, Global Fund, OECD.
Juru Bicara G20 Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmizi mengatakan, poin-poin dokumen hasil kerja Presidensi G20 bidang kesehatan tersebut diharapkan bisa menjadi panduan dalam memperkuat arsitektur kesehatan global.
“Pertemuan kedua HMM ini diharapkan bisa memperkuat arsitektur kesehatan global, untuk penguatan kesiapsiagaan serta respons pandemi yang lebih baik saat ini dan di masa depan,” kata Nadia.
https://health.kompas.com/read/2022/10/28/120100068/5-poin-hasil-kerja-presidensi-g20-bidang-kesehatan