KOMPAS.com — Banyak cara yang dapat dilakukan para pencandu untuk menghentikan kebiasaan merokok. Sebagian ada yang berhasil, tetapi tak sedikit pula yang berakhir dengan kegagalan.
Seiring kemajuan teknologi, upaya melepaskan kecanduan rokok terus berkembang. Di Amerika Serikat, misalnya, pencandu yang ingin "sembuh" dapat mengaktifkan layanan konseling melalui ponsel beserta pedoman berbasis situs internet.
Berdasarkan riset yang dipimpin Amanda Graham, dari Schroeder Institute for Tobacco Research and Policy Studies di American Legacy Foundation, tingkat keberhasilan melalui metode kombinasi ini cukup tinggi.
Mereka yang mengikuti bimbingan dan sesi program berhenti merokok berbasis internet ini memiliki rata-rata keberhasilan hingga dua kali lipat. Program konseling itu sendiri berjalan selama kurun waktu sekitar 18 bulan.
"Beberapa riset sebelumnya menguji efektivitas program berhenti merokok, tetapi ini adalah salah satu dari beberapa percobaan besar yang mengombinasikan konseling internet dan panggilan telepon," ungkap Graham yang memuat hasil risetnya dalam jurnal Archives of Internal Medicine.
Data dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) menunjukkan, satu dari lima dewasa di AS adalah perokok dan setengah dari mereka yang kecanduan akan meninggal dunia. Lembaga ini juga memperkirakan, merokok juga menghamburkan dana 183 miliar dollar AS setiap tahunnya.
Angka perokok di AS menurun drastis dari sekitar 30 persen total penduduk pada 1985, tetapi sebagian besar perokok terus berupaya keras untuk berhenti sebelum benar-benar berhasil menghentikan kebiasaan merokoknya. Menurut data National Cancer Institute, dari semua orang yang mencoba berhenti tanpa obat atau konseling, hanya kurang dari 5 persen yang benar-benar berhasil.
Konseling via telepon terbukti menjadi salah satu dari sekian banyak solusi yang lebih bermanfaat, kata Graham, dan sekarang banyak program konseling yang menawarkan layanan lewat akses internet.
Dalam studinya, Graham beserta timnya menggunakan QuitNet.com, sebuah situs yang didirikan pada 1995 yang kini memiliki lebih dari 60.000 pengguna per bulan. Biaya keanggotaan untuk layanan dasarnya gratis, tetapi versi premiumnya hanya bertarif 99,95 dollar AS setahun.
Peneliti memilih secara acak sekitar 2.000 perokok yang kemudian dibagi dalam tiga kelompok. Kelompok tersebut adalah mereka yang menerima konseling via telepon ditambah layanan premium QuitNet yang memungkinkan mereka mengatur tanggal berhenti dan melacak motivasinya, mereka yang baru saja menjadi anggota premium QuitNet, dan mereka yang menggunakan website statis yang menawarkan saran umum untuk berhenti.
Setelah 18 bulan, 15 persen dari konseling via telepon dan peserta program premium dilaporkan tidak lagi merokok sejak awal konseling, dibandingkan dengan 8 persen dari pengguna program premium dan 6 persen dari pengguna program dasar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.