Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Sepupu Dicurigai Terserang Flu Burung

Kompas.com - 08/01/2008, 20:12 WIB

BANDUNG, KOMPAS- DR (12) dan RM (4), warga Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, harus dirujuk ke Rumah Sakit Hasan Sadikin karena diduga terserang virus H5N1. RSHS masih menilai status kedua pasien yang bersepupu itu di bawah pengawasan (under investigation), belum memenuhi syarat sebagai terduga (suspcet) flu burung.

 DR tiba di RSHS sekitar pukul 12.00, Selasa (8/1). Setelah menjalani pemeriksaan di Instalasi Gawat Darurat (IGD), dia kemudian dipindahkan ke ruang Transit Flamboyan. tak lama kemudian, RM menyusul.

 Kakak DR, Nn Fitri (18) menjelaskan, Senin malam adiknya demam tinggi di sertai pusing. DR kemudian dibawa ke Puskesmas Padalarang. Namun pihak Puskesmas meminta keluarga untuk membawa DR ke RSHS. 

 Fitri menjelaskan, pada hari Minggu ada seekor ayam yang mati dan dibuang warga ke tengah sawah tak jauh dari permukiman. Bangkai ayam tersebut lantas diseret anjing ke depan rumah DR. Melihat hal itu, DR mengambil bangkai tersebut dan membuangnya kembali ke tengah sawah.

“Kontaknya memang jelas, tetapi kondisinya belum bisa dibilang dia suspect flu burung. Sebab, pernapasannya normal, suhu badannya juga normal, hanya 38 derajat Celsius,” kata dokter Anggraini, seusai memeriksa DR.

Sementara itu, tim dokter masih memeriksa RM di IGD. “Pasien mengalami demam kejang. Dia tidak ada kontak langsung dengan unggas mati,” kata Kepala IGD RSHS Tri Wahyu Murni.

Selain DR dan RM, RSHS juga masih merawat CP (24) warga Kecamatan Ibun, Kabupaten Bandung, sebagai pasien terduga flu burung. Kondisi CP terus membaik. “Hasil tes PCR (polymerase chain reaction) pertama dan keduanya negatif flu burung,” kata Direktur Utama RSHS Cissy Rachiana Sudjana Prawira Kartasasmita. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com