Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ayam Diduga Flu Burung Dijual

Kompas.com - 15/01/2008, 20:16 WIB

BANYUMAS, KOMPAS- Dugaan penyebaran flu burung avian influenza pada ternak unggas untuk awal tahun 2008 ini mulai muncul di Banyumas. Hasil uji cepat yang dilakukan di Desa Pasirkulon, Kecamatan Karanglewas, menunjukkan setidaknya 18 ayam kampung dinyatakan terjangkit flu burung.

Dari 18 ayam itu, delapan di antaranya mati mendadak dengan ciri-ciri  unggas terjangkit flu burung. Yang memprihatinkan, 10 ayam sisanya telah dijual oleh pemiliknya karena menunjukkan gejala kurang sehat.

Kepala Dusun II Pasirkulon Wawan Priyanto (31), Selasa (15/1), mengatakan, temuan itu bermula ketika delapan ayam kampung milik warganya mati mendadak tiga hari lalu. “Kejadian pertama dialami oleh Abdul Mukti (70), dua ekor ayam kampung miliknya mati mendadak,” ucapnya.

Kematian mendadak pada ayam kampung itu kemudian berlanjut pada ayam milik Kardiman (67). “Sebanyak delapan ekor ayam kampung miliknya juga ikut mati mendadak, hanya selang sehari dari kematian mendadak pada ayam milik Abdul Mukti,” ucapnya.

Atas kejadian itu, Wawan kemudian melapor kepada tenaga penyuluh ternak lapangan di Kecamatan Karanglewas. “Dari hasil pemeriksaan tenaga penyuluh, dengan menggunakan rapid test, ayam yang mati itu terbukti terjangkit flu burung,” katanya.

Ayam-ayam mati yang semula hanya dikubur itu selanjutnya dibakar. Setelah ditelusuri, ternyata Kadiman juga sempat menjual 10 ayam hidup yang menampakkan gejala-gejala seperti terjangkit flu burung.

Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Perikanan, Dinas Peternakan dan Perikanan Banyumas, Sentot Sasmito Eko, mengatakan, pada awal Januari ini memang mulai ditemukan empat ekor ayam kampung milik warga Banyumas mati dengan dugaan flu burung. “Kalau ditambah dengan kematian yang baru-baru ini di Desa Pasirkulon, jadi ada 12 ekor ayam mati di Banyumas dengan dugaan flu burung,” ucapnya. (MDN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com