Di Sulut, Vasektomi Minim Peminat

MANADO, JUMAT — Vasektomi di Sulawesi Utara masih jauh lebih rendah dibandingkan penggunaan kondom dan alat kontrasepsi lainnya.

Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sulut Mieke Sangian, Jumat (5/9) di Manado, menyatakan, pengguna alat kontrasepsi vasektomi bagi pria usia subur, selama Januari hingga Agustus 2008, sangat minim, hanya 242 orang.

Di antara banyak kota, Manado merupakan daerah terbanyak pengguna alat kontrasepsi vasektomi (30 orang), sisanya tersebar di Kabupaten Minahasa Selatan dan Kota Bitung. Padahal, sesuai standar dan ketentuan nasional yang dikeluarkan pemerintah, target pengguna alat kontrasepsi harus mencapai empat persen dari jumlah total pria usia subur.

Pemerintah sejauh ini terus menggalakkan sosialisasi vasektomi kepada masyarakat karena tidak dibebankan biaya, serta proses pemanfaatannya tidak berisiko tinggi, kata Mieke. Pria yang melakukan vasektomi dijamin tidak akan mengalami efek samping bagi kesehatan, terutama saat berhubungan intim dengan pasangan. Metode ini juga dianjurkan bagi pria yang tidak ingin lagi memiliki keturunan.

Pasangan wanita atau istri diharapkan mampu mengajak dan melibatkan suami untuk melakukan kegiatan pencegahan dengan ber-KB lewat penggunaan alat kontrasepsi. Mengingat selama ini pria dinilai malas untuk melakukan hal tersebut dan menyerahkan sepenuhnya tanggung jawab kepada istri.