Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pijat di Mal: Badan Tak Lengket, Bisa Mendengkur Pula

Kompas.com - 24/10/2008, 10:18 WIB

Ya, rasa relaks yang dirasa Sasongko memang tak berlebihan. Selain pijatan yang enak, suasana nyaman dan tenang di tempat pijat yang didominasi warna hitam ini juga jadi faktor penentu. Dibuka sejak November 2007, tempat ini tak pernah sepi pengunjung. Setiap harinya, tak kurang dari 20 pelanggan datang. "Ramainya, ya, saat jam makan siang." Bisa dibayangkan, berapa omset tempat pijat yang belum genap berusia setahun ini.

Semua Pria

Jika Kenko yang berani mematok harga tinggi saja ramai pengunjung, apalagi tempat pijat yang memasang tarif lebih terjangkau. Seperti halnya jasa pijat refleksi Mitra Sehat di pusat perbelanjaan Mega Mall Pluit, Jakarta Utara. Setiap harinya, tempat pijat yang memasang tarif Rp 25 ribu per jam ini, didatangi minimal 70 pengunjung.

Tak hanya masyarakat sekitar yang jadi pelanggan, Mitra Sehat juga bahkan punya peminat dari mancanegara. Andrew (45), pria yang baru mendarat dari Singapura, mengaku selalu menyempatkan diri ke situ, setiap mampir ke Jakarta.

Yang unik, semua pemijatnya pria. Menurut Yanwar (28), salah satu pemijat, Mitra Sehat hanya mempekerjakan tenaga pemijat refleksi profesional. "Kami, kan, bekerja di bidang jasa. Apalagi, pelayanan yang kami berikan menyangkut kesehatan. Jadi, semua pegawai dituntut sudah mengetahui teknik pemijatan yang benar," ujar Yanwar yang sudah berpengalaman 5 tahun.

Meski mesin pijat refleksi kini menjamur dan harganya cukup terjangkau, Yanwar dan teman-teman tak khawatir. Ia yakin, pijat refleksi manual dengan tangan masih mendapat tempat di hati masyarakat. "Kami tidak takut dengan perkembangan alat pijat mesin. Banyak pelanggan kami bilang, pemijatan dengan tangan masih lebih baik. Buktinya, setiap hari pelanggan kami bisa lebih dari 70 orang. Itu hari kerja. Kalau hari libur, bisa lebih ramai lagi."

Bakal Beli Setelah Tahu Enaknya

Tingginya minat pada jasa pijat, tak pelak membuat para produsen terdorong mengembangkan dan memproduksi alat pijat otomatis yang praktis dan efesien. Jika dulu harga alat atau mesin pijat berkisar di angka yang fantastis, kini sudah tersedia alat yang relatif lebih terjangkau.

Hal ini dijelaskan Berti, salah seorang penjual alat pijat buatan Jepang, di hypermart Giant, Plaza Kalibata. "Alat pijat refleksi yang untuk kaki saja, harganya Rp 2,1 juta. Untuk yang lebih kecil dan mudah dibawa ke mana-mana, hanya Rp 1,5 juta," ujar Berti yang sudah 3 tahun ini berjualan alat pijat.

Kalaupun harga tersebut masih dirasa mahal, Berti masih memberi konsumen kemudahan membayar dengan cara cicil. Tak hanya itu, Berti juga membolehkan pengunjung mencoba alat yang dijualnya secara gratis. "Kalau mereka merasa nyaman dan suka, pasti akan beli," jelas perempuan yang sudah menjual puluhan alat pijat ini.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com