Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pijat di Mal: Badan Tak Lengket, Bisa Mendengkur Pula

Kompas.com - 24/10/2008, 10:18 WIB

Meski sang pengunjung tak jadi membeli alatnya usai mencoba, Berti tak lantas kecewa. "Hari ini tidak jadi beli, mungkin lain waktu. Tidak masalah," ujar Berti sambil menyebut pusat perbelanjaan adalah lokasi strategis bagi usahanya. "Karena ramai orang. Banyak juga yang capek habis berbelanja, jadi tertarik coba alat kami."

Demi menyiasati peminat yang tak sanggup membeli alat pijat, ada pula yang berinovasi menyewakan alat dagangannya dengan harga murah. Karena peminatnya tinggi, bisnis menyewakan alat pijat ini pun dibuat brand tersendiri.

Seperti halnya Rosana Refleksi di pusat perbelanjaan Giant di Bekasi Barat. Di sini, dengan hanya membayar Rp 5 ribu, pengunjung yang berminat bisa menikmati pijat refleksi di atas kursi pijat otomatis selama 15 menit.

Waktu pijat yang tak terlalu lama ini, dirasa sudah cukup menyegarkan tubuh. Apalagi jika sang pengunjung masih bermaksud berbelanja atau sekadar cuci mata di pusat perbelanjaan.

Seperti diakui Dedi (30), yang mengaku sudah 10 tahun terakhir keranjingan pijat refleksi. "Tapi saya sukanya pijat refleksi di mal seperti ini karena bisa sekalian jalan-jalan. Kalau harus khusus pergi ke tempat pijat, kayaknya susah meluangkan waktu," ujar Dedi yang sering tertidur karena terbuai getaran kursi pijat.

Saking larisnya, Rosana Refleksi bahkan berani menyebar jasa layanannya di 8 titik sekaligus. Nur, salah satu pegawai yang baru 3 bulan bekerja di situ, bercerita, "Banyak sekali peminatnya. Sehari minimal 50 orang yang pakai kursi pijat saya," ujar Nur yang mengaku, jasa pemijatan ini hanya sampingan. "Yang utama tentu saja menjual alat pijatnya."

Menurut Nur, rata-rata yang sudah pernah mencoba kursi pijatnya, jadi ketagihan. "Pernah ada pelanggan yang setelah pijat di sini, besoknya mengajak seluruh keluarganya datang. Mulai dari anak, suami, hingga bapaknya, semua mencoba kursi pijat kami," kisah Nur.

Pelanggan-pelanggan seperti inilah yang diharap Nur membeli alat pijatnya. "Biasanya, setelah coba beberapa kali, mereka akhirnya memesan barangnya," ujar Nur yang juga beberapa kali melayani pembelian dalam jumlah banyak. "Ada juga yang akhirnya beli banyak untuk dibisniskan. Mungkin terinspirasi dengan usaha kami."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com