Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Babak Baru Riset Sel Punca

Kompas.com - 04/02/2009, 16:06 WIB

”Studi itu untuk menguji keamanan prosedur ini, tetapi tim dokter juga akan melihat apa ada tanda-tanda perbaikan seperti kembalinya kemampuan gerakan kaki,” kata Okarma sebagaimana dikutip International Herald Tribune. Apa pun hasilnya, studi itu akan menandai babak baru berlanjutnya sejarah riset sel punca embrionik di Amerika Serikat.

Etika

Sejauh ini, sel punca merupakan hasil riset dasar bidang biologi yang kemudian membawa terobosan besar bidang kedokteran. Sel punca adalah sel tidak terdiferensiasi yang bisa memperbanyak diri untuk menghasilkan sel punca lainnya. Berdasarkan asalnya, sel punca dibedakan atas sel punca embrionik dan sel punca dewasa.

Sel punca embrionik adalah sel tunas yang diisolasi dari bagian inner cell mass (ICM) blastosis dan bisa berdeferensiasi jadi semua jenis sel.

Adapun sel punca dewasa adalah sel tunas yang diisolasi dari jaringan dewasa seperti sumsum tulang atau darah, dan dapat memperbanyak diri, tetapi kemampuan diferensiasinya terbatas jadi jenis sel tertentu.

Karena sel-sel itu bisa jadi beragam sel dalam tubuh, secara teoritis sel punca bisa menyediakan jaringan untuk mengganti sel-sel yang rusak dalam terapi diabetes, jantung, dan penyakit lain atau dikenal sebagai terapi regeneratif.

Sel punca dewasa dianggap kurang optimal hasilnya dibanding sel punca embrionik dalam hal tipe jaringan yang dapat dibentuk. Akan tetapi, riset sel punca embrionik menimbulkan kontroversi karena embrio harus dihancurkan bila hendak diambil sel puncanya.

Bila penggunaan blastosis tidak memungkinkan, teknologi yang dapat membantu penyediaan sel punca embrionik adalah transfer inti sel atau kloning. Namun, transfer inti sel atau kemampuan menghasilkan embrio tanpa lewat fertilisasi ini masih menimbulkan kontroversi.

Awal ditemukan

Kekuatan tersembunyi dalam setiap tubuh manusia itu tidak akan diketahui sampai tahun 1963, ketika peneliti dari Kanada Ernest McCulloch dan James Till untuk pertama kali membuktikan keberadaan sel punca di dalam darah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com